2.DUA RANJANG:SAMPAI KAPAN?

654 43 14
                                    

Bab 2🥀
____________________
Nb:buat yang ngikutin cerita ini kalau ga mau ketinggalan up, cek 2 hari sekali ya karena wattpad udah aneh sekarang, Reupdate berkali-kali gak muncul notif nya🥲
.
.

Tidak ada perasaan yang lebih buruk
daripada membagi orang yang kau cintai dengan orang lain.
_____________________



Pukul tiga pagi lewat dua puluh lima menit barulah Azura bisa memejamkan mata nya, berjam-jam ia hanya berbaring dan menangis. Bukan rasa kantuk yang membuatnya tertidur, tapi karena denyut kepala nya yang terasa sakit setelah semalaman ia menghabiskan waktu untuk menangis, menangis memikirkan sang suami yang mungkin saja sedang menikmati malam pertama nya dengan istri baru nya.

Azura pikir, itu terlalu sakit untuk dipikirkan. Dada nya selalu berdenyut ketika mengingatnya, rasanya sakit, sangat sakit. Orang yang selalu menemaninya, sekarang sedang dalam pelukan perempuan lain, tepat di hari ulang tahun pernikahan mereka.

Adakah yang lebih buruk dari perasaan itu?.

____________________________


Azura tidur tak terlalu lama, ia bangun terlalu siang. Pukul enam pagi, yang pertama Azura lakukan adalah bersiap-siap sebelum keluar kamar untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk Reyhan seperti biasa.

Ia menutupi wajah lelah nya dengan riasan wajah, tak ingin Reyhan mengetahui apa yang Azura rasakan. Azura bisa, tapi sampai kapan?.

Wanita berprofesi sebagai Pengajar anak-anak BALITA itu, meraih tas nya sebelum berlari agar segera bisa melayani sang suami, itu adalah tugas mutlaknya.

Namun, seperti nya Azura lupa jika sekarang sang suami sudah memiliki dua istri, jadi Azura tak perlu panik jika bangun kesiangan. Buktinya, pagi ini ia sudah melupakan Reyhan bersama Kinan, mereka duduk di meja makan dengan dua Pembantu meletakkan beberapa menu.

Mereka berbincang seperti sudah akrab satu sama lain, wajar jika semalam mereka sudah menghabiskan waktu untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.

Azura menghela napas berat, kepala nya sudah terlalu berat untuk menangis lagi. Wanita itu berjalan mendekati meja makan, langkah yang cepat tapi berat.

____________________________


"Sayang, selamat pagi. " Reyhan bangkit dari duduknya, lalu mengecup kening Azura selama beberapa detik, seperti biasanya. Jika tak ada Kinan, sudah dapat di pastikan mereka melakukan lebih dari ini.

"Pagi"

"Kamu ke Sekolah hari ini?" Azura mengangguk.

"Cuti kamu?"

"Kan aku nggak punya alasan untuk cuti lama, cuti pernikahan?"

"Kan yang nikah kamu, bukan aku. " Meski terdengar biasa saja, tapi sungguh kalimat itu menyiratkan sedikit emosi yang Azura rasakan, tetapi Reyhan terlalu peka sehingga ia dapat mengerti arti kalimat yang istri nya sampaikan.

"Iya, tapi kalau lelah kamu bisa ambil cuti lebih lama" Azura menggeleng tanpa duduk di kursi yang Reyhan siapkan di samping nya.

Dua RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang