15. Don't Go

1.7K 121 10
                                    


Jaemin menunggu risau di luar ruangan UGD, panik saat di tengah perjalanan istrinya tidak sadarkan diri. Semua salahnya, kenapa mengulang lagi tinggalkan istrinya seperti beberapa hari yang lalu, dia sangat takut, sungguh, di tangani dokter kepercayaan keluarga Na, mengacak rambut nya kasar, sialan!, sudah 3 jam lewat dokter belum keluar juga.

Tangannya mulai bergetar, Jaemin memejamkan matanya lantas merapalkan do'a, berusaha tenang, tidak ada yang bisa mengendalikan nya sekarang, dia tengah sendirian.

"Ayo jangan panik Jaemin!, istrimu pasti baik baik saja dan bayinya!"racaunya pada diri sendiri.

Anxiety nya kambuh, cemas, gelisah, takut, panik, campur aduk, tidak boleh terjadi.

Ceklek

"B-bagaimana Jisung?!"tanya nya sedikit bergetar

"Jaemin? Tenanglah, anxiety mu kambuh?"dokter pribadi itu memegang kedua pundak putra sahabat nya Yuta

Jaemin mengangguk, kini tangan dokter itu beralih untuk menggenggam kedua tangan Jaemin sampai di remas erat

"Hei dengarkan aku, tidak perlu cemas, istrimu dalam keadaan baik, dia hanya mengalami keram perut, biasanya karena sudah umumnya terjadi, hanya saja dia belum terbiasa akan rasa sakit itu, jangan panik, ayo atur nafasmu"lembutnya

Lega, Jaemin berangsur tenang pun tersenyum tipis "terima kasih"

"Jangan khawatir ya, kamu bisa masuk dan pastikan keadaan istrimu"

Dokter pribadi itu pun pergi untuk merawat pasien lainnya ,Jaemin membuka pintu dan terlihat istrinya berbaring lemah dengan infus kini menghiasi tangan cantik nya, ia duduk lantas memegang tangan istrinya, Jisung merasa kan dingin pada tangannya pun membuka mata, tersenyum waktu melihat kehadiran suaminya.

Jaemin meremas lantas menunduk dalam "maaf"

Jisung menolak keras, tidak, ini bukan kesalahan Jaemin. Ia pegang dagu sang dominan untuk melihat wajahnya "Daddy tidak bersalah, seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah egois"lirihnya.

"Meskipun begitu aku harus menjagamu dan ingat kalau kamu hamil dan membutuhkanku baby"ada rasa penyesalan yang dapat Jisung lihat di tatapan suaminya

"Maaf, Daddy"

Jaemin mengangguk, ia usap kepala istrinya lantas mencium kening itu dan belarih kecup sekilas bibir pucat, Jisung merasakan kehangatan itu kembali, dia egois? atau tidak?, Jaemin mengambil semangkuk bubur sudah di sediakan oleh rumah sakit, dia membantu istrinya bersandar pada ranjang lantas menyuapi dalam keheningan.

"dad"

"Hm?"

"Don't go away from me"

Hanya senyuman tipis Jisung dapatkan, bukan jawaban "the answer?"sambung Jisung kesal

"Yes, i Will stay with you, baby"

"I love you Daddy"

"Me too"

"Aku ingin pulang"

"Tidak, kamu harus di rawat beberapa hari"

"Noo~, jie nggak suka sama bau obat rumah sakit~"rengeknya seperti anak kecil

Jaemin terkekeh gemash, dia udah rambut legam istrinya "diamlah atau aku terkam?"tegasnya, Jisung bungkam seketika, dia sedang tidak mau merasakan kenikmatan dari Daddynya juga sih haha. Lagipun ada debay yang belum kuat.





*****




"Jeno berhenti!"

Sugar daddy || JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang