HATI DAN RAGA

36 4 0
                                    

Haloo!! Ada cerita baru lagi!!! Jangan lupa vote, komen, follow, dan share!!

UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA SAJA HIATUS PANJANG ⚠️

IG: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz

***

Lelah bercampur letih, Lunara berada di perpustakaan sambil memilih buku untuk ujian tengah semester mendatang. Fokus membaca, sampai tidak ingat waktu, tidak terasa pukul menunjukkan pukul 4 sore dan sebentar lagi perpustakaan ingin di tutup.

Jam tua berbunyi tepat pukul 4 sore, Lunara kaget dan menengok ke arah jam tepat di lengannya, ia langsung buru-buru bangkit dan membereskan bukunya, Bu Sinta bisa saja menguncinya nanti di perpustakaan seluas ini. Ketika ingin menuju keluar, Lunara berpapasan dengan Bu Sinta yang sepertinya masih ada pekerjaan di perpustakaan, "misi Bu.. " saat Lunara.

Dengan wajah jutek Bu Sinta berjalan tanpa menoleh, Lunara menghela nafas, sudah biasa bagi dirinya di tatap seperti itu oleh Bu Sinta, dan anak lain juga sama sepertinya tidak ada bedanya tetapi entah di dalam hatinya ada yang mengganjal, ia berbalik badan lalu tersenyum, "ibu-ibu! Saya punya hadiah buat ibu!" ucap Lunara dengan wajah senang

Lunara memberi sebuah kotak kukis dan Lunara juga sudah memberikan kotak kukis buatannya ke Kanaya dan itu memang enak, ini untuk suasana tidak seram karena tatapan Bu Sinta, "Buat ibu" serah kotak itu.

Tiba-tiba Bu Sinta tersenyum, "Eh, nak. Sudah mau pulang? Enggak mau lama gitu di sini" ucap nya dengan ramah sambil mengambil kotak kukis itu dari tangannya Lunara

"enggak Bu, sudah sore. Saya pamit ya, Bu?" Lunara berbalik badan dan berjalan pergi menuju halte bus seperti biasa.

Ia mengeluarkan Headphone dan memakainya sambil menikmati jalanan yang cukup ramai karena orang-orang pergi menuju Rumah. Lunara masih sedikit melamun sampai seseorang menepuk bahunya, ia menoleh dan melihat Kanaya yang tersenyum, Lunara melepas headphone tersebut dan tersenyum sangat manis.

"Nay? Tumben belum pulang?" tanya Lunara.

"Gue nunggu Gahar basket, enggak ada temen gue keliling, eh, ketemu Lo deh" jelas Kanaya sambil memakan Cilok yang barusan lewat di depan mereka.

Lunara mengangguk lalu sorotnya teralihkan kembali ke sekitar, "Ra.. " panggil Kanaya, "apa Nay?" jawab Lunara, "Terus jadi sahabat gue sampai kapanpun oke? Gue mau Lo bahagia terus sama gue Ra, have fun terus sama gue. Lo tahu, Lo sahabat satu-satunya buat gue Ra.. " celetuk Kanaya yang membuat Lunara mengerutkan kening, tumben-tumbennya anak ini berbicara serius dan sedalam ini.

"tumben Lo bicara begini?" selidik Lunara yang malah terkena tempelengan dari Kanaya, "ye! Ni, anak! Dia ajak serius dikit gitu.. " omel Kanaya yang malah membuat Lunara tertawa.

Kanaya memasang wajah yang sangat julid lalu Lunara membuka tas nya dan merogoh sesuatu, "eh, kukis yang Lo kasih tadi pagi masih ada enggak?" harap Kanaya, "masih, ini" Lunara memberikan sebuah kotak yang berisi kukis yang ia buat.

Kanaya berjingkrak senang, "Makasih!" dengan lahan Kanaya memakannya, "bagi juga dong, Nay!" panggil Agra sambil menenteng bola basket.

"males! Ini dari besti gue tercinta! Lo kan sudah dapet dari Stefany" celoteh Kanaya dengan tatapan sinis yang melekat.

Agra hanya menghela nafas lalu berbalik, dan malah di kagetkan oleh Matteo yang memasang wajah konyol walau tetap tampan, Kanaya tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu, Lunara menanggapi nya hanya dengan kekehan kecil, "Eh, kampret Lo ya?! Kalo mau nyapa orang bilang-bilang!" omel Agra sambil mengelus dadanya sendiri.

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang