KEBOHONGAN

29 5 0
                                    

Halo!! Kembali lagi ke cerita aku!! Bantu aku share ya?? Jangan lupa vote, komen, follow, dan share!!

UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA SAJA HIATUS PANJANG ⚠️

IG: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz

***

Lunara melewati koridor dan tidak menghiraukan Kanaya, gadis cantik itu memang merubah sedikit penampilan, biasanya rambut Lunara akan di kuncir kuda, gaya half ponytile atau sekedar gaya rambut Bun. Hari ini Lunara menggerai seluruh rambutnya dan memakai bando, terlihat simpel namun ia sangat cantik.

Gadis manis itu juga berpapasan dengan Vania yang menatap kagum Lunara, “Hai Ra? Widih, cantik banget hari ini? Maaf ya kemarin belum sempat jenguk di rumah sakit?” Lunara tersenyum dan mengangguk faham apa maksud gadis di depannya ini.

“enggak apa-apa.. toh, gue juga sudah sembuh” jawab Lunara.

Lunara melihat di ujung koridor ada beberapa anak-anak AGRASA yang bercanda ria termasuk Langit, Lunara menghela nafas dan pamit ke Vania untuk menuju kelas. Vania menahan lengannya, “Bareng gue aja” celetuk gadis berambut pendek itu, Lunara menatap Vania lalu mengangguk.

Mereka berdua berjalan beriringan dengan mengobrol satu sama lain, saat berpapasan dengan anak-anak AGRASA itu Darrel menyapanya lebih dulu, “Hai Neng Nara? Maaf ya kemarin enggak bisa jenguk.. ” Lunara menatap Darrel dan menggeleng pelan, “Enggak apa-apa terimakasih” setelah itu Vania menarik lengannya kembali.

Geo memperhatikan Lunara dan tersenyum, Agra seolah tahu apa yang di pikirkan oleh Geo berucap, “Lo senyum-senyum karena penampilan nya beda ya? Gue tahu Nara cantik, tapi jangan senyum-senyum juga kali.. ” goda Agra yang malah mendapat tempelengan kepala dari Satria.

“jangan di embat mulu.. ” ucap Satria, Agra tertawa mendengar ucapan Satria.

Langit juga baru sadar setelah Agra mengucapkan 'penampilan Lunara berubah' gadis itu di gerai dengan rapih, wajahnya juga terlihat segar, luka di wajahnya seolah hilang. Kalau di rumah sakit kemarin, Lunara memang sangat kacau, berbeda dengan sekarang yang terlihat bahwa memang gadis itu pantas di sukai banyak orang.

Bell berbunyi, Lunara sudah ada di kelas dan di tempat duduk yang sama dengan Kanaya. Gadis itu heran, kemana Bella? Seharusnya gadis berandal itu masuk hari ini? Lunara hanya menghela nafas dan ingin sekolah tanpa beban, Kanaya duduk di sampingnya dan menatap Lunara dengan sorot mata teduh, “Ra, Lo kemarin enggak ikut ujian ya? Hari ini mau susulan di aula? Bareng gue ayo..?” Lunara menatap heran Kanaya, gadis itu tidak ikut ujian dari kapan? Bukannya di aula khusus yang memang tidak ikut ujian sama sekali.

Kanaya tersenyum melihat raut wajah Lunara, “gue minta ujian susulan, karena gue memang masuk sekolah tapi enggak masuk kelas, selama satu Minggu kemarin gue bolos.. ” Lunara membelalak saat mendengar ucapan Kanaya.

Kanaya terkekeh, “sudah, enggak apa-apa. Kita ke aula bareng-bareng nanti.. biarin aja Bu Irma marah sama kita, apa lagi Bu beti nanti, pft–” Lunara hanya menggeleng dengan kelakuan Kanaya, ia tidak habis pikir ada manusia senekat Kanaya.

Pelajaran pertama di mulai, dan suara pengumuman berbunyi, bahwa seluruh murid yang tidak ikut ujian di harap ke aula untuk melaksanakan ujian susulan. Kanaya menarik tangan Lunara menuju aula, terlihat memang lumayan banyak yang tidak ikut ujian, Lunara melihat bangku dan meja sudah tersusun rapih di aula, ia duduk tepat di samping Kanaya.

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang