24

394 47 4
                                    

Melihat wajah Virgo yang masih cemberut, akhirnya Venus memutuskan untuk meninggalkan saudara kembarnya itu dan menghampiri orang tua mereka. Venus ingin memeluk kedua orang tuanya karna ia benar benar merindukan mereka. Virgo yang ditinggalpun tidak bisa marah karna ia tau jika Venus pasti merindukan ayah dan ibunda mereka. Wajah cemberut Virgo seketika berubah menjadi raut wajah bahagia melihat bagaimana indahnya senyuman kedua orang tuanya ketika melihat Venus. 

"Ayah, buna.." Panggil Venus, Dirga dan Laura tersenyum lalu merentangkan tangan mereka untuk menyambut Venus kedalam pelukan mereka. Venus tentu langsung memeluk kedua orang tuanya dengan begitu erat.

Ketika dirasa pelukan mereka sudah cukup lama, mereka memutuskan melepaskan pelukan mereka walau kasih ada rasa rindu yang tersisa. Venus berdiri di hadapan kedua orang tuanya dengan senyuman khasnya. Laura memandang sendu kearah putrinya, tangannya terulur mengelus pipi Venus. Mata Laura mulai berkaca kaca dan mulai meneteskan air mata.

"Kau sudah besar sayang.. " lirih Laura, ia mulai tersenyum. Tangisan ini adalah tangisan bahagia karna pada akhirnya Laura kembali melihat putri bungsunya yang telah tumbuh dewasa setelah sekian lama berpisah.

Sebenarnya ketika berpelukan tadi, Laura sudah ingin menangis. Karna kurang lebih 10 tahun lalu, ia masih memeluk Venus yang masih kecil. Namun sekarang, putrinya sudah tumbuh dewasa dengan badan yang menjulang tinggi persis seperti ayahnya.

"Terakhir kali kami memelukmu, saat itu kau masih kecil. Tapi lihatlah sekarang, kau tumbuh tinggi Venus" ujar Dirga. Venus tersenyum dan kembali memeluk ayahnya itu, Dirga yang dipeluk kembali tentu membalas pelukan putrinya. Selang beberapa detik, mereka melepaskan pelukan mereka.

"Sekarang temui kakakmu, ayah tau kalian saling merindukan satu sama lain" titah Dirga, Venus mengangguk dan menatap mentari yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Mentari yang ditatap pun seketika merentangkan kedua tangannya, menyambut adik bungsunya untuk datang kepelukannya. Venus langsung berlari kepelukan sang kakak. Mentari dan Venus berpelukan dengan sangat erat, menumpahkan rasa rindu yang memenuhi hati mereka. Mentari harus sedikit berjinjit karna tubuhnya lebih pendek dari Venus. Setelah cukup dengan acara berpelukan, mereka merenggangkan pelukan mereka dan saling bertatapan.

"Aku tidak menyangka kau tumbuh menjadi seperti ini" ujar mentari sembari tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap rambut Venus kebelakang.

"Iya, nggak nyangka kan lu? " sahut Venus dengan wajah sombongnya, mentari yang melihat itu terkekeh. Ya, ia tak menyangka jika Venus akan tumbuh tinggi dengan wajah yang dimana cantik dan tampan terpadu disana.

"Vir, ayo sini gabung. Udah lama kita nggak pelukan bertiga! " panggil mentari pada Virgo. Virgo yang mendengar itu tentu langsung menghampiri kedua saudaranya.

Mentari dan Venus segera membawa Virgo kedalam pelukan mereka dan setelah kurang lebih 10 tahun mereka kembali dalam formasi lengkap.

Dirga dan Laura tersenyum haru melihat ketiga putri mereka kini telah kembali bersama. Hingga mereka menyadari jika Devan dan Alina datang menghampiri mereka.

"Bukankah malam tahun baru kali ini di penuhi haru? Pada akhirnya Venus sudah kembali bersama kalian" ujar Alina. Laura dan Dirga mengangguk mengiyakan ucapan sahabat mereka itu.

"Kau benar kak, kami sangat senang karna Venus telah kembali. Terlebih dia sudah sembuh dari penyakitnya" ujar Laura. Alina mengangguk, kini kedua ibu itu berbicara bersama meninggalkan suami mereka.

Devan berjalan untuk pindah posisi ke sisi Dirga. Dirga menatap Devan, ntah kenapa raut wajah Devan membuatnya sedikit curiga karna kalian tau sendiri sifat Devan itu seperti apa.

"Venus udah balik tuh, boleh nih kita jodohin anak kita " ujar pria itu. Dirga membulatkan matanya ketika mendengar kalimat yang di lontarkan oleh Devan.

"Devanjing, anak anak kita masih sekolah bodoh. Udah mikirin kesana aja lu! " sentak Dirga. Devan hanya menyengir

"Yeeuu gua kan jaga jaga biar nggak keduluan. Anak kita cocok tau, apalagi Venus sama sabiru tuh. Si Venus ada ganteng gantengnya, si sabiru ada cantik cantiknya. Kayak ketuker gitu" ujar Devan lagi. Dirga menatap sahabat sekaligus rekan kerjanya ini dengan tatapan tajam.

"Heh siluman ondel ondel, kalau lu masih ngomongin itu gua jual lu ke club" ancam Dirga. Kenapa kegilaan Devan sama seperti Venus? Apa Devan adalah ayah kandung Venus?.

"Jahat banget, ntar bebeb Alina jadi janda gimana? "

"Inget umur Dev, anak lu udah dua mana udah gede gede lagi"

TBC

Mentari-Virgo-Venus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari-Virgo-Venus

Hai, el up lagi nih. Semoga suka ya sama chapter kali ini, jujur el nggak tau ngetik alurnya nyambung atau nggak.

Jangan lupa Vote and share

See you

Printilan Keluarga Amordan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang