15.DUA RANJANG: KEINGINAN

850 67 9
                                        

Bab 15
_________________
Happy Reading
.
.

"Sialnya, aku menemukan peran mu di tokoh yang lain."
___________________


"Minum ini, air putih. "

"Jangan minum kopi, kesehatan fisik dan psikis kamu belum benar-benar membaik. " Azura menghela napas panjang sebelum ia menerima sebotol air mineral yang Kedric berikan.

"Terima kasih" Azura segera membukanya dan meminumnya dengan tangan yang masih agak gemetar.

"Jangan menangis lagi, seharusnya bersyukur karena Tuhan berbaik hati ke kamu. "

"Meskipun menyakitkan, tapi Tuhan menunjukkan orang seperti apa dia sebenarnya. " Azura menelan sedikit air dengan susah payah saat mendengar perkataan Kedric, ada benarnya, tapi ini terlalu menyakitkan untuk Azura, setiap kata yang Reyhan katakan seperti kaset rusak yang terus-menerus berputar.

"Saya boleh bertanya?" Suara Azura terdengar lebih lemah daripada biasanya.

"Silakan. " Jawab Kedric yang awalnya ingin segara tancap gas untuk mengantar Azura pulang.

"Menurut kamu perempuan sempurna itu seperti apa? Apa harus menjadi istri yang sempurna dulu?"

"Tidak juga. "

"Untuk menjadi perempuan yang sempurna, seorang perempuan tidak harus menjadi seorang istri, jika mereka memilih untuk tidak menikah. "

"Cukup menjadi diri mereka, cukup dengan kekuatan mereka untuk bertahan di dunia yang kadang tidak adil untuk mereka. "

Kedric memperhatikan Azura yang diam mendengarnya bicara. "Mereka tidak harus memiliki paras cantik untuk sempurna, bahkan dari hal-hal kecil yang mereka alami sudah membuat mereka sempurna."

"Hal-hal kecil apa?" Azura menatap Kedric meski dengan tatapan kosong.

"Mengalami menstruasi setiap bulan, di anggap enteng oleh beberapa orang, tapi sebagai laki-laki saya belum tentu bisa. "

"Menahan rasa sakitnya, menjaga kebersihan dan tetap steril, kedengarannya seperti hal biasa bagi beberapa orang. " Kedric menatap Azura yang masih terpaku pada nya. "Saya yakin, jika itu bukan hal mudah. "

"Tapi kamu dan perempuan lainnya bisa melewatinya bahkan setiap bulan, itu sudah menjadikan kalian perempuan yang sempurna. "

"Dan masih banyak hal lagi, perempuan bisa melakukannya tapi kami laki-laki belum tentu bisa. "
Azura menatap Kedric, ia membayangkan jika perempuan yang akan mendampingi pria di sebelahnya ini pasti akan sangat beruntung karena hal-hal kecil adalah kesempurnaan bagi Kedric.

"Last question"

"Bagi laki-laki, apa perempuan dan istri yang sempurna itu harus melahirkan anak?" Azura bertanya lirih, tapi penuh harapan. Ia seperti perempuan gila yang mencoba mencari jawaban dari laki-laki lain bahwa Azura tidak segagal itu, meskipun baginya ia perempuan yang gagal.

"Tidak, "

"Perempuan harus jadi Ibu, kan?" Sahut Azura.

"Tidak, itu bukan tolak ukur kesempurnaan seorang wanita atau istri. "

"Mereka diciptakan dari tulang rusuk laki-laki dan menjadi pasangan yang sepadan untuk laki-laki,  hanya dengan mereka berbakti pada suami nya, itu sudah menunjukkan kesempurnaan mereka. "

"Kalau kamu punya istri yang tidak bisa punya anak, apa kamu ceraikan dia?" Azura kembali bertanya seperti seorang murid yang ingin tahu segala jawaban dari guru nya.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang