17.DUA RANJANG:DINNER

474 42 0
                                    

Bab 17
_____________

Typo tandai
.
.

Playlist:The Machine~Reed Wonder, Aurora Olivas

Happy Reading

___________________
.
.
.

Reyhan sesekali membuang napas berat, mata nya terpejam menikmati suara ombak yang menerpa kaki nya, entah sudah berapa lama ia berdiri di tepi pantai yang menjadi tempat nya melamar Azura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Reyhan sesekali membuang napas berat, mata nya terpejam menikmati suara ombak yang menerpa kaki nya, entah sudah berapa lama ia berdiri di tepi pantai yang menjadi tempat nya melamar Azura.

Andai saja ia bisa kembali ke masa-masa itu, masa-masa dimana cinta mereka sama-sama kuat satu sama lain, tak ada pikiran jika suatu saat mereka akan berpisah. Reyhan ingin kembali ke saat itu, berkali-kali ia berpikir cara untuk kembali ke masa itu, tetapi surat perpisahan yang sudah sampai di tangannya mematahkan harapan Reyhan.

Reyhan tak menyalahkan Azura, Azura sendiri yang pernah mengatakan bahwa ia akan pergi jika tak sanggup dengan pernikahan mereka, dengan bodohnya Reyhan mengiyakan hal tersebut. Yang paling sakit adalah bahkan Azura sudah hampir menemukan peran pengganti Reyhan. Itu menyakitkan, tapi Reyhan tak bisa mengelak jika ia juga sudah memiliki Kinan di sisi nya bahkan saat masih menikah dengan Azura.

Entah berapa maaf yang harus Reyhan ucapkan pada Azura untuk ia bisa mendapatkan semuanya kembali. Masa-masa indah itu adalah masa yang sudah berakhir sejak Reyhan memutuskan menikahi Kinan.

Harusnya Reyhan yang berjuang, tetapi keinginan untuk memiliki anak dari darah dagingnya lebih besar daripada kesetiaannya, daripada keinginannya untuk memperhatikan orang yang pernah menjadi bagian hidup nya.

"Aku harus bertemu Azura. " Reyhan bergumam penuh harapan, setidaknya sebelum sidang perceraian mereka terlaksana. Reyhan menantikan harapan itu, meski ia sendiri yang menghancurkan harapannya. Reyhan tak akan pernah menyadari hal tersebut.

"Kadang orang-orang hanya menyesal saat semuanya sudah terjadi, padahal mereka sendiri yang menghancurkan. " Suara itu muncul ketika Reyhan baru saja membalik badan. Suara dari pria yang kemarin menjadi Dokter untuk istrinya, Kinan.

"Anda!" Pria di hadapan Reyhan tertawa lirih melihat wajah Reyhan yang mulai memerah ketika melihat kehadiran nya.

"Senang bertemu dengan anda.. Lagi" Ucap Kedric yang lebih terdengar seperti meledak pria di hadapannya ini.

"Saya harap anda datang ke sidang perceraian anda dengan Azura, " Kedric menatap lekat wajah Reyhan yang mengalihkan pandangannya. Ia hanya ingin membuat Reyhan bermain dengan emosi nya.

"Atau jika anda tidak datang, itu bagus" Kedric tersenyum gembira pada Reyhan yang justru merespon dengan ekpresi berbeda. "Itu akan mempermudah proses perceraian kalian. "

Tangan Reyhan mengepal erat, ia tak ingin mengulang kejadian saat di Rumah Sakit, ia hanya ingin Azura sadar bahwa pria di hadapannya bukanlah pria yang baik. Itu terlihat dari semua yang Kedric lakukan di hadapannya.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang