SAMBIL melintasi taman-taman di sisi utara istana Lakhsa, Tretan Othama berupaya mengedar pandangan ke arah sekitar. Dengan langkah yang sangat hati-hati, putra Malek Ghaza Othama itu berupaya mengendap-endap untuk menuju bangunan yang menjadi tempat peristirahatan para tamu undangan dari kedelapan wilayah bagian Haaras.
Malam itu, Tretan diam-diam menyelinap di antara pengawasan para prajurit penjaga istana Lakhsa. Beberapa saat sebelumnya, ia sengaja menunggu hingga larut malam untuk memastikan seluruh jajaran petinggi istana tertidur lelap di kamar mereka masing-masing. Baru setelah keadaan di dalam istana menghening, ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menempuh langkah menuju menara utara.
“Menara utara lantai tiga. Menara utara lantai tiga,” rapal Tretan, seraya mengayun langkah waspada.
Tiba-tiba langkah sang remaja belasan kemarau terhenti saat pandangannya menangkap pergerakan dua sosok bayangan manusia yang berkelebat menerobos gerbang utama menara utara. Kendati bayangan kedua sosok itu bergerak lincah di kegelapan malam, Tretan sempat melihat sekilas wujud fisik keduanya yang menyerupai dua sosok perempuan muda.
Menyadari hal itu, langkah Tretan seketika menjadi kian waspada saat ia menyusul bayangan kedua sosok perempuan itu dengan memasuki gerbang utama menara perlahan-lahan.
Dan, terhamparlah di depan matanya sebuah halaman yang tampak sunyi tanpa penjagaan berarti. Sementara, kedua sosok perempuan yang telah menerobos gerbang tak lagi terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genderang Khatulistiwa
FantasyPemilihan Khalefa (raja) ke-22 bakal dihelat meriah di ibukota negeri Haaras, Lakhsatra, pasca wafatnya Baginda Khalefa ke-21, Gharda Othama. Seluruh Malek penguasa kedelapan wilayah Haaras diundang ke ibukota untuk mengirim kandidat masing-masing. ...