21. give up

978 101 30
                                    


Di sini Jaesung berada, di Tengah-tengah dan duduk melamun saat para hakim dan pengacara mengatakan keluhan satu pihak ke pihak lain. Ya dia ada di ruangan sidang, sedang menunggu waktunya memilih untuk ikut siapa. Fikirannya masih berputar pada surat pernyataan yang dia dapatkan dari laci Daddynya pagi hari. Apa benar?, kedua orang tuanya berhadapan dan saling berkata kepada jaksa hakim

"Dia sudah berbohong, ingin menikah dengan yang lainnya, bahkan dia tidak izin kepada saya, pak hakim"ujar Jisung menuntut

Di seberang sana, Jaemin juga berdiri dan hanya menatap Jisung dalam diam, rasanya sangat sesak. Hakim mulai menulis sesuatu pada catatannya. "Giliran pihak tuan Na Jaemin"ujar sang jaksa

"Begini pak, jadi—"

Di saat pengacara Jaemin hendak berbicara, langsung di potong oleh Jaemin sendiri, dia lihat jaksa itu yang kebingungan

"Tidak ada keluhan, istri saya tidak melakukan kesalahan sedikit pun dalam pernikahan ini, saya salah di sini, dan saya akui hal itu, tidak perlu menuntut istri saya juga, karena yang bersalah dalam pernikahan ini adalah saya"sambar Jaemin memotong ucapan pengacara nya

Tentu saja hal itu membuat sang pengacara tidak terima, tapi Jaemin memberikan tatapan untuk segera hentikan persidangan ini. Kepalanya terasa sangat pusing. Jisung tertegun, dia juga membuat kesalahan kan?, dia bahkan tidur bersama pria lain dan masih memiliki rasa cinta, apa dia tidak salah?, kenapa Jaemin menyembunyikan hal itu

"Baiklah, sudah di putuskan, Saudara Na Jaemin dan Na Jisung, resmi bercerai!!"

Ucapan lantang hakim dan sebuah ketukan menandakan akhirnya hubungan pernikahan, Jaesung terkekeh pelan.

"Nak Jaesung, silahkan, anda akan memilih ikut siapa"

Kalau seorang anak sudah berusia lebih dari 5 tahun, maka bisa memilki hak untuk memutuskan keinginan nya ikut siapa, Jaesung lirik buna dan Daddy nya bergantian. Dan Tersenyum tipis "saya ikut Daddy"ucapan Jaesung membuat Jaemin membulatkan matanya tidak terima

Langsung turun dari tempatnya dan berjongkok, memegang pundak sang anak, kenapa Jaesung malah memilih dirinya

"Hei boy, Daddy sudah bilang untuk berkata ikut Buna kan?"risau Jaemin menuntut penjelasan.

"tidak mau!, aku ikut dengan Daddy!"tolaknya keras

"buna membutuhkan mu"

"bukankah Daddy yang lebih membutuhkan ku?"sungut anak kecil itu tidak terima

Jaemin usap lengan sang anak "Buna lebih membutuhkan, dad baik-baik saja, tidak perlu khawatir"ia harus bersikeras agar putranya ini mau ikut bersama Jisung.

Jisung hanya memerhatikan pembicaraan antara anak dan ayah itu. Jaesung lagi-lagi menggeleng, dia harus bersama Daddy nya, air mata nya menetes

"Pak hakim!, saya ikut bersama Daddy!"pinta Jaesung

Jaksa hakim itu tersenyum kecil, lucu, hubungan ayah dan anak itu sangat erat, apa sebenarnya yang terjadi pada ketiganya, sehingga cerai , padahal pasangan cocok dan memiliki anak sangat tampan serta lucu tiada Tara. Ucapan sang hakim dan surat pernyataan membuat Jaemin menatap kecewa ke arah putra sulungnya. Kenapa?, apa yang membuat anaknya berpindah fikiran?

PLAK!

di sini Jaemin merasakan tamparan keras dari Daddynya, Yuta, sementara Winwin hanya meluangkan waktu memeluk menantunya yang telah dia anggap sebagai anak sendiri. Panas terasa pada pipi Jaemin. Membisu seketika.

"BODOH! KAU BODOH JAEMIN!, apa kamu sudah gila ingin menikah lagi hah?!, kamu menyelingkuhi istrimu?!!, apa satu saja tidak cukup?!!"bentak Yuta keras.

"Ayah, sudah"lesuh Jisung

Sugar daddy || JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang