Kini Laura bersama ketiga putrinya sudah sampai di kediaman mereka. Ketiga putrinya langsung turun dari mobil, begitupula dengan Laura. Laura mulai menurunkan belanjaan yang mereka beli tadi. Saat kantung belanjaan itu diturunkan kedua putrinya bersih keras ingin membantu namun tentu Laura melarang sebab itu terlalu berat untuk mereka.
"Ayolah buna biar kami bantu bawa, kasian kalau buna bawa semuanya" ujar mentari, namun Laura menggeleng.
"Tidak usah sayang, buna bisa sendiri. Lagipula ini terlalu berat" sahut Laura sembari mengusap kepala mentari dan Virgo.
"Tunggu, dimana Venus? " tanya Laura sebab tidak melihat keberadaan putri bungsunya. Mentari dan Virgo celingak celinguk sebab Venus tadi ada didekat mereka namun sekarang menghilang.
Tiba tiba Venus muncul dari garasi dengan mengendarai mobil mainannya. Venus mengendarai mobil mainan itu menghampiri ibu juga saudarinya. Laura yang melihat itu terkekeh melihat tingkah putri bungsunya. Ketika mobil mainan itu berada didekat mereka, Venus turun dari mobilnya.
"Ayo buna letakkan kantung belanjaannya ke bagasi mobil Venus biar Venus bawa ke dalam pake mobil! " seru Venus. Mau tak mau Laura menuruti ucapan Venus dan mulai mengangkat satu kantung belanjaan ke bagasi mobil mainan Venus.
Yeah, mobil itu hadiah ulang tahun dari orang tua Dirga tahun lalu. Mobil kecil yang bisa dikendarai selayaknya mobil asli. Venus sangat menyukai mobil itu dan tahun ini Venus meminta diberikan motor mainan yang bisa ia kendarai. Orang tua Dirga dan Laura memang sangat menyayangi ketiga cucunya terutama Venus dan Virgo.
"Sudah. Mentari tolong buka pintunya ya biar Venus bawa masuk mobilnya" ujar laura dan memberikan kunci rumah kepada mentari. Mentari mengambil kunci itu dan mengangguk lalu berlari untuk membuka pintu.
"Venus, vivi juga mau naik! " pinta Virgo pada Venus. Venus menoleh dan mengangguk
"Ayo naik dan duduk disebelah Venus" jawab Venus dan meminta Virgo duduk di kursi penumpang disebelahnya. Virgo mengangguk dan naik ke mobilnya.
Ketika pintu terbuka, Venus segera mengendarai mobil mainannya untuk masuk. Ia sangat senang sebab akhirnya bagasi mobil ini terisi barang barang asli bukan boneka atau mainan lainnya. Laura mengambil kantung belanjaan lainnya yang belum terbawa dan berjalan masuk.
***
Disisi lain
Dirga kini sedang disibukkan dengan berkas berkas yang menumpuk dan jadwal shooting yang padat. Dirga rasa ia tidak bisa libur untuk bulan ini, atau bahkan Dirga akan lembur dan jarang pulang untuk bertemu keluarganya. Ia ingin berhenti namun ia tak bisa. Alasan utama Dirga ingin berhenti bukanlah karna lelah melainkan ia benar benar ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya seperti keluarga pada umumnya tanpa gangguan para penggemarnya.
Setiap bertemu Dirga diluar pasti mereka akan menyerbu. Dirga bukannya risih hanya saja ia ingin penggemarnya bersikap seperti itu hanya disaat Dirga mode berkerja bukan mode sebagai kepala keluarga dan sebagai seorang ayah. Penggemar Laura juga sama, hanya saja mereka tidak ingin mengusik ketenangan idola mereka yang telah lama berhenti dari dunia entertainment.
"Astaga.. Aku sangat lelah" keluh Dirga. Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi kebanggaannya dan meraih ponselnya.
Ketika ponsel itu Dirga nyalakan, terlihatlah wallpaper yang bergambarkan istri dan ketiga putrinya yang sedang tersenyum. Bibir Dirga melengkung ke atas, ia tersenyum melihat foto itu. Terkadang, dikala Dirga sedang kelelahan ia lebih memilih memilih melihat foto istri dan juga ketiga putri kecilnya. Mereka adalah sumber penyemangat Dirga.
"Aku bersyukur mendapat keluarga seperti kalian. Laura yang terkadang terlihat galak, mentari yang ramah, Virgo yang kalem walau sudah terkontaminasi, dan bocil kematian kesayanganku Venus walau sering membuat ulah. Aku benar benar menyayangi mereka Tuhan" ujar Dirga.
Mendapatkan istri seperti Laura dan dititipkan tiga putri kecil benar benar anugerah terbaik dalam kehidupan Dirga. Dirga rela kehilangan hartanya asal bukan keluarganya saja.
"Baiklah Dirga, selesaikan berkas berkas ini dan atur jadwal shooting mu agar kau bisa mengambil cuti dan menghabiskan waktu bersama keluarga kecilmu" tutur Dirga pada dirinya sendiri. Ia meletakkan ponselnya dan mulai berkerja kembali.
TBC
ilustrasi mobil venus
Hai, maaf ya kemarin nggak up. Semoga kalian suka dengan cerita keluarga kecil dirga-laura ya!
Jangan lupa vote and share
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Printilan Keluarga Amordan (END)
Humor⚘『Hanya sepenggal kisah dari keluarga kecil dirga-laura bersama tiga putri kecil mereka, mulai dari kecil hingga beranjak dewasa. 』