~Prolog~

1.9K 51 3
                                    

_____________________

Kamu hanya tertusuk satu jarum, sedangkan
aku tertikam ribuan pisau.

.
.

Playlist: Percayalah~ Afgan ft Raisa
...

Pov: Istri pertamanya

Percayalah? Percaya apa? Km aja nikah lagi.

___________________________

Dia menatap perempuan dalam balutan dress selutut berwarna merah muda, rambut hitam bergelombang nya selalu tergerai membuatnya begitu cantik dalam pandangan nya seperti di awal pernikahan mereka lima tahun lalu.

Dan hari ini, hari ulang tahun pernikahan nya dengan wanita yang ia pandang. Luar biasa, lima tahun mereka bisa melewati ini. Tepat hari ini juga, lebih tepatnya di hari ulang tahun pernikahan mereka, hari ini juga ia akan menikah dengan perempuan yang akan bisa memberi nya penerus keturunan nya.

Tidak sakit. Bukannya beberapa hal lebih baik di sembunyikan, terutama terlukanya hati.

"Reyhan, kamu sudah siap?" Pria itu melihat ke arah pria paruh baya yang ada di belakangnya tanpa ia sadari.

Pria itu menatap arloji nya sebentar. "Lima belas menit lagi. "

Pria paruh baya itu mengangguk. "Baiklah, kalau begitu Papa tunggu"

Anggukan dari putra nya membuat pria paruh baya itu langsung pergi bersiap ke acara pernikahan putra nya, akhirnya setelah sekian lama, ia akan segera memiliki cucu meski harus menunggu, menunggu tapi tak selama menunggu menantu pertama mereka yang mandul.

_________________________

Perempuan yang pada awalnya sibuk dengan ponselnya itu, tiba-tiba merasakan sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dari belakang.

"Happy Anniversary"

"I love you, always. "

Cinta? Bahkan cinta seharusnya berisi dua orang, tidak lebih.

Wanita itu tersenyum, lalu berbalik arah. Senyuman manis yang selalu menjadi obat lelah pria yang memeluknya, suaminya.
Wajah cantik dan teduh nya, serta sifat nya yang selalu patuh pada suaminya, definisi sempurna ada pada wanita yang telah menjadi istri hingga lima tahun ini.

Namun, siapa sangka, wajah seteduh ini sudah menyimpan luka sedalam itu.

"Happy Anniversary" Suara lembut nya membuat pria bernama Reyhan Brayan Aairiz itu tersenyum. Ia tak melepas tangan kekarnya yang melingkar di pinggang sang istri.

Lain hal nya dengan sang istri, Azura Noora Amartha, ia tersenyum dengan tatapannya yang tulus pada sang suami. Cinta pertama nya, Reyhan adalah pemenang hati nya karena membuat Azura jatuh cinta sedalam ini bahkan setelah apa yang mereka lewati.

Reyhan menjadi teman hidupnya, bahkan saat Azura harus mengubur cita-cita nya, Reyhan adalah penguatnya. Tapi bukannya, pemenang bisa menjadi pemberi luka terdalam, benar?.

"Terima kasih tetap di sisi ku, aku harap akan selalu seperti itu" Azura tersenyum tulus pada suami nya, cinta nya dan dunia nya itu. Azura juga berharap seperti itu.

"Maafkan aku" Reyhan menatap sang istri, senyumannya menghilang menjadi tatapan kasihan pada Azura.

"Ah, bukannya acara nya sebentar lagi di mulai?"

"Ayo Mas, aku antar" Begitu tak ingin nya Azura mendengar kata maaf atas apa yang terjadi, mendengar kata maaf sama saja dengan membuka luka yang bahkan tak sembuh. Tak akan pernah sembuh meski orang baru yang menyembuhkannya.

Reyhan menerima genggaman tangan Azura, hati nya hancur karena harus melukai istri nya, jika Tuhan tak memberi mereka ujian tentang keturunan, maka semua bisa baik-baik saja, tak akan ada yang terluka.

Meski di sini hanya satu pihak yang terluka parah.

____________________________

Reyhan menatap perempuan di sebelahnya, perempuan cantik yang sudah dalam balutan gaun pengantin putih. Ia adalah Kinan Meza Arunika, perempuan yang akan menjadi istri kedua nya serta memberinya penerus keluarga.

Meski sudah ada perempuan cantik di sisi nya, tapi tak bisa dibohongi Reyhan masih mencari keberadaan Azura yang menghilang begitu saja setelah mengantar nya tadi.

Reyhan menghela napas berat, bahkan dalam hitungan detik, Kinan akan menjadi istri nya secara Sah.

Percayalah di hari bahagia ini, Reyhan merasa bersalah atas caranya melukai Azura, ia sama terluka nya seperti sang istri.

Hanya saja Reyhan hanya tertusuk satu jarum, sementara Azura? Ribuan pisau menerkamnya.
Satu-satunya dunia nya menjadi luka terdalam nya.

_________________________

Azura's POV
_______________

Suara "Sah" Menggema di ruangan itu, di situlah aku kehilangan separuh dunia ku. Ia yang seharusnya menjadi milikku seutuhnya, sekarang aku harus membaginya dengan wanita lain.

Aku tersenyum seperti para tamu, terutama kedua Orang tua Mas Reyhan yang nampak begitu senang dengan pernikahan putra tunggal nya. Wajar, mereka ingin penerus tapi sialannya aku di vonis mandul.

Bahkan kebahagiaan apapun tak pernah berpihak kepada ku!.

Tatapan ku tertuju pada pria tampan yang duduk di sisi istri baru nya, aku tersenyum, bahkan ini tepat di hari ulang tahun pernikahan kami.

Setelah apa yang aku lihat dan dengar hari ini, aku bertanya-tanya pada hati ku, apa bisa kita terus bersama atau justru usai begitu saja?.



________________
T. B. C
_______________

New story!

Jadi ini new story yg ku buat sama temen ku, dan ini juga pengganti cerita "First Wife" Karena cerita itu gak greget sama sekali dan kurang bagus, Karena aku mau bikin cerita yang benar-benar nyiksa, nyesek sampe nangis kalau bisa 😢😢😢

Gak angst gak seru, siapa yang setuju? 😢😢
Jadi ampuni saya wahai readers. Thanks 🙌🏻💕

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang