Annyeonghaseo😍
Assalamu'alaikum guys, apa kabarnya?
Nungguin nggak?
Btw, thanks for 1k vote nya🥳🥳🥳
Thanks juga untuk 24k pembaca story gue🥳🥺
Seneng banget sumpah🥺
Saking terharu nya otak gue sampai nge-blank buat lanjutin part nya-!
Gue gak bakalan bacot banyak disini, otak gue berhenti bekerja🥲
But, thank you so much, karena kalian udah mau repot repot apresiasi karya gue🤩😍
Okay, review my story😚
Jangan lupa follow akun author-!!
Typo tandai🥴
Love u all🥰
Thankyou❤
¶¶ 30• MANJA ¶¶
🍂
🍂
🍂
Selamat membaca❤
Jam 00:45 malam WIB...
Nata masih mondar-mandir di ruang tamu menunggu Ivan. Lelaki itu bilang akan pulang sebelum jam 12 malam, tapi sekarang sudah mau pukul 1 dini hari pun ia belum datang.
Mina, Maya dan beberapa maid lainnya turut menemani sang Nyonya yang menunggu kepulangan sang suami.
"Nyonya, ini sudah malam, sebaiknya Nyonya tidur lebih dulu." Ujar Mina.
"Benar, Nyonya. Tidur larut malam tidak baik untuk kesehatan Nyonya dan kehamilan Nyonya." Tambah Maya.
"Tapi, Ivan belum pulang." Ucap Nata.
"Mungkin pekerjaan Tuan Muda masih belum selesai Nyonya, jadi Tuan Muda pulang sedikit terlambat." Mina mencoba memberi penjelasan kepada majikan nya ini. Mereka juga dalam bahaya jika Tuan nya pulang nanti, istri kecilnya ini belum tidur.
"Tapi, tadi Ivan bilang pulangnya jam 12 malam." Nata melirik jam antik yang menempel gagah di dinding rumahnya. "Sekarang udah jam satu, tapi Ivan masih belum pulang. Nata takut terjadi sesuatu sama Ivan, Mina." Lanjut Nata mengungkapkan kegelisahannya.
"Nyonya tidak usah khawatir, Tuan Muda pasti baik-baik saja. Ada Tuan Jordan dan bodyguard yang selalu melindungi Tuan Muda."
Nata menghela nafas lalu duduk di single sofa yang ada di sana. Kaki dan pinggangnya terasa pegal.
"Mau saya buatkan teh hangat, Nyonya?" Tawar Maya.
"Susu aja, Nata belum minum susu soalnya."
Maya mengangguk lalu pergi ke dapur untuk membuatkan Nata susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVAN, the best YOUNG Papa!
Fiksi RemajaIvander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, karena menurutnya mengeluarkan banyak kata itu membuang waktu, memiliki bola mata berwarna hitam lega...