08

621 58 1
                                    

Hari sudah larut malam dan hujan mengguyur kota sejak tadi, ketiga malaikat kecil Dirga dan Laura sudah tidur sejak beberapa saat lalu. Dirga dan Laura kini duduk berdua di ruang tengah sembari menonton TV, rasa kantuk belum menghampiri mereka jadi mereka memilih untuk menonton film horor saja. Semua lampu di lantai bawah sudah Dirga matikan dan hanya sinar yang dipancarkan TV yang menyinari area siang tengah. Laura duduk sembari memangku satu mangkuk popcorn, disebelahnya ada Dirga yang duduk sembari merangkul istrinya.

"Kau tau apa yang aku benci ketika menonton film horor? " tanya Laura pada Dirga. Dirga menoleh dan menggeleng

"Disaat semuanya sunyi dan tiba tiba ada jumpscare" ujar Laura. Dirga terkekeh, bukankah itu ciri khas kebanyakan film horor? Kalau tidak ada jumpscare tentu tidak seru.

"Kau mau tau sesuatu sayang? Film horor yang sedang kita tonton ini diambil dari kisah nyata, dan tidak banyak orang yang mau menontonnya" mendengar ucapan Dirga membuat Laura penasaran.

"Kenapa? "

"Katanya sih karna cerita ini diambil dari kisah nyata, bakal ada arwah anak kecil yang menghampiri penonton" ujar Dirga. Tak lama setelah mengatakan hal itu, Dirga menjerit kesakitan akibat Laura yang mencubit perutnya.

"Jangan menakutiku atau kau tidur disini sendirian untuk malam ini! " ketus Laura. Dirga yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk, mana mau dia tidur sendirian.

Saat mereka kembali menikmati suasana sunyinya malam sembari menonton film horor, tiba tiba Dirga dan Laura merasa merinding seolah ada yang memantau mereka dari belakang. Dirga mulai menggosok tengkuknya, ucapannya tidak benarkan? Karna yang ia ucapkan hanya karangan semata untuk menakuti istrinya, ya yang bukan karangan hanya cerita ini diambil dari kisah nyata dan sisanya hanya karangan Dirga.

"Kau merinding juga sayang? " tanya Dirga pada Laura. Laura mengangguk dengan ragu. Jujur saja, suasana ini semakin membuat mereka takut. Hujan, gelap, dan petir yang menyambar menyebabkan adanya kilat.

"H-hitungan ke tiga kita lihat kebelakang o-oke? " Laura kembali mengiyakan ucapan Dirga. Jantung mereka berdetak dengan tidak aman.

"S-satu"

"Dua.. "

"T-tiga! "

Tepat ketika Dirga dan Laura menoleh kebelakang, tak ada siapa siapa disana. Mungkin ini hanya firasat mereka karna menonton film horor. Karna merasa tidak ada apa apa mereka ingin kembali duduk menghadap depan namun saat mereka kembali menghadap ke TV tiba tiba...

JDER

"AAAAAAAAA HANTU!! ITU HANTU!! " teriak Laura.

Saat mereka ingin menghadap ke depan, petir menyambar dan kilat mulai datang. Bertepatan dengan itu mereka melihat dua sosok anak kecil di dekat jendela. Laura tentu reflek berteriak dan menutupi wajahnya. Dirga juga ikut syok.

"HANTU!? DIMANA HANTUNYA!? "

Tunggu, Dirga seperti mengenal suara itu. Itu suara Virgo, putrinya. Tak mungkin kan ada hantu yang meniru suara putrinya yang cempreng itu?. Dirga memasatkan matanya dan melihat dua sosok tadi mulai berlari mendekati mereka.

"Sayang, jangan tutup wajahmu lagi. Itu bukan hantu tapi dua putri kembar kita" ujar Dirga. Laura yang mendengar itu perlahan mulai membuka wajahnya.

Dirga mulai beranjak dari sofa untuk menghidupkan lampu. Ketika lampu hidup, putri kembar mereka nampak berdiri di dekat Laura dengan wajah ketakutan, tidak tidak yang ketakutan hanya Virgo .

"BUNA SAMA AYAH PENAKUT!! HAHAHAHA!! "

Venus tertawa terbahak bahak hingga berguling guling di karpet berbulu. Laura yang menyadari hal itu merasa malu hingga wajahnya memerah. Dirga terkekeh dan kembali duduk di sisi Laura, ia mengangkat tubuh Virgo dan mendudukkan Virgo ke pangkuannya.

Ternyata, yang mereka kira hantu adalah putri kembar mereka yang lucu dan menggemaskan.

"Kenapa vivi sama Venus kesini? " tanya Dirga pada Virgo. Virgo menatap sang ayah

"Karna Venus takut sama petir ayah jadi dia ngajak vivi kesini. Tapi disini tadi gelap dan vivi takut saat buna bilang ada hantu" ujar Virgo. Dirga menatap Laura dan terkekeh ketika Laura memalingkan wajahnya.

"Venus ketakutan? Tapi kelihatannya dia tidak takut sama sekali saat kalian muncul dan ada petir"

"Mana vivi tau, Venus kan aneh"

TBC

Mungkin mulai besok sampai minggu depan el jarang up karna bakal fokus sama ujian. Doa in el ya biar nilai el bagus.

Jangan lupa vote and share

See you

Printilan Keluarga Amordan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang