Jisung termenung, sudah 5 harian dia dan Jaemin tidak berbicara, pisah kamar, bahkan suaminya itu enggan memanggil atau menatap dirinya, ia menghela nafas pelan, sekarang, dia sedang menatap masakan buatannya. Ya, meskipun Jaemin tidak akan sentuh makanan nya Jisung tetap memasak, berharap satu kali Jaemin memakan atau sekedar cicipi. Tersenyum pedih."buna"
"Ha?, iya?"
Ia tersenyum manis ke arah putra tunggalnya, Jaesung bingung, kenapa wajah Buna nya nampak kepayahan seperti itu.
"buna sakit?"tanya Jaesung
"tidak, siapa yang sakit"jawab Jisung lalu dia benarkan kancing sang anak yang ternyata terlepas bagian tengah. Jaesung menatap Lamat Buna nya, kenapa belakangan ini terasa amat berbeda.
Mengusap kepala sang anak lembut, dan menyajikan makanan ke meja, ia tata, jangan lupakan seperti biasa Jaemin ingin di buatkan jus pada pagi. Tidak lama Jaemin turun dan langsung berangkat tanpa tertarik ke arah meja makan. Jisung tersenyum tipis. Dia mewajari hal ini. "buna sama Daddy tengkar ya?"tanya Jaesung pada akhirnya
"tidak, kamu sarapan ya, Buna antar mau?"
"boleh"
setelah Putranya siap, Jisung raih kunci mobil sekalian ke tempat kerjanya untuk urus butik pribadinya yang telah dia dirikan 7 tahun lamanya. Jaesung melambaikan tangan sembari berjalan memasuki gerbang. Sampainya di butik pada pegawai nya menyapa dengan hangatnya.
"Nyonya, ada klien yang pesan gaun dengan desain terbaik keluaran terbaru, apa anda mau membuat kan desain tersebut, karena klien yang meminta"jelas pegawai itu sopan
"Berikan datanya"
Pegawai itu pun memberikan Map berisi data sang klien dia suruh pegawai itu keluar dan membuka map tersebut untuk lihat data, keningnya menyerngit bingung, atas nama Na Jaemin dan Huang Renjun. maksudnya?, suaminya akan menikah lagi dengan mantan istri haechan ya?, permainan macam apa ini?, tiba-tiba saja mual menyerang perut Jisung, dia segera berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya yang sialnya hanya cairan putih.
Apakah dia?, ah tidak mungkin, dia sudah meminum obat pencegah kehamilan selama beberapa tahun, tidak mungkin dia hamil lagi kan?. Jisung terlalu takut jika itu jadi sebuah kenyataan.
menggeleng pelan dan memutuskan lanjutkan kegiatannya, dia, akan melakukan tesnya saat di mansion saja. Dia terlalu takut untuk ke rumah sakit memeriksa langsung.
*****
Jaemin menatap sub cantik di hadapannya, Renjun sedang mengobati luka yang dia buat beberapa hari belakangan. Punggung tangannya selalu memar karena sering memukul dinding tiada henti, untuk melampiaskan amarahnya tanpa harus melukai orang lain, entahlah, bagaimana bisa haechan menyia-nyiakan teman nya ini?. Istri secantik ini?
"Kamu yakin ingin menikahi ku?"tanya Renjun meminta kepastian
"ya, aku bertanggung jawab"
"aku hamil anak haechan, bukan anakmu, Jaemin"
"aku tahu, Renjun, jangan bertingkah seolah kita adalah orang asing, aku akan menerima mu dan juga anak-anakmu, jangan khawatir, apa yang kau khawatir kan?"bingung Jaemin bukan main
Renjun mengulum bibirnya risau "Jisung?, Jaemin dia temanku, tidak mungkin aku menusuk nya dari belakang, aku tidak mau jadi seorang selingkuhan"keluh Renjun
"Kenapa?, aku menceraikan Jisung nanti"
"Jangan!, lebih baik kita batalkan saja rencana pernikahan nya ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar daddy || Jaemsung
FanfictionKehidupan jisung menjadi sugar baby sang tuan Na Jaemin "Daddy, jie mau mansion baru" "Nanti beli, tinggal pilih, sekarang aku mau jatah, udah berapa hari ini, baby" "Ishh iya, nih jie buka baju, mau nenen? Atau langsung ngewe?" Mengenai Jisung yan...