____________"Semua berjalan sesuai yang pernah ia lakukan."
_______________
.
.Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, tetapi Reyhan masih enggan beranjak dari posisinya. Ia duduk di sebuah bangku yang menghadap ke gedung bertingkat tempat mantan istrinya mengajar. Reyhan masih di sini menunggu sesuatu yang tak mungkin kembali padanya.
Ini sudah tiga bulan sejak ia dan Azura resmi bercerai, bahkan seminggu lalu Reyhan mendengar kabar bahwa Azura telah menemukan pengganti nya, lebih tepatnya sudah menikah dengan calon ayah dari anak yang Azura kandung.
Fakta itu menyakitkan untuk Reyhan, bahkan ia belum sempat bertemu lagi dengan Azura hanya untuk sekedar permintaan maaf atau kata-kata perpisahan, Azura telah pergi dari tempat Reyhan berada.
Reyhan tertawa miris dengan kehidupan nya, matanya memerah penuh kesedihan dengan hidupnya saat ini. Bagaimana bisa Reyhan melakukan kesalahan yang begitu fatal.
Sekarang, Reyhan menjalani hidup nya dengan ribuan penyesalan yang tak mungkin pudar dari hidup nya. Reyhan harusnya hidup bahagia dengan Azura, setidaknya mereka bisa mengadopsi anak karena kekurangan yang ternyata Reyhan miliki.
Tapi Reyhan memilih jalan yang salah, jalan yang membuatnya kehilangan semuanya. Tangannya hanya dua tapi ia ingin menggenggam segalanya, mana bisa itu terjadi.
Bahkan Ayah Reyhan meninggal seusai mengalami serangan jantung mengetahui kondisi putranya. Reyhan tak pernah tahu jika begini jalan hidupnya, Reyhan tersiksa dengan semua ini, tapi semua yang terjadi karena apa yang ia pilih.
Apa yang ia lakukan, itu yang ia terima semua berjalan adil apa adanya sesuai yang dulu pernah Reyhan lakukan.
Ah, sayangnya semua yang Reyhan lakukan justru berbuah penyesalan. Reyhan cukup pantas untuk ini.
____________________
"Kesehatan kamu dan anak kita bagus" pria itu mengusap perut buncit istri nya setelah mereka keluar dari ruangan Dokter Obgyn, ia puas dengan kondisi istri dan calon anak nya, tak sia-sia ia mengawasi kehamilan istri nya sejak awal.
"Ini juga karena usaha kamu" Azura tersenyum pada pria yang masih lengkap dengan snelli dan nametag di dada nya, dia suami serta ayah dari anak yang sedang ia kandung.
Entah bagaimana cara nya, Azura juga tak percaya bisa sampai pada titik ini, semua berjalan tak seperti perkiraan Azura, tapi sungguh jika semua ini lebih dari yang Azura inginkan.
Mendapatkan pria yang benar-benar mencintainya dan sebentar lagi akan mendapatkan gelar sebagai seorang Ibu.
"Jangan berpikir yang membuat mu cemas" Kedric mengusap rambut sebahu Azura, pada akhirnya ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan meski harus menunggu.
Tapi Kedric mendapatkan apa yang sudah lama ia tunggu, itu yang menciptakan kepuasan dalam diri nya.
"Siap Pak Dokter" Azura tertawa di hadapan pria yang cinta nya lebih besar terhadapnya, ada perasaan yang tak bisa Azura jelaskan, ia mencintai suami nya dan sangat mensyukuri apa yang ia dapatkan. Tak bisa Azura bayangkan jika pada saat itu Kedric tak datang dalam hidupnya.
Bahkan Azura tak mau lagi membayangkannya, ia menghapus masalalu menyakitkan itu dan kini telah menyerahkan seluruh cintanya pada Kedric.
Sebuah ciuman Azura dapatkan di kening nya, ia menatap suami nya yang tersenyum pada nya.
"I love you, unconditionally" Kata Kedric, pria yang pada akhirnya mendapatkan cinta Azura dan menjadi cinta terakhirnya.
__________
Ending.
__________Terima kasih yang sudah baca dari awal sampai akhir ini, maaf mengecewakan karena author bukan benaran author seperti yang lain, maaf kalau ini bukan ending yang kalian harapkan, semoga tetap ada pesan positif dari cerita ini.
Maaf kalau ada kesamaan dll, dan maaf tentang cerita yang mengangkat tema tentang poligami, bukan karena membenci atau menentang semua itu sudah ada hukum dan syarat nya di agama. Beberapa sudah author search ya tapi maaf kalau masih tidak bisa di terima.Terima kasih ❤️
New Story
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Ranjang
RomanceAdult Story! Hati orang bisa berubah kapan saja, benarkan? Sama hal nya dengan Azura dia yang semula sabar melalui hidup dengan suami serta istri kedua suami nya lambat laun ia berubah memunculkan sifat lelahnya. Azura yang pada awalnya sabar karen...