Venus dan virgo kini sudah berada di rumah mereka. Mereka pulang duluan karna mereka bosan jika berdiam diri di pos ronda terus terusan. Satu hal yang menjadi tujuan utama mereka untuk pulang duluan sebenarnya, yaitu ingin menemani kakak tersayang mereka yang sendirian di rumah. Mentari memang sendirian di rumah karna ia malas keluar rumah, terlebih ini sudah sore.
"Kak mentari, kita udah pulang nih!! " seru virgo kepada mentari yang kebetulan sedang duduk di sofa sendirian. Mentari menoleh dan tersenyum.
"Cepet banget? Ayah sama buna mana? " tanya mentari ketika virgo duduk disisi nya, Venus? Ia langsung ke dapur untuk mengambil minum.
"Masih diskusi soal acara buat ulang tahun perumahan ini, gue sama Venus pulang duluan soalnya disana lama lama bosen juga" jawab virgo dan diangguki oleh mentari.
Tak lama Venus muncul dari arah dapur, Ia berjalan sembari meminum air dingin yang ia ambil dari kulkas dan itu berhasil menjadi pusat perhatian kedua kakaknya.
"Venus, duduk kalo minum. Keselek nanti" tegur mentari. Venus yang mendengar itu segera meneguk airnya dan tersenyum lalu duduk di single sofa.
"Gua mau nanya deh kak" ujar Venus. Mentari menoleh kearahnya, mentari mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'apa? '
"Gerhana itu siapa? Dan apa hubungannya sama lu? " tanya Venus, matanya melirik tajam seolah sedang menginterogasi. Mentari tertegun, darimana Venus tau siapa itu gerhana?.
"Nah iya, gerhana itu siapa kak? Pacar lo? " tambah virgo membuat mentari semakin shock. Sepertinya ia harus menanyakan hal ini pada teman temannya, siapa yang memberi tau adik adiknya.
"Jawab kak. " mentari menghela nafas, sepertinya ucapan yang baru saja dilontarkan Venus itu mutlak dan tak bisa dibantah.
"Gerhana itu cowok terganteng di sekolah, dia juga ketua basket. Kakak sama dia lumayan deket, tapi nggak sampe pacaran cuman sebatas temen doang. Banyak yang ngira kita pacaran, bahkan ada yang ngejodohin" ujar mentari mulai menjelaskan segalanya. Si kembar hanya mendengarkan dengan seksama.
"Lu ada perasaan lebih nggak ke dia? " tanya Venus, mentari menggeleng sebagai jawaban.
"Kakak belum mau pacaran ven, kakak mau fokus buat nata masa depan kakak sama buat ayah buna bangga. Kakak belum ada kepikiran buat pacaran" mentari mengakhiri penjelasannya membuat si kembar mengangguk paham.
"Kita sih nggak ada ngelarang lo buat pacaran sih. Gue sama Venus cuman mau liat cowok yang bener bener cocok dan tulus sama lo. Lo kalau punya pacar juga minimal kenalin lah, jadi kita bisa nilai. Tujuan utama gue sama Venus itu cuman nggak mau lo kecewa atau sedih karna cinta kak" ujar virgo sembari merangkul kakaknya itu. Mentari tersenyum penuh haru, jarang sekali kedua adiknya bersikap seperti ini.
"Kalau ada cowok yang jahat atau macam macam sama lu, gua nggak bisa pastiin kalau besoknya muka itu cowok masih mulus" ujar Venus dengan senyuman nya.
"Manis banget, curiga kalau kalian mau minta sesuatu" ujar mentari membuat kedua adiknya terkekeh.
"Nggak lah, sebagai adik gua sama virgo berhak ngelindungin lu yang jatuhnya jadi kakak kita" sahut Venus
"Jadi terharu, padahal kita bukan saudara kandung karna kakak cuman anak angkat" ujar mentari mulai menghapus air matanya yang ingin mengalir menggunakan punggung jari telunjuknya.
"Apasih kak, persetan dengan lo yang cuman anak angkat. Kita itu saudara kandung, cuman takdirnya aja kita lahir beda rahim" balas virgo. Ia tidak suka jika kakaknya ini mengucapkan tiga kata yang Ia dan Venus tidak sukai yaitu 'cuman anak angkat'.
"Tuhkan jadi terharu, ayo pelukan"
Virgo mulai memeluk tubuh kakaknya itu karna posisinya yang paling dekat, Venus yang melihat itu memilih untuk bergabung. Ia memeluk kedua kakaknya itu dengan begitu erat.
Yeah mereka tidak sadar jika Dirga dan Laura melihat mereka sembari berdiri diambang pintu. Ntah sejak kapan mereka berada disana.
TBC
Hehe, El sempet sempetin update nih. Maaf ya kalau nggak seru :).
Jangan lupa vote and share
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Printilan Keluarga Amordan (END)
Humor⚘『Hanya sepenggal kisah dari keluarga kecil dirga-laura bersama tiga putri kecil mereka, mulai dari kecil hingga beranjak dewasa. 』