12

540 56 7
                                    

Mentari dan virgo kini dibuat bingung oleh venus, mereka tidak tau bagaimana cara untuk membujuk adik mereka yang sedang marah. Mentari dan virgo sudah mencoba dengan segala hal, namun hasilnya tetap sama yaitu venus masih marah. Mentari dan virgo duduk di kedua sisi venus, mereka menatap wajah venus.

"Jangan marah lagi, mungkin ayah nggak sengaja marah sama venus. Ayah cuman nggak mau kalau putrinya suka main kekerasan" ujar mentari berusaha memberikan pengertian. Venus menatap kakaknya itu.

"Venus ngelakuin itu karna queen duluan yang nyakitin vivi, kalau queen nggak kayak gitu mungkin Venus nggak bakal mukul kepalanya" sahut Venus dengan nada ketusnya. Mentari tersenyum dan mengelus kepala adiknya itu.

"Bukannya buna pernah bilang ya, kalau ada orang yang berperilaku jahat sama kita, kita nggak boleh balas pake kejahatan juga. Tapi balas pake kebaikan" ujar mentari lagi. Venus tidak menjawab, sebab memang benar adanya bahwa Laura pernah berkata seperti itu.

"Dengerin tuh! Venus nya juga jangan mudah emosian dong" celetuk virgo. Venus menatap saudara kembarnya itu dan mengacungkan jari tengahnya.

"Pokoknya nanti kalau ketemu queen lagi Venus harus minta maaf ya? Kalau bisa ajak queen nya berteman. Virgo juga harus begitu, okey? "

"Okey! "

Tanpa ketiga gadis kecil itu sadari, ada sepasang suami istri yang tak lain adalah Dirga dan Laura yang mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu. Dirga dan Laura tersenyum sendu, mereka bangga mendengar bagaimana mentari berusaha memberi pengertian kepada adik adiknya. Mereka senang melihat persaudaraan ketiga putri mereka, walau masih diumur yang bisa dibilang masih kecil, mentari dan si kembar memiliki pemikiran yang sedikit dewasa.

"Sekarang aku tau kenapa kau selalu merasa bangga kepada mereka, terutama kepada mentari" bisik Dirga kepada Laura. Mereka memang harus mengecilkan suara agar tidak ketahuan menguping.

Laura yang mendengar itupun tersenyum. Ia memang selalu bangga terhadap ketiga putrinya, terutama mentari. Sebab gadis itu tidak pernah merasa bahwa dirinya asing di keluarga ini karna mentari bukan anak kandung. Dan Laura bangga sebab virgo dan venus begitu menyayangi kakak mereka walau tidak memiliki hubungan darah.

"Ya, dan sekarang rasa bangga ku terhadap mereka semakin besar" ujar Laura. Dirga tersenyum mendengar hal itu.

Cklek

Mentari, virgo, dan Venus serentak melihat ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan kedua orang tua mereka. Laura dan Dirga berjalan masuk dan langsung duduk di kedua sisi putri mereka. Urutannya adalah Laura, mentari, Venus, virgo, dan Dirga.

"Vivi tukaran tempat sama Venus ya? Biar Venus dekat ayah" pinta Dirga pada virgo. Virgo yang mendengar itu pun mengangguk dan segera beranjak, ia harus menarik tubuh Venus agar bergeser dan duduk di tengah.

Venus nampak enggan menatap wajah sang ayah sebab ia masih marah. Dirga yang melihat itu menghela nafas nya.

"Ayah minta maaf karna telah memarahi Venus, Venus mau memaafkan ayah? " ujar Dirga. Venus yang mendengar itu menatap wajah tampan ayahnya.

"Mana ada orang minta maaf kayak gitu! Minimal ngasih black card kek" ketus Venus. Dirga yang mendengar itu tercengang. Venus ini marah atau memeras hartanya?.

"Baiklah baiklah, ayah berikan black card tapi Venus harus memaafkan ayah"

"Mau lima black card! "

"Nggak, satu aja"

"Lima atau Venus marah selamanya"

"Baik lah, lima black card! "

Venus tersenyum senang dan segera memeluk tubuh Dirga. Haha, harta nya semakin banyak di usia sekecil ini.

"Ternyata ada modusnya ya! " ujar Laura.

Mereka tertawa bersama mendengar ucapan Laura. Ntah mengapa diantara kedua saudaranya, hanya Venus yang bisa memanfaatkan keadaan. Contohnya seperti ini, dia meminta 5 black card kepada Dirga agar ia bisa memaafkan sang ayah.

"Putri ku ini memang mata duitan! " ujar Dirga sembari memeluk tubuh Venus. Venus tertawa girang, namun tawanya sontak hilang karna kepala nya tiba tiba sakit.

"Ayah.. Kepala Venus sakit.. " lirih Venus pada Dirga. Dirga yang mendengar itupun melepas pelukannya dan segera berlutut di hadapan Venus guna mengecek kondisi putrinya.

"Hidung Venus ngeluarin darah! "

Dirga dan Laura terkejut mendengar teriakan Virgo, dan benar saja hidung Venus mengeluarkan darah. Dirga dengan sigap mengelap jejak darah itu menggunakan lengan baju nya yang berwarna putih, ia tidak masalah dengan baju karna yang terpenting kini adalah Venus.

Dirga dan Laura saling menatap satu sama lain, raut wajah mereka nampak khawatir.

TBC

Wajah Dirga waktu Venus minta black card

Hai! El lagi dalam tahap ngerjain cerita baru. Judul nya itu "CHILDISH SISTER" dan cast utamanya itu chaelisa. Publish ga nih?

Jangan lupa Vote and share

See you

Printilan Keluarga Amordan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang