☠️BONUS ROUND☠️ : 03

3.6K 125 13
                                    

KECELAKAAN TUNGGAL VANESSA DAN SHERLY

_____

Dengan perasaan cemas, khawatir dan takut yang menjadi satu, Vanessa segera turun dari mobil dan berlari menghampiri Sherly yang menangis di pinggir jalan.

"Sher ..." Begitu Sherly berada di depannya, Vanessa langsung memeluk gadis itu dan mengusap punggungnya yang bergetar, Sherly pun semakin menangis terisak.

Melihat sahabatnya yang sedang tidak baik-baik saja membuatnya ikut menangis. "Gue di sini, Sher. Gue di sini, gak apa-apa, ada gue."

"Sakit, Ness ... sakit."

Vanessa menganggukkan kepalanya tanda dirinya paham, bekas cekikan di leher Sherly membuatnya teringat dengan dirinya yang hampir mati dicekik oleh ibu tirinya. Ia tahu bagaimana rasa sakit itu.

"Iya, gue ngerti, gue paham. Nangis aja sesuka lo, gue gak bakal pergi."

Pada pukul 23.13 sekitar 20 menit yang lalu Sherly menelponnya sambil menangis sesenggukan.

Awalnya Vanessa hanya bersikap biasa saja sebab setiap kali Sherly menangis, itu pasti karena pacarnya yang bersikap cuek terkesan tidak peduli padanya, tapi keduanya selalu kembali berbaikan dalam waktu singkat. Jadi, Vanessa tidak menanggapinya dengan serius.

Tapi sebuah kalimat yang keluar dari mulut Sherly membuatnya terdiam di tempatnya dan kaku tak bisa bergerak.

Dia hamil karena dipaksa berhubungan seks dengan pacarnya, kini usia kandungan berjalan 2 bulan.

Yang lebih membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi adalah pacarnya tidak mau bertanggungjawab, justru memilih pergi dengan perempuan barunya yang ternyata keduanya diam-diam sudah menjalin hubungan di belakang Sherly.

Sherly menelpon dirinya setelah bertengkar dengan pacarnya di pinggir jalan, dengan tega laki-laki jahat itu melakukan kekerasan pada Sherly di sana. Dia bahkan meludahi wajah Sherly karena tidak sudi menganggap anak di perut Sherly adalah anaknya.

Padahal dengan siapa lagi Sherly melakukan hubungan intim selain dengan dirinya? Apalagi penuh dengan pemaksaan dari pacarnya.

Sherly bingung harus meminta tolong pada siapa karena dia takut untuk mengatakan yang sebenarnya pada orang-orang terdekatnya, hingga akhirnya dia memilih untuk menghubungi Vanessa.

Gadis berusia 17 tahun itu menangis sejadi-jadinya di pelukan Vanessa, dia mengatakan semua rahasia yang selama ini dia tutupi rapat-rapat.

"Sekarang gimana, Ness? Gue harus ngapain?"

"Harusnya lo bilang dari awal, Sher. Biar gue sama Samuel bisa bantu lo. Kenapa lo harus sembunyiin dari gue? Kenapa harus sekarang lo baru bilang?" Vanessa sedikit mengguncang tubuh Sherly karena jujur dia merasa kecewa pada sahabatnya itu.

Sherly menggeleng dengan wajah yang memerah, ia tidak sanggup menatap wajah Vanessa karena terlalu malu. "Gue takut, Ness. Gue takut, gue gak mau Samuel marah sama gue, gue gak mau kalian benci sama gue, makanya gue diem."

Vanessa menggigit bibir bawahnya dengan gemas. "Tapi dengan lo sembunyiin kayak gini yang ada Samuel makin marah sama lo! Kenapa lo mau aja diajak sama dia, hah? Gue udah bilang berkali-kali sama lo buat lepasin dia, lo udah tau dia bajingan, tapi kenapa lo masih bertahan? Ujung-ujungnya lo yang menderita, Sherly! Astaga ..."

Vanessa meremas rambutnya sendiri dengan keras demi melampiaskan emosinya yang menumpuk dihati, tidak mungkin Vanessa marah-marah di depan Sherly yang terlihat menyedihkan seperti itu.

Tidak peduli dengan hujan yang mengguyur tubuh keduanya, Vanessa meremat kepalanya yang bedenyut nyeri.

Kenapa bisa kejadian seperti ini terjadi pada anak pendiam seperti Sherly? Gadis itu lugu, polos dan tidak pernah sekalipun berbuat buruk, tapi kenapa sekarang dia mengalami hal seperti ini dihidupnya?

GAME OVER : Who's The Winner?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang