CHAPTER 24: VANO EGOIS YA?

85 20 0
                                    

"sakit mu adalah rasa sakit ku juga, sedangkan kebahagiaanmu akan tetap menjadi milik mu"
~AZZURA HASNAL ALEXANDER~


Di depan televisi, zura membaringkan tubuhnya sembari menonton tayangan drakor yang tak  tahu sudah episode keberapa. gadis itu tidak hadir sekolah karena perlunya beristirahat. Cemilan demi cemilan sudah penuh di atas meja, ini adalah salah satu bukti perjuangan zura untuk menambah berat badan nya.

"Asalamualaikum".

Suara di balik pintu membuat zura terpaksa harus melangkah kan kakinya yang terasa begitu lemas  menuju pintu utama.

" wa'alaikumussalam, sia--- bunda".zura tersentak saat melihat siapa yang datang. Clary membalasnya dengan senyuman. Wanita itu juga memperhatikan perubahan pada zura, mulai dari badan nya yang sedikit kurus, dan kantung mata gadis itu yang menghitam.

Kedatangan clary kemari hanya untuk menjenguk keadaan gadis itu. clary juga ingin menyelesaikan permasalahan antara zura dan Vano. Sudah cukup ia mendiamkan keduanya, jika tidak  segera dibicarakan, maka kesalah pahaman tidak akan usai.

" bunda sangat sedih melihat keadaan mu zura ".
Clary memeluk zura dengan erat, gadis itu pun membalas pelukan itu.

" mau gimana lagi, tetep aku yang salah bun".

" clary! ".Arza datang terbirit-birit menghampiri clary.

" kok ga bilang sih  mau datang kesini ".gantian arza yang memeluk clary.
arza pun membawa clary menuju ruang tamu, ia juga berniat ingin memperbaiki permasalahan antara Vano dan zura. Sedangkan zura, gadis itu memilih untuk menuju kekamar karena tubuhnya mulai lemas.


◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦


Vano duduk di balkon markas dengan sebatang rokok ditangan nya. Sudah dua batang rokok yang ia hisab, tapi tak sedikitpun mengurangi pikiran nya tentang zura.

SLET!!

Sebuah belati mengenai bangku yang di duduki Vano. akmal lah yang melemparnya, jika ia tak gesit, mungkin saja perut Vano akan terkena belati itu.

" lo gak bisa bohongin diri  lo sendiri van".vano hanya mendengar tanpa berminat untuk menjawab.

" lo itu egois! .  sekarang  Lo juga gampang percaya sama lion".ucapan akmal  kembali membuat amarah Vano memuncak.
" maksud lo apa hah! ".

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Vano meninju wajah dan perut akmal yang langsung mengeluarkan darah segar dari mulutnya. tetapi hal itu tidak membuat akmal marah. Cowok itu malah senang ketika dipukuli sahabat nya itu, karena dengan inilah pikiran Vano sedikit mereda.

" maksud lo apa? ".

" LO GA PERNAH MIKIR, BISA JADI  WAKTU ITU ZURA DIJEBAK SAMA LION ! ".akmal  membuat Vano  menghentikan pukulannya.

" lo jangan asal ngomong, jelas-jelas dia udah ngehianatin gue".

BUGH!

Kali ini akmal lah yang memberi pukulan di rahang cowok itu. Ia benar- benar tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Vano.

" dasar cowok egois!, gak mungkin orang berkhianat itu sakit- sakitan, gak mungkin zura ngehianatin lo kalo sekarang dia gak baik-baik aja van, kalo memang dia ngehianatin lo, pasti dia bakal bahagia karena berhasil bikin sakit hati lo".

Vano mencerna setiap perkataan akmal yang sangat menusuk sekali. Sebenarnya Vano menyadari hal yang tidak biasa kepada gadis itu.
akmal memang benar, dirinya benar- benar egois.
tapi cowok itu lagi-  lagi mengelak soal itu.


" bisa jadi, itu  bukan karena gue"

Akmal meredam emosi nya sambil mengumpat kasar didalam hati nya. dan pada akhirnya cowok itu harus berbicara baik-baik.

Akmal memegang pundak Vano, mata nya menatap tajam kearah mata elang Vano. Sungguh ia ingin meyakinkan sahabat nya itu.

" itu semua demi  lo. gue denger sendiri dari Jay".


Vano mengerutkan keningnya, ia merasa sedikit heran nama yang disebut akmal barusan.

" Jayvan? ".

"  iya,  kerena Jayvan  yang selalu ada buat zura, ketika lo ninggalin dia".

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

Kini sasya sedang merapikan pakaian nya yang agak berantakan. tiba-tiba satu pakaian jatuh kearah nya. gadis itu pun mencoba ingin menaruhnya di tempat semula. Namun  ia  mengurungkan niatnya saat menyadari satu hal.

hatinya pun terasa sangat sesak  ketika mengingat
Baju itu adalah baju yang pernah zura berikan untuk nya sebagai hadiah valentine  persahabatan.

"Lo udah sembuh apa belum ya? ".


◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦


" bang, dipanggil bunda ".vano menatap sejenak arlino yang berdiri diambang pintu, kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya  menuju kamar clary.

Saat membuka pintu, terlihat clary menepuk sisi kasur untuk Vano duduki. Cowok itu pun menurut, dan menunggu apa yang ingin disampaikan oleh bunda nya itu.

" ini masalah zura, kamu paham kan, maksud bunda ".vano mengangguk ringan.

" Vano terlalu egois ya bund? ". air mata cowok itu turun begitu deras. entah mengapa ketika bersama bunda nya itu, ia akan mencurahkan segala kesedihan nya.  cowok itu terlihat seperti bocah kecil yang cengeng dan butuh suport .

Clary memeluk putra nya itu sembari menyalurkan kekuatan agar Vano sedikit lebih tenang.

" perbaiki hubungan kalian, jangan sampai terlambat " .


◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦



TANDAIN YANG TYPO ⚠️

REVISI SETELAH END

jangan lupa tinggalin jejak komen dan vote ya...
KALO MAU, KOMEN DISETIAP PARAGRAF DEH..

ADA YANG MAU NGASIH SARAN KE AUTHOR?

S

EMOGA HARI-HARI KITA DI LANCARKAN SAMA ALLAH Ta'ala AAAMIIN....

BABAY BABY.... JANGAN BOSAN YA SAMA CERITA KUUU....

Vanora [ VANO and ZURA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang