~ CHAPTER 11 ~

71 46 95
                                    

Selamat membaca semua nyaa !

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirana duduk di ruang tamu yang ada di panti asuhan. Di sekelilingnya, terdapat tumpukan buku dan catatan yang berkaitan dengan tugas kelompok yang sedang dikerjakannya bersama Alessio.

Unknown number
| P

siapa ya?|

Unknow number
| Eh lu gak ush sok seleb y! masa gk tau ini no sp.

aku memang bukan seleb |

Unknow number
|Lo emg gk tau ini nmr syp?

iya aku gk tau, bingung tb" ada yg chat |

Unknow number
|Gue Ale.

oh Alessio, okei aku save kamu |

Ale🤢
|y srh lo. gw cht lo krn mw ksh tw kl gw udh selesai kerjain tgs bagian gw.

oh baguslah kalo udah selesai, ini aku| lagi ngerjain masih banyak nih.

Ale🤢
|y

"Ale kamu kalo ngetik singkat banget ya, kamu kali yang sok seleb" Dumel Kirana.

"Huh ini masih banyak, apa aku minta bantuan Ale ya.. aku coba vidio call aja deh" pikir Kirana.

"Woy ngapain lo, ganggu aja baru juga mau main nih gue" cerca Ale dari seberang sana.

"Ini bantuin aku, masih banyak nih kerjaan nya" pinta Kirana.

"Ya itu kan bagian lo, kok malah minta bantu gw" balas Ale cuek.

"Ih yaa namanya juga kerja kelompok, jadi wajarlah kalo saling bantu" kata Kirana.

"Lo masih ngerjain ap sih?" Tanya Ale.

"Kita perlu lebih banyak detail dan harus menghubungkan semuanya dengan eksplorasi kreatif. Ini bukan cuma soal sejarah, kita harus menunjukkan bagaimana sejarah itu mempengaruhi seni dan budaya di Yogyakarta." Jelas Kirana.

"Hm, gue tahu. Tapi menurutku bagian sejarah yang gue buat sudah cukup lengkap," jawab Alessio datar.

"Tapi kita harus membuat presentasi ini lebih menarik! Kita perlu memasukkan lebih banyak contoh nyata" jelas Kirana.

"Kalau lo merasa perlu, ya tambahkan saja. Gue tidak keberatan," balas Alessio dengan sikap acuh tak acuh.

Kirana mencoba menahan amarahnya. "Ini tugas kelompok, Ale. Kita harus bekerja sama. Kamu tidak bisa terus-terusan menyerahkan semuanya ke aku."

Portal DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang