26. Kabar dari Istana Dokh

13 4 0
                                    

TRETAN OTHAMA menjadi sosok paling belia di antara rombongan pelayat yang tumpah ruah di areal pemakaman Aidhen siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TRETAN OTHAMA menjadi sosok paling belia di antara rombongan pelayat yang tumpah ruah di areal pemakaman Aidhen siang itu. Namun, setelah beberapa hari menjalin keakraban dengan sejumlah Malek dari beberapa wilayah bagian Haaras, pemuda 14 kemarau itu agaknya mulai terbiasa dengan keadaan.

Sepanjang acara prosesi pemakaman mendiang pamannya, Sang Baginda Khalefa Gharda Othama, senyum hangat nyaris tak pernah luntur dari wajah Tretan yang putih terawat. Ia juga terlihat tak lagi canggung mengakrabi Malek Bona Simbala, kepala keluarga istana Rhana sekaligus penguasa kawasan Bordakh, salah seorang sekutu Fathi Arthameda Dinares.

 Ia juga terlihat tak lagi canggung mengakrabi Malek Bona Simbala, kepala keluarga istana Rhana sekaligus penguasa kawasan Bordakh, salah seorang sekutu Fathi Arthameda Dinares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan tetapi, semua sikap cair yang ditunjukkannya sejak awal acara pemakaman mendadak berubah setelah kedatangan seorang pria paruh baya.

Tepat sebelum agenda penghormatan terakhir bagi mendiang Khalefa Gharda Othama rampung dilaksanakan oleh keseluruhan pelayat, pria itu tiba-tiba datang dan mencuri perhatian para pelayat. Dengan membonceng seorang prajurit penunggang burung Gorda, ia lantas turun dengan bantuan sejumlah prajurit lainnya, lalu duduk di atas kursi besi beroda dua.

 Dengan membonceng seorang prajurit penunggang burung Gorda, ia lantas turun dengan bantuan sejumlah prajurit lainnya, lalu duduk di atas kursi besi beroda dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah?" ujar Tretan, dengan tampang terkesiap.

Tak hanya Tretan, rombongan pelayat yang sebagian besar terdiri dari tetamu kehormatan istana Lakhsa pun turut terkejut melihat kedatangan sosok pria berkursi roda itu.

Genderang KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang