Tuesday.
_
"Tenang, Nan. Tenang! Lo jangan kayak gini."
Eric susah payah menghentikan Nando yang menggila meninju, menendang dan melempar barang-barang di sekelilingnya sambil meraung-raung menyebut nama Chessy. Muntahan di mana-mana hingga dipakaiannya, darah segar mengalir dari tangan dan berserakan pecahan kaca di lantai akibat ulah Nando.
Beberapa jam yang lalu, Eric yang menyibukkan diri membuat makanan di dapur mendengar suara benda jatuh dan pecah dari kamar Nando, tapi laki-laki itu membiarkannya karena Nando selalu teledor dan menghancurkan apa saja di dekatnya tanpa sengaja. Jadi, ia tak memperdulikan itu.
Tapi semakin lama semakin banyak dan keras bunyinya, hingga di mana teriakan Nando terdengar jelas di telinga Eric.
Jelas ia panik, Eric langsung mematikan kompor dan berlari ke kamar Nando. Begitu pintu kamar dibuka olehnya, wajahnya hampir saja dihantam botol parfum yang dilempar Nando, untung Eric bisa menghindar.
Eric mendekati Nando yang penampilannya sangat kacau, dia semakin panik saat menyadari Nando telah memuntahkan isi perutnya di kasur. Saat bertanya apa yang terjadi, Nando justru menyerang Eric sambil menangis meraung-raung.
Sebelum semakin menyakiti dirinya sendiri, Eric menyeret tubuh Nando ke luar kamar, ia membawanya ke ruang keluarga.
Begitu sampai di sana, Eric memaksa Nando untuk duduk di sofa dan menahan kedua bahunya agar tidak ke mana-mana.
"Ngomong. Ada masalah apa?" tegas Eric disetiap katanya.
"Chessy ... dia .... dia dibunuh ..." Nando yang semula menunduk kini mengangkat kepalanya, matanya yang memerah kembali berair.
Tangannya yang terkepal memukul kedua pahanya. "CHESSY MENINGGAL, RIC! DIA IKUT TEMEN-TEMEN KITA! KENAPA HARUS KAYAK GINI? GUE GAK NGERTI ... kenapa ... sebenernya kenapa?"
Yang semula matanya menatap tajam Nando, seketika mata Eric membulat sempurna.
Lagi? Orang yang dekat dengan mereka mati lagi?
Eric masih tetap diam, dia pergi ke dapur dan kembali lagi dengan membawa segelas air putih.
"Minum dulu," ujar Eric.
Dadanya masih naik turun saat meneguk air putih, dengan perlahan Eric mengelus punggung sahabatnya agar lebih tenang.
"Dari mana lo tau dia udah gak ada?"
"Ada nomor asing kirim video ke gue ... videonya ... Chessy yang udah meninggal, dimutilasi." Bibir Nando bergetar, kedua tangannya semakin terkepal kuat.
Kedua matanya terutup sebab tak sanggup mengingat kembali apa yang dia lihat dari ponselnya tadi.
Eric paham, itu sebabnya ponsel Nando rusak dan mati total di dekat pintu.
.
Setelah membuat anak orang muntah, Vanessa ketiduran hingga tengah malam dan terbangun pada pukul 23.07.
Banyaknya pesan yang dikirim oleh Nando, tapi tidak dibalas olehnya, justru dia mematikan ponselnya dan melemparkannya ke luar jendela. Sebelumnya dia sudah mereset ponsel tersebut.
Lihat, siapa sekarang yang mengirim rentetan pesan?
Padahal ada 1 video lagi yang belum dikirim, itu adalah video penyiksaan yang Vanessa lakukan di hari Senin waktu itu, tapi ya sudahlah, tidak apa-apa.
Gadis itu turun ke bawah untuk ke dapur, perutnya sangat lapar karena sejak sore dia belum memakan apapun.
Vanessa hanya menyeduh mi instan, lalu kembali lagi ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME OVER : Who's The Winner?[✓]
Mystery / Thriller[BELUM DIREVISI] Katanya siswa yang bernama Samuel itu seorang laki-laki yang penyuka sesama jenis dan sangat membenci wanita. Pantas saja Vanessa putus dengan Samuel, rupanya lelaki tampan yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun ini memiliki...