CHAPTER:23 RENCANA LIBURAN

69 19 0
                                    

"Seburuk apapun gue dimasa lalu, gue gak bakal mau lihat orang baik terlihat jahat"
~SYAILENDRA ARMAZA~

Vano baru saja keluar dari toilet  setelah mencuci rambut dan mukanya . Saat berjalan menuju kelas, cowok itu sempat melihat sasya yang duduk sendirian di tepi lapangan. namun,bukan sasya lah yang cowok itu heran kan, yang ia herankan adalah zura , syailend, dan teman-temannya asik berbincang sambil tertawa terbahak-bahak.mereka juga berada di tepi lapangan, tapi jaraknya sangat jauh dari keberadaan sasya.

Entah mengapa diri nya sedikit tenang ketika mengetahui zura dan syailend kini berteman. Walaupun  masih  ada rasa kecewa kepada  gadis itu.

Tanpa cowok  itu sadari, Jay berada di disampingnya sambil memperhatikan arah penglihatan Vano.

Uh!, dasar bang Vano, ngeliatin zura kan lo..

" bos! " Vano menahan diri untuk bersikap biasa saja. Seolah-olah tak terjadi sesuatu yang mencurigakan.

" kenapa? ".

" gue punya  informasi ".vano menaikkan sebelah alisnya sembari menunggu apa yang akan disampaikan oleh bawahan nya itu.

" tapi jangan gebukin gue karena informasi ini ya".

"Jelasin, jangan tinggalin satu kalimat pun".

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

Seperti biasa, sasya dan zura akan duduk sebangku jika sudah memasuki kelas. walaupun dengan jarak sedekat itu, keduanya tak saling berbicara.
Sasya memberanikan dirinya untuk melirik zura melalui ujung matanya. gadis itu membelalakkan matanya saat melihat tubuh zura yang sudah kurus, wajahnya juga terlihat sangat pucat walaupun cewek itu sudah menutupinya dengan make-up tipis.

Sedangkan zura, gadis itu menahan tubuhnya agar tidak pingsan saat itu juga. Tapi, kali ini ia hilang keseimbangan tubuhnya. dan pada akhirnya, gadis itu jatuh telungkup diatas meja.

Syailend yang melihat itu, langsung saja mengejek suhu tubuh gadis itu yang sangat panas . beberapa hari ini, syailend selalu memantau keadaan zura setelah gadis itu bercerita dengan nya di aula itu.

" nina, vara,  cepet bantuin gue".nina dan vara pun segera berlari kearah zura, dan ketiganya pun membawa gadis itu menuju UKS. untungnya, guru tidak masuk pada jadwal ini.

Sasya dan anak-anak lainya tidak berani menolong zura, semuanya atas perintah Vano yang diakibatkan oleh kesalahan zura.

" gue kasian liat zura bar".bisik rangga kearah bara yang juga menyaksikan hal itu.

" emang lo doang, gue sama anak yang laen juga gitu ". usai mengucapkan hal itu, sejenak bara memperhatikan sasya yang terdiam di tempatnya. jika bara tidak salah lihat, bahwa ada sebutir air mata yang jatuh dipipi gadis itu.

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

" nih, minum obat dulu ra".

nina memberikan segelas air putih dan pil     ditangan nya. Vara juga ikut memijat pelan kepala zura yang katanya agak pusing.

Syailend pun datang dengan membawakan vitamin yang baru saja ia bawa dari rumah sakit. Kebetulan, kedua orang tuanya adalah seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit disana.

Vanora [ VANO and ZURA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang