RINTIK RINDU

45 6 0
                                    

Halo friend!! Jangan lupa vote dan komen ya!! Follow juga
Itu wajib bagi kalian para pembaca!!!

UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA SAJA HIATUS PANJANG ⚠️

IG: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz

***

Sore yang sangat sunyi bagi Lunara, entah semenjak ia membicarakan Bandung tadi bersama Geo, ia rindu dengan seseorang, rindu dengan seseorang yang ada di Bandung. Rasa rindu yang berkepanjangan ketika sudah di ingat, menunggu di halte bus dengan tatapan sendu, rintik hujan mulai turun, menambah suasana mendukung bagi seorang Lunara.

Walau semenjak tadi, ia banyak di bicara oleh teman-teman sekelasnya, ia tidak peduli, dia rindu dengan seseorang yang dulu membuatnya selalu tersenyum, Langit tidak menghubungi nya sejak tadi membuat hidupnya tenang sejenak.

Aku kangen kamu, aku kangen kalian, aku kangen kenangan kita, batinnya.

Rasa hampa memenuhi pikiran, sunyi menjadi teman, ketika sedang berdiam itu ada suara klakson mobil yang mengagetkan dirinya, mobil hitam berhenti tepat di depan Lunara, kaca mobil tersebut turun memperlihatkan wajah Amanda yang tersenyum, “Ayo naik! Hujan!” melihat itu Lunara hanya mengangguk lalu tersenyum.

Ketika memasuki mobil Amanda menoleh kebelakang lalu berkata, “Bunda menang, gue enggak jadi pergi Ra” mendengar itu Lunara terlonjak dan tersenyum menatap tidak percaya, “SUMPAH?” bunda dan Amanda mengangguk menandakan iya.

“Tapi kalian kemana? Cuman satu hari?” ucapan Lunara malah mendapat jitakan dari Amanda, “bunda sama gue mikirin Lo bocil, dasar bener Lo ini! Pasti Lo selama kita pergi marathon Drakor!” cibirnya.

Lunara hanya terkekeh, lalu melihat ke arah kaca mobil yang sudah basah terkena rintik hujan, sebuah dering muncul di ponselnya, ia tidak sadar bahwa Langit telah menelepon nya sejak tadi, tatapannya kembali menyendu dan memilih tidak mengangkatnya, ketika ada perasaan aneh tadi, dia jadi tidak ingin dekat-dekat dengan Langit walau syarat perjanjian mereka belum selesai.

“Lunara, Lo suka enggak novel Dilan 1990? Kalau suka gue beliin nanti di Gramedia” tawar Amanda membuat Lunara sangat antusias dan mengangguk.

Amanda tertawa, mereka sampai di gerbang rumah, Lunara turun dan langsung mencopot sepatunya lalu menaruhnya di rak sepatu,

Dredd

Dredd

Ponselnya Lunara kembali berdering, Amanda berkerut kening, “siapa itu? Kenapa enggak Lo angkat? Cowok Lo ya? Ciee.. JUNA nya di lupain” goda Amanda membuat Lunara masam, “Berisik banget Lo!” Lunara langsung masuk lagi ke dalam kamar dan melihat banyak pesan masuk,

Lengkara Langit: Lo dimana?

Lengkara Langit: gue paling ga suka ga di jawab

Lengkara Langit: biasanya Lo di halte bus?

Lengkara Langit: kok Lo ga ada?

Lengkara Langit: Marcella!

Lengkara Langit is Calling

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang