Selamat membaca semua nyaa !
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya.
Matahari muncul dengan gemilang di ufuk timur, menyinari dunia dengan kehangatan yang membangunkan. Langit cerah memancarkan warna biru yang jernih, sementara awan putih seperti kapas menyapu langit dengan keanggunan mereka.
Kirana membantu Nenek menyiapan sarapan yang akan dinikmati. Mereka sarapan dengan ubi rebus, meski hanya sarapan itu Kirana tetap bersyukur karena masih bisa dikasih makanan. Kemudian selesai sarapan ia membereskan semuanya. "Nek habis ini aku mau ke rumah Lula ya nek.." kata Kirana sambil sedikit teriak dengan sambil melakukan aktivitasnya mencuci piring. " Iya tapi inget pulangnya jangan sore-sore ya , jangan ngerepotin juga di sana" kata nenek memperingatkan.
Di bawah sinar matahari yang terang benderang, aktivitas kehidupan mulai bersemangat. Di ladang-ladang, petani-petani bekerja keras memanen hasil tanaman mereka.
Sesampai Kirana di rumah Lula. "LULAAA AKU UDAH DI DEPAN NI" kata Kirana sambil teriak. "Kamuu ihh kebiasaan suka teriak, aku kan dengerr" jawab Lula dibalas cengiran oleh Kirana.
Di dalam rumah Lula yang sederhana, Kirana pun mulai menjelaskan apa yang membuat pikirannya gelisah belakangan ini.
" Jadi gini Lula kemarin kan aku disuruh nenek bersihin loteng di rumah aku" terusss potong Lula.
"Ihh kamu mah kebiasaan suka motong aku cerita aku kan belum selesai cerita" ucap Kirana sedikit sebal.
" hehehe maaf yaa biasalah etcitied" kata Lula tersenyum.
" Bukan etcitied Lula yang bener itu excited" balas Kirana memperbaiki.
"Nah itu tuh yang aku maksud maklumlah kalau ngomong bahasa Inggris lidah aku tuh suka belibet" jawab Lula maluu.
"Iya iyaa.. aku lanjut nih, nahh terus aku dibuat kaget dan penasaran soalnya aku menemukan sebuah pintu kuno yang ada di rumah nenek aku" papar Kirana serius.
" Wah pintu apa itu apakah itu pintu misterius? Kamu udah tanya nenek kamu tentang pintu itu belum?" Tanya Lula.
"Aku sih nanya nya ke nenek apakah aku boleh buka pintu itu terus kata nenek keputusan ada di tangan aku" balas Kirana. " Makanya aku cerita ke kamu, soalnya aku bingung aku harus buka pintunya atau enggak ya menurut kamu gimana?" Lanjut Kirana
"Menurut aku sih semuanya memang benar apa yang dikatakan nenek kamu semuanya itu ada di tangan kamu kalau kamu mau buka ya silakan buka aku dukung tapi kalau enggak ya nggak- papa nggak usah dibuka tapi kamu bakalan penasaran sih" jelas Lula
"Aku kepengen buka pintu itu tapi aku takut kalau isinya sesuatu yang berbahaya gimana? ungkap Kirana takut.
"Menurut aku ya, kan kata nenek kamu terserah semua ada di keputusan kamu, nah bearti kalau kamu buka pintu itu pasti nggak bakalan terjadi sesuatu yang berbahaya karena nenek kamu pasti tahu itu pintu apa nggak mungkin nenek kamu nggak tahu itu pintu apa kan jelas itu rumah nenek kamu. Kemungkinan nenek kamu itu mau didik kamu supaya kamu bisa mengambil keputusan yang baik dan bijak" jelas Lula mengungkapkan sarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Portal Desa
Teen FictionDi sudut terpencil sebuah desa yang tenang , terdapat sebuah rumah kecil yang menjadi tempat bagi dua jiwa yang tak terpisahkan : nenek dan cucunya , Kirana . Kirana kehilangan orang tua nya di saat ia berusia 8 tahun dan sejak saat itu , ia telah d...