17. hope for the night

1.2K 83 9
                                    


Mulut Jaesung terbuka saat mendengar cerita dari daddynya, bunanya beraksi dengan seperti itu? sangat wahh, dia bisa membayangkan betapa keren nya sang buna mengusir jalang murahan atau di bilang sektretaris Daddy nya, Jaemin tersenyum bangga melihat reaksi sang anak

"Buna mu sangat sarkas kan?"

"bukan sarkas, tapi keren, lagi pula bagaimana Daddy bisa memiliki sekretaris seperti itu, wanita itu seperti nya adalah jalang"cetusnya tanpa dosa.

"Hei you!, masih kecil, jangan berbicara kata itu!"marah Jaemin tidak terima

Jaesung memutar bola matanya malas, Daddy nya ini terlalu berlebihan dengan suatu hal, terkadang dia heran "kembali ke konteks utama dad, aku bertanya lagi, apa Daddy sudah izinkan aku?"tanya nya dengan serius

Membuat kepala keluarga itu menghela nafas muak "tidak, selamanya tidak"jawabnya tanpa ragu

Anak kecil itu berdecak kesal, kenapa masih tidak boleh sih?, apa salahnya dia mengejar sebuah prestasi di sekolahnya untuk masa depan?, Jaemin memerhatikan mimik wajah putra semata wayangnya itu, persis seperti nya, seakan melihat diri sendiri versi anak kecil. "Daddy aku ingin mengumpulkan prestasi untuk masa depan!"ujarnya lagi

"Daddy tidak pernah menyuruhmu untuk mengumpulkan prestasi, Jaesung"

Oke, Jaesung mengaku kalah, keras kepala itu tidak tertandingi sejak dulu, kecuali, grandma nya, yang bisa menaklukkan keras kepala Jaemin. Na Winwin, itu adalah malaikat sejatinya Jaesung, selalu membantu bujuk Daddy nya sampai mau. tidak lama Jisung datang dengan wajah nampak kesal, duduk di hadapan Jaemin "dad, lebih baik aku saja yang jadi sekretaris mu"ayolah, istrinya masih kesal soal kejadian di perusahaan?

"for what?"tanya Jaemin ingin kejelasan

"Supaya Daddy tidak dekat dengan jalang murahan!, aku tidak suka Daddy di dekati banyak wanita atau sub di luar sana!"kecamnya

"baby, hah—baiklah, aku tidak akan mempunyai sekretaris lagi mulai sekarang, puas?"tanya Jaemin

Jaesung melihat drama ini, membingungkan dan sangat murahan, baginya. hanya karena sekarang wanita jalang, Daddy dan buna nya berbicara serius. Konteks macam apa ini? "Bun, sudahlah, jangan membahas wanita itu lagi"ujar nya menengahi

mata tajam itu memicing tidak suka ke arah anak nya sendiri "shut, diam boy, ini masalah orang dewasa, dan kamu belum tahu rasanya!"tuding Jisung kesal

Kenapa anak dan Daddy Sam asaja huh?, harus ada kesabaran ekstra menghadapi keduanya. Jisung menyugar rambutnya, mencoba nahan amarah yang siap membludak kapan saja jujur saja, dia masih kesal dan ingin membunuh wanita jalang itu, apakah dia sudah obses terhadap suaminya sendiri?, tidak salah kan? Tentu saja tidak!

🔞⚠️❗❗

"redam amarahmu, lebih baik layani aku, Jaesung, masuk ke kamar dan tidur"titah Jaemin

Anak kecil itu menurut dan ke kamarnya meninggalkan Jisung yang sekarang menjilat bibirnya sendiri untuk menggoda libido suami nya, ah bukan—sugar daddy maksud nya, Jaemin mendekat lantas mencium bibir Jisung dengan lumatan lembut dan penuh gairah. bertukar kenikmatan sering keduanya lakukan, sampai dimana tangan kekar Jaemin meraba ke bawah untuk meremas pantat sintal Jisung, membuat sang empu di tengah-tengah ciumannya memekik sebentar karena kejut

"Sekarang"

"dad"

"hm?"

Jaemin menggendong Jisung ke arah kamar, dengan posisi duduk pada sofa, dia telanjangkan tubuh sugar baby nya tanpa malu dan bertanya, membuat tubuh menggoda, sexy, terpampang nyata meraba lubang senggama yang akan jadi kenikmatan nya nanti, dia masukkan 2 jarinya sekaligus, Jisung yang posisinya di pangkuan dengan berhadapan pun memeluk Jaemin dan memekik kejut karena sensasi perih itu "akh—ngghh"lenguhnya

Sugar daddy || JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang