7. Pulau Hantu

59 10 8
                                    

KAGHAR DHAENIS, sang Malek wilayah Kepulauan Timur, pemimpin besar para Lakhsman, menatap lautan lepas yang membiru sejak sang Sham mewujud di ufuk timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAGHAR DHAENIS, sang Malek wilayah Kepulauan Timur, pemimpin besar para Lakhsman, menatap lautan lepas yang membiru sejak sang Sham mewujud di ufuk timur. Telah beratus dayung lamanya, bahtera yang ditumpanginya berlayar dari dermaga pelabuhan Patala di ujung barat daya pulau Palada.

Sebelum fajar menyingsing, Maleka Sheba Dhaenis dan ketiga putra-putrinya turut serta mengantarkannya ke Patala dan melepas kepergiannya bersama si bungsu, Bethany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum fajar menyingsing, Maleka Sheba Dhaenis dan ketiga putra-putrinya turut serta mengantarkannya ke Patala dan melepas kepergiannya bersama si bungsu, Bethany. Pagi itu sesungguhnya ia tak merasakan apa-apa, tetapi selang beberapa lama setelah bahteranya berlayar, perlahan-lahan kerinduannya terhadap tempat tinggalnya mencengkeram sanubari.

Belum genap seperempat hari sejak meninggalkan istana Baghar, Kaghar Dhaenis sudah rindu melihat putra sulungnya, Godham, serta adiknya, Tharem, unjuk kebolehan bertempur di hadapan para prajurit muda.

Mendadak sang Malek ingin menyaksikan lagi bagaimana Godham mempergunakan kekuatan tubuhnya yang tiada tanding di kalangan prajurit seluruh Baghar, atau bagaimana Tharem memanfaatkan kelincahannya memainkan tombak trisula. Begitupun pula, kepiawaian putrinya, Farana, sang pemanah paling andal di kalangan seluruh prajurit perempuan di tanah Palada.

Namun, yang paling utama, Kaghar sungguh tak kuasa menepis kangen pada istrinya, Sheba Dhaenis, sang Maleka.

Pagi itu, Kaghar memilih untuk menepi dari kegiatan seluruh pasukan dan awak bahtera yang ikut menyertainya menuju Lakhsatra. Ia termenung menyendiri di pinggir ekor bahteranya yang lonjong. Tatapannya masih saja tertuju pada pemandangan pulau Palada yang dari kejauhan terlihat membentang di tengah lautan.

 Tatapannya masih saja tertuju pada pemandangan pulau Palada yang dari kejauhan terlihat membentang di tengah lautan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genderang KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang