Jaemin menatap bayi merah yang kini berada pada gendongannya, Sangat kecil dan lucu. Ya, beberapa menit yang lalu anak keduanya dia dan Jisung lahir, Jaemin posisi sedang duduk di kursi roda Juga berada di depan ruangan operasi, donghyuck terharu melihat nya, ia masih menunggu Renjun menjemput Jaesung baru pulang sekolah, tadi tiba-tiba Jisung alami pendarahan dan ketuban nya pecah, ternyata sudah waktunya.Senyuman Jaemin tidak luntur sama sekali, bagaimana tangan mungil itu memegang jarinya dengan erat. Hati Jaemin berdesir rasanya tidak sangka bahwa dia menggendong anak keduanya pertama kali.
Sementara Jisung di dalam masih tidak sadarkan diri dan tertangani oleh dokter. Ia cium pipi dan kening anaknya
"Kamu cantik, princess"pujinya
Bulu mata lentik, hidung bangir dan bibir plum ini, persis Jisung.
Pintu ruangan terbuka "keadaan ibunya sudah membaik, kalian bisa masuk"ujarnya
Sang dokter pun pergi dengan perawat di belakang nya, donghyuck segera mendorong kursi roda Jaemin untuk masuk, nampak Jisung sudah sadar kan diri dan tersenyum ke arah mereka bertiga, ia hentikan kursi roda ini tepat di samping bangsal, Jaemin memberikan Bayi mungil itu ke Jisung, di terima baik oleh sang empu. Mencium wajahnya anaknya dengan senyuman mengembang
"Bukankah dia persis seperti mu?"tanya Jaemin
Donghyuck keluar karena tidak ingin mengganggu waktu mereka berdua. Memberikan waktu luang entah keberapa kalinya. Jaemin usap kepala Jisung
"Terima kasih banyak"
"Sama-sama"
"Selamat, sudah menjadi buna untuk kedua kalinya, Jisung"
"Kamu juga, telah jadi Daddy kedua kalinya, Na, kita rawat bersama seperti saat kita merawat Jaesung ya?"pinta Jisung penuh harap
"Iya, kita akan merawatnya bersama seperti dulu lagi"
"Bisakah kamu memberiku satu ciuman?"
Jaemin mengangguk, dia mendekat lantas mencium kening Jisung dan kecup sekilas bibir manis itu. sekejap Jisung rasa ada yang aneh, kenapa Jaemin nampak lebih pucat dari biasanya?.
"Apa kamu merasa sakit, Na?, wajahmu lebih pucat dari biasanya"risau Jisung sembari menyusui si kecil
"tidak sama sekali, jangan khawatir berlebihan, kamu baru saja melahirkan, Jisung"
"Kita namai siapa?"
"kali ini kamu yang menamakan"
"Bagaimana kalau Sungmin, Na Sungmin"
"Jisung, kita sudah cerai, namai dia Lee Sungmin m"
Degh
Jisung tertampar kenyataan yang cukup pahit, hatinya terasa pedih seketika. Dia mengulum bibirnya dan hanya menatap netra berbinar si kecil , apakah tidak ada harapan keduanya untuk kembali bersama lagi?
"Sebentar lagi kamu akan menikah dengan kak donghyuck, hargai dia, dia akan menjadi ayahnya Sungmin nanti"
"Kamu menyerah?"tuntut Jisung tidak terima
"maaf"
"Aku kecewa"
"Bukan seperti itu, kau tahu bahwa aku—"belum sempat Jaemin mengucapkan kalimat nya, Jisung malahan mengusir nya
"Pergi!"
Tanpa berfikir dia kaki, Jaemin pun pergi begitu saja, kembali ke arah ruang rawatnya, dia tutup pintu dan berdiri meski badannya terasa sangat lemah, membuka laci dan ambil sebungkus rokok dan pemantik, ya, Jaemin tidak bisa menghilangkan kebiasaan nya satu ini, selama dia merasa kecewa pada diri sendiri, maka jalan satu-satunya adalah menghisap nikotin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar daddy || Jaemsung
FanfictionKehidupan jisung menjadi sugar baby sang tuan Na Jaemin "Daddy, jie mau mansion baru" "Nanti beli, tinggal pilih, sekarang aku mau jatah, udah berapa hari ini, baby" "Ishh iya, nih jie buka baju, mau nenen? Atau langsung ngewe?" Mengenai Jisung yan...