CHAPTER: 21 JATUH SAKIT!

105 31 0
                                    

"semakin kamu dewasa, maka akan semakin banyak kerumitannya"
~ CLARY PUTRI AYYANA~

Kini zura berada di pemakaman ayahnya, sejak tadi gadis itu tak henti nya menangis dan mencurahkan isi hatinya, walaupun ia tau ayah nya tidak mendengar nya sama sekali.
Waktu berlalu begitu cepat, sudah dua minggu berlalu setelah kejadian di gedung itu.
Sekelabat bayangan wajah vano yang saat itu penuh amarah ketika mengetahui diri nya bersekongkol dengan zalgar.

" maafkan zura yah, selama ini zura udah salah paham ke vano".hatinya semakin renyuh saat menyebut nama vano.

" sekarang vano udah benci zura.. Hiks.. Hiks! ".

Hujan deras kini membasahi seluruh tubuh gadis itu. entah mengapa ia yang dulunya benci hujan karena hujan datang tepat saat kematian ayahnya , kini  malah menikmati kesejukan itu sendiri.

langit mulai gelap akibat gumpalan awan . Merasa cuaca yang begitu buruk, zura pun memutuskan untuk pulang.
Saat berjalan ke arah mobilnya, gadis itu tiba-tiba merasa pusing dan  tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya. Sebelum diri nya terjatuh, seseorang sudah lebih dulu menahannya, seorang itu juga memapah zura masuk kedalam mobilnya. sejenak ia memperhatikan zura yang menutup matanya karena sudah tak sadarkan diri. Pasti gadis itu sakit karena terlalu lama di guyur hujan, ditambah beban pikiran nya tentang vano.

" kalo vano gak ada disisi lo, gue yang bakal ngejagain lo sampai kalian baikan lagi ".

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

" dek, ambilin gue minum ".arlino yang sejak tadi sibuk memegang ponsel, kini menyempatkan diri untuk mengambil kan Vano minum.
Sudah dua minggu waktu berlalu  setelah ia keluar dari rumah sakit, namun Vano tetap merasa kesakitan di sekujur tubuh nya.
Walau begitu, ia tetap bersyukur karena clary dan arlino segera diselamatkan oleh sasya dan akmal malam itu.

Setelah arlino membawakan minum, cowok itu juga membersihkan kamar Vano yang berantakan akibat ulah nya sendiri. untuk sementara ini, kamar Vano adalah kamarnya juga, ia harus siaga untuk merawat abang nya itu.

Sedangkan disisi lain, clary hendak  membukakan pintu ruang utama. sepertinya ia kedatangan banyak tamu.

" ASSALAMU'ALAIKUM!  VANO".

" ASSALAMU'ALAIKUM BUNDA! "

" ASSALAMU'ALAIKUM BABY VANO! "

"ASSALAMU'ALAIKUM CALON SUA------".clary sontak terkejut melihat banyak nya gadis- gadis cantik yang datang.  Satu persatu Para gadis itu menyalami tangan clary dengan penuh sopan.

Tak lama dari itu, sasya, rangga, akmal, bara dan ariyan pun tiba. Mereka juga ikut terkejut saat melihat siswi dan alumni SMA galaxa ada disana. Terkecuali rangga, cowok itu lah dalang dari semua ini. Ia memberikan informasi bahwa mereka boleh menjenguk Vano asalkan mereka mau membayar sekitar lima ratus ribu perorang.

Maaf ya van, ini demi isi dompet gue.. Hihihihi....

" tante, kita kesini mau jenguk Vano ".ucap wira dengan penuh kegirangan. Wira juga termasuk teman sekelasnya vano.

" oh boleh,bentar ya, tante panggilin vano dulu ". Sebenarnya,clary melakukan itu dengan berat hati, tapi mau bagaimana, mereka rela datang ramai-ramai sambil membawa oleh-oleh dengan perasaan gembira.

Ariyan dan akmal yang akan membantu Vano untuk menuruni tangga menuju ruang tamu yang telah dipenuhi oleh para gadis itu.

Sedangkan sasya, ia cukup greget dan kesal melihat para gadis itu yang tak datang pada waktu yang tepat. Alhasil, vano yang masih sakit terpaksa harus turun untuk menghargai mereka.

" gws ya van, kita datang  kesini buat jenguk lo, kita juga kangen banget pas lo lewat di depan kelas kita, pas lo main basket, pas lo nongkrong di warteg bang edah, pas lo kebelakang sekolah, pas lo ke wc, dan yang terakhir yang paling kita kangenin ketika lo ganti baju di loker ".

Clary dan arlino saling bertatapan, apakah Vano se pengaruh itu di sekolah. sampai- sampai, ketika ganti baju pun dirinya akan ditunggu-tunggu.

Sedangkan Vano membalas nya dengan senyum dan tawa kecil khas nya. hal itu juga membuat mereka baper.
" makasih buat kalian semua " . Vano tersenyum lagi sambil menahan sakit di sekujur tubuh nya.
Ya allah.... Kapan mereka pergi dari sini..

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

" bagaimana dok".arza bertanya ke dokter dengan raut khawatir. saat ini wanita itu menyuruh dokter datang kesini untuk mengecek keadaan zura.

" suhu tubuh nya tidak terlalu panas,mungkin besok sudah bisa beraktivitas, namun putri ibuk juga harus mengurangi beban pikiran nya, jika tidak, maka akan bersifat fatal ".dokter menjelaskan kronologi dari keadaan zura. Tubuh gadis itu akhir- akhir ini terasa lemas dan mudah pingsan.

" baik dok, terimakasih ".

" yasudah, saya pamit dulu buk". Dokter itu langsung pulang setelah pamit kepada arza.

Arza menatap sendu putrinya yang terbaring. soal kejadian zura terpaksa harus menghianati vano, itu sudah ia ketahui karena gadis itu lah yang menceritakan semuanya. Walaupun hal itu terjadi, arza dan bundanya vano tetap baik- baik saja. namun, saat ini keduanya tidak bisa ikut campur karena ini tentang perasaan masing-masing.

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

_______________________________________________________

_______________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum kalian beralih ke bab selanjutnya... Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya ya..
Dan jangan lupa vote juga..

Ada yang mau ngasih saran ke part ini?

Ada yang mau ngasih saran ke vano, zura, dan teman-teman nya?

Ada yang mau ngasih saran ke author?.

Thanks you... Prend.. Udah luanggin waktu kalian

Vanora [ VANO and ZURA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang