KETULUSAN JANJI

61 5 0
                                    

Halo!! Apa kabar!! Jangan lupa vote, komen, follow, dan share ya cerita aku kalau suka!!

UPDATE TIDAK TENTU DAN BISA SAJA HIATUS PANJANG ⚠️

IG: selenafxyz
Tiktok: selenafxyz

***

Dulu kita masih remaja..
Usia anak SMA..
Di sekolah kita berjumpa..
Pulang pasti kita berdua..

Sambil memakai headset bluetooth Lunara menyanyikan lagu tersebut, wajah nya terlihat bahagia, lewat beberapa bulan terakhir Langit jarang menyuruhnya bagai pelayan, membuat kehidupan sekolahnya menjadi tenang.

Ketika tengah bernyanyi itu, tanpa sadar beberapa anggota AGRASA ternyata sedang berkumpul di parkiran, Lunara yang berada di halte bus tidak sadar akan kehadiran dari cowok-cowok itu, “eh, Neng Nara cuy! Suara bagus amat” celetuk Darrel.

Langit menoleh lalu tersenyum tipis sangat tipis,

Dan kini kamu ada di mana?
Dan kini rindu, apa kabarmu?
Dan ingin lagi
Dan ingin lagi
Jumpa..

Mendengar suara merdu itu Langit terdiam begitu pula anggota inti lainnya yang menikmati syahdunya lagu, “keinget film euy!” sahut Agra sambil menatap Lunara di halte bus, yang terlihat begitu mempesona, “yakin pak ketua enggak kepicut? Cantik gitu? Gue embat aja kalo gitu” canda Matteo yang malahan mendapat tendangan bokong dari Aksa.

“kalo mimpi jangan berkepanjangan!” cibir Aksa yang mendapat gelak tawa dari  mereka semua.

Langit hanya menghela nafas, lalu, ia berjalan ke arah motornya, “AGRASA! AYO KITA TEMPUR” jeritan Langit itu terdengar samar-samar di telinga Lunara membuat nya mencopot headset nya, “tempur?” gumamnya.

Semua anggota inti AGRASA yang bertotal 10 orang di susul banyak lagi motor bertotal 50 lengkap dengan slayer yang diikat di wajah menutupi setengah wajah dari orang-orang itu, Lunara melihat itu merasa trauma nya kembali air mata tidak dapat di tahan dari matanya.

Kejadian 1 tahun lalu bahkan belum sembuh, di tambah ia melihat apa yang ada di depannya membuatnya hampir tidak bisa berkata-kata. Langit yang keluar gerbang ingin pergi itu langsung berhenti tepat di depan Lunara, “Babu! Gue janji bakal pulang dengan badan utuh dan bernyawa! Jangan takut!” setelah itu semua motor melaju.

Rasa sesak memenuhi hatinya, feeling nya kuat mengatakan AGRASA menang, tapi dirinya kurang yakin dengan itu, dia kurang memenuhi makna hatinya untuk saat ini, matanya menyendu, tersirat kesedihan dan trauma yang bahkan membuatnya hampir gila.

Hanya doa yang dia panjatkan, entah, ia tidak rela kalau sampai mereka ada yang gugur, termasuk Langit, padahal mereka saling tidak suka karena hal sepele, tapi untuk kali ini percayalah, bahwa Lunara sedang berbaik hati dan tulus mendoakan mereka semua.

Tuhan? Tolong, kali ini jangan ambil mereka.. aku enggak mau ada kesedihan.. batin Lunara, Lunara menatap awan biru di atasnya lalu tersenyum tipis.

***

Sampai di Medan tempat mereka semua tawuran, Langit turun dan metap Vano dengan tatapan rendah, “Ayo kita tanding lemah!” setelah mengucapkan itu semua anggota AGRASA maju dengan semangat dan seperti permainan mereka sangat lihai dalam berkelahi.

 LANGIT [AGRASA-LUNARA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang