CHAPTER:28 AZZURA MILIK DEVANO

94 16 0
                                    

" andai semua tentang mu bisa ku cantumkan dalam sebuah tulisan,kan kupastikan tak ada yang bisa mengambil nya, apalagi merusakkannya. "
~AZZURA HASNAL ALEXANDER~






" cepetan ga, nanti kita ketinggalan! "

Ariyan memasukkan koper dalam bekasi mobil dengan tergesa-gesa. sungguh dirinya sangat kesal melihat kelemotan rangga saat ini.
Hari ini, adalah hari dimana mereka akan liburan sebelum ujian kelulusan.

Vano, bara, dan akmal  sudah duduk enteng didalam mobil. Ketiganya juga sama kesalnya dengan ariyan, melihat rangga yang tak kunjung  datang.

" hello bestai, bantuin gue! ".

Rangga keluar dari rumahnya dengan barang yang sangat banyak. Antara lain nya , berupa skincare, koper, dan sebuah Lea speaker yang tidak pernah terlewat kan.

" AWOKK AWOKK, BISA GAK SIH BAWA BARANG ITU YANG PENTING AJA GA! ".bara terkejut melihat semua barang itu.
Perasaan, skincare sasya aja gak sebanyak itu....

" okeeeeh, berangkat! ".

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

" 576"

angka itulah yang muncul setelah semua siswa siswi dua belas meletakkan telapak tangan mereka diatas sebuah benda yang berisikan biodata mereka.
Hal itu dijadikan sebagai tanda aman dari keberadaan mereka saat nanti. Dan Tentu saja benda itu adalah  buatan albatros.

Semuanya sudah berada didalam bus yang sudah dilengkapi dengan lampu kerlip yang menambah kesan saat perjalanan malam ini.

Vano saat ini menyandarkan kepala nya ke bahu zura. ntah mengapa ia malah merasa pegal-pegal di leher nya.

" kecil  amat bahu lu".

Usai mengatakan itu, cowok itu langsung menyandarkan kepala gadis itu ke bahunya yang kekar.

Zura pun menerima perlakuan itu, hingga tak terasa mata nya mulai terasa berat. mungkin saja ia akan tertidur dalam posisi ini.

" bundaa, rangga  pengen". Rangga berucap sembari melihat bagaimana posisi  Vano dan zura saat ini . tanpa cowok itu sadari, syailend yang duduk disamping nya kini mendengus kesal.
" sialnya, gue gak dianggap "

Rangga mengulang- ulang perkataan syailend di otaknya. rasanya tidak mungkin jika gadis itu punya perasaan kepada nya."  lu suka gue? "

"Sekarang gue udah sadar ga, ternyata selama ini yang benar-benar gue suka itu lo,  bukan Vano"

Rangga menatap lekat mata Syailend, tidak ada kebohongan disana. memang terlihat akhir-akhir ini  gadis itu begitu peduli kepada nya, ia berfikir mungkin saja gadis itu  peduli hanya sekedar teman tanpa ada perasaan sedikitpun.

" tapi gue gak bisa ".Syailend tersentak mendengar jawaban  itu. entah mengapa kata penolakan itu terasa lebih menyakitkan daripada kata penolakan yang selalu disuguhi oleh Vano terhadap nya ketika ia salah menyukai cowok itu.

"Kenapa? "

Pertanyaan gadis itu tak dihiraukan oleh rangga. Cowok itu mengalihkan wajahnya kearah lain,mencoba menahan rasa sesak yang amat  dalam usai mendengar penuturan gadis itu.

Vanora [ VANO and ZURA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang