1.DUA RANJANG:MIMPI BURUK

942 45 7
                                    

Re update, wattpad sekarang gada notif nya dhlh🥲
_______________________
Bab 1🥀

Playlist : Mati-matian~Mahalini

_____________________
.

.
.

"Suami mu mana, tumben sendirian?" Azura yang masih dalam balutan dress yang ia pakai di pernikahan suami nya hanya terdiam sejenak atas pertanyaan sang Ibu.

"Mas Reyhan ada acara di kantor nya" Jawab Azura, ia sedikit merasa gerogi karena tatapan sang Ibu, orang paling dekatnya yang selalu tahu apapun yang Azura sembunyikan.

Wanita bernama Asmiranda Agnia itu tanpa ragu menyentuh tangan sang putri yang terasa dingin, Azura berkeringat meski suasana sedang sejuk.

"Kamu baik-baik aja kan? Perlu Mama telepon Reyhan?"

Azura menggeleng cepat. "Aku baik Ma, aku mau di sini sebentar, Mas Reyhan kayaknya pulang malam"

Asmiranda menatap putri nya, ia mengenal perempuan berusia dua puluh delapan tahun itu, ia adalah putri yang ia rawat sendiri hingga sebesar ini.

"Kalau ada apa-apa cerita ke Mama"

"Mama nggak akan terima kalau kamu di sakiti orang, apalagi suami mu sendiri." Jantung Azura serasa di hantam oleh ucapan Ibu nya, tidak, Asmiranda tak boleh tahu apa yang Azura alami.

"Sampai suami mu berani macam-macam, Mama cabut kamu dari kehidupan nya. " Azura tersenyum untuk meyakinkan Ibu nya, seperti nya mati-matian membela Reyhan di depan Ibu nya adalah kegiatan baru yang akan selalu Azura lakukan.

"Mas Reyhan baik Ma, tadi aku diajak ke acara yang dia datangi tapi aku tolak, dia nggak marah"

"Dia sabar" Azura tersenyum pada Asmiranda agar sang Ibu yakin dengan ceritanya.

"Lalu, masalah anak?"

Azura terdiam sejenak, sebelum kembali tersenyum manis pada sang Ibu.

"Aku kasih saran adopsi anak, tapi Mas Reyhan malah minta kita lebih sabar lagi, dia tetap tunggu aku. " Azura tersenyum, mati-matian ia menahan agar air mata nya tak terjatuh di hadapan Asmiranda demi pria yang ia cintai yang nyatanya sudah meminang perempuan lain sebagai istri keduanya.

Tak ada yang lebih sakit daripada mati-matian membela sesuatu yang buruk untuk nya.

"Ma, aku ke kamar ya. "

"Gerah, mau ganti baju" Asmiranda mengangguk mesti banyak yang ia pikirkan, tak biasanya Azura mendatanginya tanpa suami nya dan pakain yang Azura pakai lebih cocok di pakai sebagai tamu undangan pernikahan. Apapun alasannya, Asmiranda adalah Ibunda Azura yang bisa merasakan perasaan putri nya.

Sejak usia lima belas tahun, Azura hidup dengan Asmiranda tanpa sosok Ayah, itu sebab nya Asmiranda sangat tegas pada siapapun pria yang ada di dekat putri nya.

_____________________________

Azura tak lagi bisa menahan air mata nya yang sudah ia tahan sejak menghadap Ibu nya, bahkan cara Azura membela nama Reyhan di hadapan sang Ibu malah membuat nya menangis, karena pembelaan Azura berbanding terbalik dengan fakta nya.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang