MENYEBALKAN

35 4 0
                                    

Haloo!! Jangan lupa vote, komen, follow, dan share!! Selamat baca!!

UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA SAJA HIATUS PANJANG ⚠️

IG: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz

***

Siang berganti sore, Lunara sudah mengobati pemuda menyebalkan itu dengan telaten dan menjalankan hari nya di sekolah dengan banyaknya rintangan, walau banyak rintangan tapi yang paling sulit saat mengobati Langit, Lunara diam ia menggerutu di dalam hatinya dan mengutuk pemuda tampan bernama Langit itu.

Lunara menuntun Langit ke UKS, dan itu mendapat perhatian beberapa siswa-siswi. Kanaya juga terkejut dan ikut membantu Lunara menuntun pemuda yang terluka itu ke UKS. Ketika sampai di UKS dengan telaten gadis manis itu membersihkan luka Langit, dan orang yang mengalami luka itu hanya terkekeh di dalam hati melihat ekspresi kesal gadis di depannya.

"tahan dikit ya? Obatnya agak pedih soalnya.. " ucap gadis itu namun Langit berdecak kesal.

Dan menatap tajam Lunara, "ini enggak akan sakit kalau Lo enggak ada dendam sama gue! Siapa tahu Lo teken lukanya kan?" mendengar itu Lunara tersenyum jahat lalu menekan luka di ujung bibir Langit yang sedikit sobek.

Langit meringis, "Tuh kan! Lo punya dendam sama gue! Sudah lah, biar Stefany aja yang ngobatin! Dia kan lembut dari pada Lo kasar!" oceh Langit, Lunara hanya menghela nafas kesal, dan berhenti mengobati Langit lalu menaruh kembali obat-obatan itu ke dalam kotak P3k.

"Lah? Kok Lo taruh lagi itu obatnya?" Lunara menghela nafas kesal.

"ya sudah! Lo tadi minta Stefany yang ngobatin kan? Ya minta sana! Gue cuma mau tanggung jawab?! Kalo gitu gue mending obatin kak Vano aj-" ocehan Lunara berhenti kala Langit mencekal tangannya hingga gadis itu meringis.

Langit menatap tajam gadis di depannya, "Jangan pernah Lo ketemu Vano lagi, gue enggak suka!" Lunara menatap heran Langit, dan memasang raut kesal lalu berkontak mata dengan pemuda itu.

"terus? Lo siapa? Kalau Lo enggak suka di bantah. sama, gue juga enggak suka di atur sama orang yang bahkan bukan siapa-siapa di hidup gue" Langit terdiam, ia baru kali ini di bantah oleh orang lain terkecuali ayahnya.

Lunara menahan amarahnya dan kembali membuka kotak, "Jangan banyak basa-basi, gue mau masuk kelas" Langit hanya bisa diam, gadis bernama Lunara itu mulai mengobati luka Langit dengan telaten tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Ia sudah keluar kelas dan bersiap untuk pulang, gadis itu berjalan menuju halte bus tempat ia biasa menunggu. Terduduk diam dengan semilir angin menyapu anak surai nya, Lunara hanya menghela nafas dan matanya menelisik jalanan yang sudah lumayan ramai.

"Ra? Kok Lo belum pulang?" tanya seseorang yang tiba-tiba menepuk bahu Lunara.

Lunara menoleh mendapati Kanaya yang menenteng Jersey pemain basket, gadis itu juga tampak berkeringat dan sudah di pastikan Kanaya habis latihan. Kanaya duduk di samping Lunara yang masih terdiam karena keberadaannya, "Lo belum pulang? Kakak Lo enggak jemput? Ayo pulang bareng gue kalau Lo mau.. biar Gahar nanti sendiri aja naik motor" tawar Kanaya.

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang