20

370 32 1
                                    

Kini Virgo dan mentari sudah sampai disekolahan mereka. Virgo turun dari mobil yang dikendarai oleh mentari, hari ini ia dan murid baru lainnya akan melakukan kegiatan MPLS. Virgo sama sekali tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan itu, ia merasa asing dan hampa. Tanpa kehadiran Venus, semuanya tidak seru. Ntah kapan saudara kembarnya itu akan pulang, apa Venus akan pulang ketika Virgo akan menikah? Pikirnya.

"Ikutan ke rombongan itu gih, bentar lagi mulai kegiatannya. Kamu tenang aja, anggota osis nya kebanyakan temen kakak kok" ujar mentari pada Virgo. Virgo menatap kakaknya itu, ia mengangguk dengan lemah

"Disana ada abian sama sabiru, kamu ada temannya kok. Udah sana" ujar mentari, Virgo mulai melangkahkan kakinya untuk bergabung ke gerombolan siswa siswi baru.

"Virgo! Sini duduk" panggil sabiru agar Virgo duduk di dekatnya dan didekat abian. Virgo mengangguk dan duduk diantara kedua pemuda itu, sahabatnya sedari kecil. Para siswa siswi baru memang disuruh untuk duduk diatas rerumputan sebelum kegiatan ini dimulai.

Masih ingatkah sabiru dan abian? Mereka tumbuh bersama Virgo. Abian tumbuh menjadi pemuda yang tampan dengan kulit putihnya, abian juga tidak sependiam dulu hanya saja ia menjadi cuek jika dengan orang baru. Sedangkan sabiru? Ia tumbuh menjadi pemuda dengan wajah manis dan pipi chubby, tubuh pendek dan kulit putih. Virgo suka gemas dengan jari jemari sabiru yang bantet, berbeda sekali dengan jari jemari abian.

"Lo lesu banget vir? Lagi sakit? " tanya abian, pasalnya ia tidak pernah melihat Virgo seperti ini. Ada sedikit rasa khawatir di lubuk hatinya.

"Gue baik kok bi, cuman lagi kangen venus aja" sahut Virgo sembari tersenyum tipis. Abian mengangguk paham, ya kalau begini ia bisa apa?.

"Venus bakal pulang kok, gue juga kangen sama itu anak. Apalagi kak sabiru, iyakan kak? " ujar abian sembari tersenyum jahil. Sabiru yang mendengar namanya dibawa bawa pun membulatkan matanya.

"Apaan sih! " ketus sabiru. Abian dan Virgo tertawa melihat reaksi yang ditunjukkan oleh pemuda pendek itu.

"Selamat pagi adik adik semua, selamat datang di SMA Buana. Hari ini adalah hari pertama kita menjalankan kegiatan MPLS yaitu masa pengenalan lingkungan sekolah. Pertama, kita perkenalan dulu ya?. Perkenalkan nama kakak Kenzo, kakak ketua osis disini" ujar ketua osis yang bernama Kenzo itu. Semua siswa siswi baru memperhatikan Kenzo dengan seksama.

"Dan ini wakil osis namanya kak eja, sekretaris osis namanya kak rea dan bendahara osis namanya kak Natta" tambah Kenzo memperkenalkan anggota lainnya.

Virgo menatap salah satu anggota osisi disana, osis itu memakai make up yang sangat tebal dan menor. Kenapa tidak di tegur? Dan parahnya lagi dia anggota osis.

"Apa ada yang ingin ditanyakan? " tanya eja, diwakil osis. Semua siswa siswi baru menggeleng pertanda bahwa tidak ada yang mau mereka tanyakan.

"Heh! Itu yang rambut blonde, berdiri! " seru salah satu anggota osis yang memakai make up tebal dan menor sembari menunjuk kearah Virgo. Alhasil semua mata tertuju pada Virgo. Virgo berdiri dan menatap osis itu dengan tatapan bingung.

"Iya? Ada apa kak? " tanya Virgo. Jelas ia bingung, kenapa di panggil? Jelas jelas ia tidak melanggar.

"Kenapa kamu warnain rambut dan memakai lipstik?! " ujar anggota osis tadi yang bernama Clarissa.

"Saya nggak warnain rambut dan nggak pake lipstik kak, ini udah ada dari saya lahir" sahut Virgo. Kenapa ada saja hal yang merusak mood nya?.

"Halah boong! " bantah Clarissa. Abian yang merasa jika sahabatnya dituduh berbohong pun berdiri.

"Saya sahabatnya kak, ucapan Virgo emang benar. Seharusnya kakak yang ngaca, kesekolah pakai make up tebal mana menor lagi" ujar abian. Clarissa membulatkan matanya, bisa bisanya ia dibuat malu.

"Udahlah ris, ucapan mereka bener. Lo yang seharusnya ngaca" ujar Natta. Clarissa menunduk malu, sial.

"Huuu!!! " semua siswa siswi menyorakki Clarissa yang tertunduk malu. Clarissa memutuskan pergi dari sana.

"Udah, untuk kamu. Virgo ya namanya? Maafin ya, dia emang gitu. Suka nggak sadar diri" ujar Kenzo. Virgo mengangguk paham lalu duduk kembali bersama abian.

TBC

Nggak tau deh ini seru apa nggak :)

Jangan lupa vote and share

See you

Printilan Keluarga Amordan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang