~ CHAPTER 18 ~

15 10 0
                                    

Selamat membaca semua nyaa !

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh gimana mengenai kertas itu?" Tanya Jullian.

"Gue sama Kirana mau kasih surat ini ke Pak Bimo dulu" jawab Alessio.

"Nanti kabarin aja ya gimana selanjutnya" balas Chiara sambil menyuapkan bakso ke mulut Jullian.

"Iyaa deh, kita ke perpustakaan ya. Kalian romantisan saja" ledek Kirana.

"Eh Kirana, gimana nemuin sesuatu gak?" Tanya Pak Bimo saat melihat kedatangan Alessio dan Kirana.

"Iya nih pak, saya nemuin surat yang ditulis nenek. Tapi tulisannya udah luntur"

"Sini Bapak lihat" kata Pak Bimo sambil mengambil kertas yang ada di tangan Kirana.

"Sepertinya kita bahas mengenai ini di rumah Bapak saja, Bapak tinggal bersama Nenek, Bapak. Dan Bapak yakin Nenek, Bapak tahu mengenai cara  menemukan pintu ajaib" jelas Pak Bimo sambil menerawang tulisan yang ada di kertas.

"Bapak yakin?" Tanya Alessio memastikan.

"Iya, karena Nenek, Bapak berteman dengan Nenek Kirana sewaktu tinggal di desa"

"Baik, Pak"

"Nanti sepulang sekolah kalian ke rumah Bapak saja"

"Baik, terima kasih Pak"

Setibanya di rumah Pak Bimo, Kirana bersama Alessio langsung berjumpa dengan Nenek Pak Bimo.

"Sore Nek" sapa Alessio dan Kirana sopan.

"Iya,Nak. Silakan masuk dan duduk" pinta sang Nenek.

"Nenek sudah tahu maksud kedatangan kalian kesini" lanjut Nenek.

"Iya,Nek. Sebelum nya saya sangat berterima kasih karena Nenek sudah mau membantu saya"

"Iya tidak masalah. Nenek senang bisa melihat kamu, dan Nenek sangat rindu dengan Nenek kamu"

"Iya,Nek. Saya juga sudah sangat rindu dengan Nenek di desa"

"Nek, ini ada surat dari Nenek nya Kirana namun sudah luntur" jelas Pak Bimo.

"Tak masalah karena Nenek tahu cara untuk menemukan pintu kuno itu"

"Bagaimana Nek?" Tanya Kirana penasaran.

"Untuk orang yang masuk pintu kuno tersebut dan ingin pulang, hanya bisa pulang melewati pintu kuno itu kembali. Dengan memiliki keyakinan dan kesungguhan hati ingin kembali ke desa, tanpa ada pikiran lain yang mengganjal untuk menghalangi kembali ke desa. Kuncinya adalah hati yang tulus" jelas Nenek.

Portal DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang