" terkadang sikap egois pun perlu, bagi mereka yang tak tahu berterimakasih "
~SASYA ARABELLA~Di rumah sakit, kini bang edah sedang di obati, yang mana Vano, bara, rangga, zura dan sasya juga berada disana untuk menemani pria itu. sedangkan ariyan dan akmal tidak ikut karena vano memberi tugas kepada mereka untuk menyiapkan persiapan kedatangan rajord beberapa hari lagi.
Vano merasa lega karena kondisi bang edah tidak terlalu serius sehingga, dokter hanya menyarankan obat dan tidak perlu dirawat.
Disatu sisi, zura sejak tadi merasakan kekhawatiran akan keadaan bang edah yang tak secara langsung, dirinya lah penyebab hal itu terjadi.
" siapa sih , iseng banget nih orang "rangga sibuk berceloteh karena masih merasa keheranan dengan kejadian beberapa jam yang lalu.
" terimakasih sudah membantu abang ". Ucap bang edah dengan menatap mereka, dengan kompak semuanya menganggukkan kepala.
" ntar bang edah pulang bareng gue aja" rangga meminta persetujuan bang edah, yang mana bang edah langsung mengiyakan ajakan rangga.
Sedangkan bara, cowok itu menoleh kearah sasya yang sejak tadi bercerita dengan zura.
" sya, lo pulang bareng gue ya".Mendengar ajakan bara,sasya terlebih dahulu meminta persetujuan zura, yang bagaimana pun gadis itu lah yang menemaninya menuju kemari.
" lo pulang bareng bara aja, gue bisa naik taksi ".
Zura menyakinkan sasya agar gadis itu pulang bersama bara, gadis itu mengerti dengan apa yang telah dirasakan sahabat nya itu saat ini." yaudah, gue duluan ya " usai mengatakan itu, sasya terlebih dahulu menuju keluar ruangan.
Sedangkan bara, cowok itu tidak langsung menyusul sasya tapi, sibuk memperhatikan Vano dan zura.
" van ". Vano menoleh saat bara memanggilnya, terlihat bara sedang memberi nya kode, dengan menatap dirinya dan zura beberapa kali.
" anterin bego, gak peka banget sih lo jadi cowok ".
Usai mengatakan itu, bara langsung menuju keluar sambil terkekeh. sedangkan vano, cowok itu sejak tadi mengulang- ulang perkataan bara barusan di dalam benaknya, mungkinkah ia akan mengantar gadis itu untuk pulang atau memilih untuk berdiam diri disini, sungguh ego nya saat ini sangat lah tinggi.
Tidak mau terbawa pusing, cowok itu langsung meminta izin untuk pulang terlebih dahulu dengan alasan bunda sudah beberapa kali menelfon nya karena ada hal penting.padahal clary sedang menuju luar kota, karena mengurus perusahaan nya yang semakin berkembang pesat.
𝙈𝙖𝙖𝙛𝙞𝙣 𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙗𝙪𝙣...
Usai mengatakan hal itu, Vano keluar ruangan sambil menghubungi seseorang yang akan di berinya tugas baru.
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦
Sejak tadi zura sudah menunggu taksi yang lewat namun, tak ada satupun kendaraan yang berlalu di depanya.
Padahal, ia juga beberapa kali menelfon lion untuk menjemputnya, mungkin cowok itu sedang sibuk.
Gadis itu pun berjalan sejenak, mungkin saja ia akan menemukan nya di jalan lain.
Sebuah mobil hitam kini berhenti tepat di depanya, awalnya zura tidak terlalu memperdulikan siapa yang mengendarai mobil itu namun, saat seseorang itu membuka kaca , zura langsung membelalakkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanora [ VANO and ZURA ]
Teen Fiction{ BUDAYA KAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ NO PLAGIAT⚠️⚠️ _______________________________________________________ [ ׁׅ᥎ׁׅɑׁׅ݊ꪀᨵׁׅׅꭈׁׅɑׁׅ] Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada sese...