18. Persekutuan di Menara Utara

22 7 0
                                    

DARI salah satu balkon kamar tidur, di sebuah pilar menara yang berdiri di sisi utara kompleks istana Lakhsa, Malek Kaghar Dhaenis dapat menyaksikan sebuah kawasan proyek pembangunan di bagian paling utara pulau Lakh yang tertutup oleh pasak-pasak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DARI salah satu balkon kamar tidur, di sebuah pilar menara yang berdiri di sisi utara kompleks istana Lakhsa, Malek Kaghar Dhaenis dapat menyaksikan sebuah kawasan proyek pembangunan di bagian paling utara pulau Lakh yang tertutup oleh pasak-pasak besi. Selama beberapa saat, perhatian sang Malek sempat tersita oleh keberadaan kawasan misterius yang sarat akan hilir mudik pekerja itu.

Namun, hal itu tak berlangsung lama. Dalam sekejap, Malek Dhaenis tiba-tiba terhenyak oleh suara-suara memekik di atas pilar menara tempat ia berada. Seketika itu pula, ia menyaksikan barisan pasukan penunggang Gorda tengah berlatih menyusun formasi penerbangan di langit kota Lakhsatra.

Sembari berpatroli mengawasi kawasan lingkar utama ibukota, para prajurit udara itu tampak asyik bermanuver dengan Gorda tunggangan mereka masing-masing.

Kendati pikirannya tengah sarat akan kecamuk tentang banyak hal yang terjadi di ibukota, Malek Kaghar Dhaenis agaknya cukup takjub dengan pemandangan yang tersaji di langit kota Lakhsatra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kendati pikirannya tengah sarat akan kecamuk tentang banyak hal yang terjadi di ibukota, Malek Kaghar Dhaenis agaknya cukup takjub dengan pemandangan yang tersaji di langit kota Lakhsatra. Kecakapan para prajurit udara hasil didikan dua istana terkuat di tanah Zavana itu sesungguhnya membuat hati sang Malek bergetar juga.

Pantas saja istana Sadha dan Yevrada hingga saat ini masih menjadi kekuatan yang tak terkalahkan di Haaras, batinnya. Dengan keterampilan armada penunggang Gorda yang mereka miliki, mereka telah menjadi penguasa udara di tanah agung Haaras. Dalam sebuah peperangan, mereka yang mampu menguasai langit-langit medan perang akan menjadi pemenangnya.

“Ayah ....” Lamunan sang Malek terusik saat telinganya tiba-tiba dikejutkan oleh suara seorang gadis. “Aku bosan. Bolehkah aku turun ke bawah untuk berjalan-jalan?”

Masih setia pada posisi berdirinya di lantai balkon kamarnya, Malek Kaghar menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang, mengalihkan tatapannya pada sosok gadis yang menyapanya dengan panggilan Ayah.

Masih setia pada posisi berdirinya di lantai balkon kamarnya, Malek Kaghar menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang, mengalihkan tatapannya pada sosok gadis yang menyapanya dengan panggilan Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genderang KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang