HARI TAK JELAS

63 7 0
                                    

Haloo semua!! Kembali sama author tercintahh kali ini author punya chapter baruuu jangan lupa di baca yaa!!

Juga paling wajib vote dan komen okehhh??


UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA HIATUS PANJANG ⚠️

Ig: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz


***

Lunara terbangun sangat pagi tepat pukul dua dini hari, Lunara beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar mandi lalu menyiapkan dirinya walau sangat pagi Lunara tetap bersiap karena tidak sabar dengan harinya di sekolah baru dan suasana baru yang akan menyambutnya nanti. Saat tengah di meja rias Lunara memperhatikan wajahnya, seperti biasa timbul rasa insceure di dalam dirinya karena wajahnya yang terlihat besar padahal kalau di lihat biasa saja.

"iri banget gue sama kak Amanda, wajahnya kecil terus putih lagi. Pingin gue punya fisik kayak gitu" ujarnya.

Lunara sedikit merapihkan rambutnya lalu melihat ke meja belajarnya yang masih ada beberapa buku yang berserakan akibat ia belajar tadi malam, dengan langkah besar Lunara membereskan buku-bukunya lalu memasukannya ke dalam tas sekolah. Ketika sedang memasukan buku sebuah kertas jatuh dari dalam salah satu buku, Lunara mengambil kertas itu dan memasang wajah masam.

"dih jawaban soal MTK" seloroh nya.

Karena masih terlalu pagi Lunara membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Saat sedang menyeduh terdengar suara pintu membuat Lunara bergidik ngeri dan langsung melihat sumber suara tersebut, berapa terkejutnya ia melihat Amanda yang masih memakai masker wajah membuatnya sangat seram dengan wajah yang putih, "Eh, kampret! Lo ngapain sih pakai masker begituan? Serem anjir!" protes Lunara yang sekarang sedang memegang spatula bak pedang.

Amanda yang tidak terima di protes 'pun kembali membalas, "heh, pantat kudanil! Gue gini biar muka gue bagus yang enggak kayak nenek peot!."

"lo juga ngapain jam segini sudah bangun? Masih pagi lho? Rajin amat neng" ejek Amanda yang tengah mengambil makanan di kulkas.

Lunara menatap sinis Amanda lalu pergi menuju kamarnya, ketika ingin pergi Amanda menahannya lalu memberikan sepiring cake dengan toping strawberry kesukaan Lunara. Karena itu Lunara tersenyum bahagia lalu mengambil sepiring cake tersebut, "Makasih nda.. " ucapnya lalu pergi menuju kamar.

***

Kegiatan pagi Lunara sekarang tengah mengantri di perpustakaan untuk mengambil buku paket. Ketika tengah menunggu giliran Vania yang beda kelas dengannya datang lalu duduk di sampingnya, "Lo di sini juga?" tanya Vania basa-basi, "iya kemarin gue lupa ambil buku paket" balas Lunara dengan senyuman.

Vania mengangguk lalu nama Lunara di panggil sehingga Lunara pamit ke Vania dan langsung masuk ke dalam perpustakaan, ketika masuk ke dalam perpustakaan dia berpapasan dengan Langit dan kali ini Lunara dengan benar saat berjalan tidak menabrak Langit lagi. Saat sampai di meja jaga perpustakaan Lunara di suguhkan beberapa buku paket yang cukup tebal untuk di bawa, dengan tenaga yang ada Lunara membawa buku itu.

Ketika melewati lapangan basket, Lunara hampir terkena bola basket namun ada yang menghalanginya sehingga Lunara tidak terkena bola basket tersebut. Lunara mendongakkan kepalanya melihat ada Stefany yang sudah terduduk lemas dan mengeluarkan darah segar dari hidung nya, "eh, kak?! Kakak ayo aku bawa ke UKS" ketika ingin membopong Stefany Langit sudah menyerobot dan menyuruh Lunara untuk kembali ke kelas saja.

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang