4.DUA RANJANG:RUMAH SAKIT

456 37 15
                                    

________________

"Bahkan jutaan maaf mu tidak akan membuat mu
merasakan sakit ku"

_____________________________

.
.

"Mas Reyhan.." Suara itu suara yang selalu Reyhan rindukan saat Azura berada di bawahnya, sejak sebelum menikahi Kinan sampai sekarang Reyhan tak menyentuh Azura, sebenarnya Reyhan memiliki waktu tapi Azura yang menolaknya.

Sekarang mereka berada di rumah Ibunda Azura, Reyhan merasa lebih bebas dengan sang istri meski pada awalnya Azura menolaknya, tapi saat ini ia berhasil memenuhi milik Azura.

"Sakit, Sayang?" Suara Reyhan terdengar berat dan serak, wajah tampannya di penuhi tetesan keringat, terlihat jelas ia begitu bergairah pada Azura.

Azura mengangguk, mata nya memejam agar terbiasa dengan sensasi di bawahnya, ia menggenggam tangan berurat Reyhan ketika Reyhan bergerak di atas nya. Sesekali Reyhan meninggalkan bekas merah di dada dan sekitar leher nya.

Reyhan bahkan tak pernah bosan dengan tubuh Azura, ia menyukai tubuh berisi wanita ini, beberapa area bahkan membesar karena tubuh Azura yang sangat pas di pandangan Reyhan. Meski pada akhirnya pria ini menikah lagi.

"Mas.., " Azura mendesah pelan saat Reyhan semakin dalam pada nya, seharusnya Azura menolak, tapi ia harus sadar jika ia adalah istri Reyhan.

"Hmm?" Reyhan mengenggam tangan Azura, lalu mengecup punggung tangan Azura singkat, ia kembali membuat Azura mendesahkan namanya, ia menatap wajah Azura yang berkeringat, mulut Azura sedikit terbuka karena mendesah. Reyhan menyukainya, Azura tak pernah membosankan di mata nya.

Tak tunggu izin, Reyhan langsung melumat bibir istri nya, ia merasakan kenyal dan manisnya bibir sang istri. Bayangkan jika setelah ini Reyhan juga akan merasakan nya lagi, tapi dari istri kedua nya.

"I love you" Ucap Reyhan setelah mengakhiri ciuman itu, ia menatap Azura penuh cinta sebelum mereka melanjutkan aktivitas cinta mereka.

Andai situasi seperti dulu, Azura bisa dengan bahagia menikmati setiap sentuhan suami nya, tapi sekarang bayangan Reyhan dengan Kinan yang mengisi pikirannya. Semua tak lagi sama seperti dulu.

_________________________

Azura mengusap rambut nya yang basah nya dengan handuk setelah ia keluar dari kamar mandi, Reyhan sudah keluar dari kamar, mungkin untuk bicara ringan dengan Asmirandah. Namun, Reyhan meninggalkan ponselnya di nakas membuat Azura tahu dengan  notifikasi yang membuat layar ponsel pria itu berkedip.

Azura langsung mendekat, ia meraih ponsel Reyhan untuk melihat notifikasi yang masuk, ternyata dari Kinan. Kinan mengirim foto tiket pesawat untuk kepergian Kinan dan Reyhan berbulan madu.

Azura menghela napas dalam, lalu meletakkan kembali ponsel Reyhan seperti asalnya. Dada nya terasa sesak saat membaca pesan Kinan, bahkan Ibu Reyhan begitu mendukung mereka.

Bersamaan dengan itu, Reyhan membuka pintu kamar yang mereka tempati. "Sayang, makan siang sudah siap"

Azura menatap Reyhan, ia tersenyum tipis pada Reyhan. "Mas dulu sama Mama aja, aku masih siap-siap"

Reyhan tersenyum, bukannya pergi ia malah berjalan menghampiri Azura yang duduk di depan cermin. Senyuman yang tadinya terlukis di bibir Azura bahkan sudah luntur tak seperti sebelumnya, meski Reyhan menatap nya dengan penuh rasa bahagia.

"Kamu sudah sangat cantik" Ucap Reyhan yang berdiri di belakang Azura, ia menatap ke wajah cantik sang istri melalui cermin. Azura masih sama, wanita yang tak banyak melakukan banyak hal tapi selalu membuat Reyhan jatuh cinta pada nya setiap menatapnya.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang