18. Won't Stop

572 42 3
                                    

Bab 18🗣️
________________

Typo Tandai

Playlist : Make The Angels Cry~Chris Grey

________________
.
.
.


"Maaf" Azura bicara tanpa menatap sang lawan bicara seperti sebelumnya, sesekali ia tenggelam dalam lamunan, ia tak mengira bisa melupakan orang itu secepat ini.

"Aku secepat itu lupa tentang kita. "

"I know" Azura menatap nya, ada perasaan yang tak bisa Azura jelaskan. Ia tak pantas untuk tetap berada di sini, berhadapan dengan orang di hadapannya ini.

"Harusnya aku selalu ada bersama mu. " Azura menggeleng pelan atas ucapan Kedric.

"Bukan, harusnya aku yang bilang begitu" Azura mengalihkan pandangannya lagi, ia menjadi tak nyaman dengan situasi ini. Jantungnya berdebar lebih kencang dari sebelumnya, tapi dari sanalah Kedric menggenggam tangan Azura.

"Calm down, okay?"

"Aku tahu ini terlalu cepat, tapi tidak ada yang perlu di sesali. " Kedric menatap Azura, pria itu berusaha menenangkan Azura lewat tatapannya, tapi semua ini membuat Azura tak bisa merasakan semuanya.

"Maaf"

"Maaf? Untuk apa?" Kedric menatap lekat Azura yang masih enggan melihat ke arah nya, hanya kata maaf yang Azura katakan. Memang seberpengaruh itu masa lalu untuk masa depan, baik dari segi perjalanan hidup maupun percintaan.

Azura menghela napas berat, mata nya nampak berbinar karena menahan agar tidak menangis. Sebuah perjalanan baru untuknya bertemu dengan orang dari masa lalu nya.

"Kita bisa membicarakan ini secara santai, " Kedric masih menatap Azura, ia mengusap punggung tangan Azura dengan lembut. "Mungkin aku yang terlalu buru-buru. "

"Nope, memang harusnya begini" Azura menatap nya. "Sejak awal aku berusaha tahu cari tahu tentang kamu"

"Aku tahu kamu.. tapi, tapi banyak hal yang aku lupa tentang kamu. "

Kedric menggenggam erat tangan Azura, enggan untuk melepaskan.

"Izinkan aku membuatmu jatuh cinta lagi"

"Dengan ku. " Katanya, itu terdengar tulus, tapi begitu banyak hal yang belum siap untuk Azura terima nanti nya.

Azura tak bisa dengan semua ini, ini terlalu cepat, ia tak tahu jika pria yang selama ini bersamanya adalah pria dari masa lalu nya yang akhirnya kalah dengan kehadiran Reyhan. Azura tak pernah mengira bahwa semua begitu cepat, begitu menumpuk rasa yang tak pernah Azura rasakan sebelumnya.

Jika selama ini Azura dikecewakan oleh Reyhan, kini justru Azura yang merasa mengecewakan seseorang.

"Aku.. aku butuh waktu. " Azura beranjak dari kursinya, terpaksa Kedric melepaskan genggaman tangannya.

"Aku butuh ke belakang, sebentar. " Mendapat anggukan Kedric, Azura segera beranjak, ia menyusuri tempat kediaman pria yang pernah menjadi bagian penting di masa lalu nya itu.

__________________________


Azura sengaja meminta izin ke toilet untuk menenangkan diri nya atas kenyataan yang ia terima, sekarang ia memandang Kedric bukanlah seperti orang asing, melain orang yang pernah ada di masa lalunya.

Tetapi langkah Azura terhenti di depan ruangan dengan cahaya remang, sepertinya ini kamar yang pernah Azura tempat pada saat Kedric menolongnya saat Azura mabuk.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang