3.DUA RANJANG : BERSALAH

528 41 14
                                    

Bab 3🥀
_________________

Selamat membaca & Vote comment

______________________
.
.
.

Hati nya hancur ketika melihat orang wanita yang ia cintai terluka, wanita yang ia cintai menangis dan ia yang bertanggungjawab atas wanita itu. Ia yang telah menorehkan luka terdalam dalam hati wanita yang ia cintai, seharusnya mereka bersama, seharusnya hanya ada mereka bukan ada orang lain di antara mereka.

"Sakit, " Isakan sang istri seperti tombak yang mengenai tepat jantung nya, lima tahun ia sangat mengenal istri nya, istri nya perempuan yang tak pernah mengeluh tentang apapun sakitnya jika perempuan itu sudah menangis terisak kesakitan seperti ini arti nya luka itu tidak main-main.

Bahkan kata maaf seakan tak ada artinya untuk Reyhan ucapan pada Azura, ini terlalu sakit untuk Azura. Reyhan membawa Azura ke dalam dekapannya membiarkan wanita itu menangis dalam kerapuhannya.

Bahkan pelukan yang biasanya penuh kehangatan, sekarang terasa seperti pelukan yang tak ada artinya untuk Azura, pelukan ini bahkan bisa Reyhan berikan pada Kinan. Banyak hal yang Azura sesali, tapi yang paling Azura sesali adalah meruntuhkan ego nya dan membiarkan Reyhan menikah lagi.

Namun, Azura harus menyadari kekurangannya. Setiap detik ia selalu bertanya-tanya apakah ia terlalu banyak memiliki kekurangan sebagai wanita?.

Azura juga mau menjadi seperti wanita di luar sana, ia ingin merasakan mengandung seorang anak, melahirkan, merawat anak dan menjadi seorang Ibu. Tapi semua itu tak bisa Azura rasakan.

Azura bisa merasakan menjadi istri yang begitu di cintai suaminya, tapi ia tak akan bisa menjadi seorang Ibu.

"Jangan berpikir tentang apapun, aku mencintaimu. " Suara Reyhan terdengar bergetar, tangan dingin nya mengusap punggung Azura dengan lembut, ia pernah berjanji jika ia tak akan membiarkan apapun dan siapapun menyakiti Azura.

Namun, sekarang justru Reyhan lah pelaku nya. Tapi memang beberapa orang lebih sering mengingkari janji nya daripada menepati janji nya.

"Jangan pernah berpikir jika pernikahan ku dengan Kinan akan mengurangi cinta ku ke kamu" Reyhan menangkup wajah sang istri, hati nya sakit melihat wajah yang selama ini bersinar penuh kebahagiaan, kini justru di basahi air mata kesakitan.

"Itu tidak akan terjadi. "

Azura menatap netra Reyhan, ia memegang janji Reyhan, tapi Azura tak tahu sampai kapan ia akan sanggup. Ini sakit untuk nya, padahal sekarang belum genap tiga hari suami nya menikahi Kinan.

Reyhan membawa Azura lagi ke dalam pelukannya, tanpa ia tahu jika sang istri kembali menangis dalam diam nya. Azura tak mudah menangis, tapi akhir-akhir ini kesakitan itu, sangat sakit hingga membuat air mata nya terus menetes tanpa henti.



____________________________



"Ini bukan jalan pulang, kamu mau kemana?" Suara pelan khas seperti orang baru selesai menangis keluar dari mulut Azura ketika Reyhan membawa nya pergi dari Sekolah, bahkan Reyhan tak mengambil jalan untuk pulang ke rumah mereka.

"Ada baik nya kamu tidak terlalu banyak di rumah" Satu tangan Reyhan menggenggam tangan Azura, bisa Azura tebak pasti sekarang di rumah sudah ada Mertua nya yang begitu mendewakan menantu baru nya atau bisa kita sebut Kinan.

"Satu lagi, jangan terlalu stress atau lelah berlebihan, pikirkan kondisi kamu juga" Reyhan tersenyum pada Azura, ia sangat memperhatikan Azura apalagi wanita ini juga menderita autoimun yang membuat Reyhan tak mengizinkan Azura terlalu lelah dengan aktivitas apapun.

Reyhan sangat memperhatikan dan mencintai Azura, jika saja Reyhan bukan anak tunggal seorang Pebisnis dan ia anak yatim piatu, sudah dapat di pastikan jika istri nya hanya Azura dan tak akan ada yang kedua. Sayangnya Orang tua berkata lain.

"Terima kasih" Azura tersenyum, jika di dunia ini ia harus membagi Reyhan dengan wanita lain, di kehidupan lain Azura harap hanya ada diri nya yang berada di samping Reyhan.

Kita punya cinta, tapi takdir punya jawaban lain. Tak selamanya yang berbalut cinta akan berjalan dengan indah.

___________________________


"Reyhan, kemarin katanya kamu ada acara kantor?"

Reyhan tersenyum pada sang Ibu Mertua, Asmiranda. Azura yang meminta ke rumah Ibu nya, Azura sedang malas pergi kemanapun, di rumah nya pun sedang ada Natalie dan Kinan, itu yang membuat Azura yakin untuk ke tempat tinggal sang Ibu.

"Iya Ma, kemarin Reyhan ajak Azura tapi kata nya dia mau tetap di rumah" Asmiranda mengangguk percaya, Azura sedang berada dapur, jadi Asmiranda bebas bicara dengan Reyhan.

"Mama titipkan Azura ke kamu, jangan sampai terjadi apapun ke Azura"

"Maafkan Mama jika Azura memiliki kekurangan. " Reyhan tersenyum tipis, ucapan Asmiranda seakan meyakinkan Reyhan bahwa ia menyakiti dua wanita sekaligus, Ibu dan anak. Ucapan maaf dari Asmiranda seakan pisau yang mengenai jantung nya, bagaimana bisa seorang Ibu meminta maaf, padahal putri nya telah di duakan tanpa sepengetahuannya.

"Tidak Ma, Reyhan yang meminta maaf karena belum bisa membahagiakan Azura. " Reyhan tersenyum, tatapan Asmiranda membuatnya merasa bersalah. Ini sedikit hukuman untuk Reyhan, pagi hari ia melihat istrinya menangis karenanya dan sekarang Ibu dari sang istri malah meminta maaf pada nya.

"Ma, Reyhan ke Azura sebentar, mungkin Azura butuh bantuan. " Reyhan segera beranjak agar bisa mengakhiri percakapan dengan Asmiranda yang membuatnya di hantui rasa bersalah.

"Iya, kamu bantu Azura sana" Asmiranda membiarkan Reyhan pergi, meski ada yang berbeda dengan hati nya saat melihat kehadiran anak dan menantu nya.

_________________________



"Strawberry" Ujar Reyhan ketika memeluk Azura dari belakang,  Azura tengah meracik minuman sembari memakan satu buah strawberry, kehadiran Reyhan yang memeluknya tiba-tiba cukup mengejutkan wanita berparas ayu ini.

"Mas mau? Ambil di lemari es--"

"Mau tapi dari bibir kamu" Reyhan merangkul erat tubuh Azura, kedua tangan kekar nya melingkar di pinggang sang istri.

Saat Azura menatap nya di situlah Reyhan langsung mencium bibir manis Azura, ia melumat nya dan merasakan bibir istri nya yang tak pernah membosankan. Reyhan tak pernah kehilangan gairah nya pada Azura, apapun tentang Azura selalu membangkitkan gairah nya.

Setelah mencium bibir manis istri nya, Reyhan mengangkat tubuh Azura untuk duduk di kitchen table. Ia menatap Azura dengan tatapan manis namun membahayakan, begitu tak sabarnya Reyhan untuk menyentuh Azura.

"Mas, ada Mama"

"Tapi di sini hanya ada aku dan kamu" Suara bariton khas yang Reyhan miliki selalu membuat Azura luluh dengan nya. Jari-jari Azura menggenggam ujung meja ketika Reyhan memberikan ciuman di leher nya, Reyhan tak ragu meninggalkan bekas merah di leher Azura sebagai tanda jika Azura hanyalah milik Reyhan.

Reyhan menyelipkan kedua tangannya di bawa Azura hingga pria itu dapat menangkup gundukan berisi yang menjadi salah satu perhatian nya.

"Ahh.. Mas!" Reyhan terkekeh pelan melihat tatapan protes dari Azura saat kedua tangan nya meremas nya.

"Kenapa Sayang?" Sebelum Azura bicara, Reyhan terlebih dahulu mencium bibir Azura.


_________________
Bersambung
________________

Curiga banget, pasti abis part agak manis gini part selanjutnya agak lain😢😢
.
.

Ada notif nya kan? Cape bgt sama wp😭😭

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang