~ CHAPTER 4 ~

79 63 17
                                    

Selamat membaca semua nyaa !

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya , support aku dengan vote , dan komentar kalian sebanyak- banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari merambat perlahan di ufuk timur, menyapa desa dengan kehangatan. Suara burung-burung kecil bersahut-sahutan, menyemarakkan pagi dengan nyanyian mereka.

Kirana bangun, lalu mandi dan siap - siap untuk berangkat sekolah bersama Lula seperti biasa.

" Kirana gimana kamu udah ambil keputusan belum soal kemarin?" tanya Lula saat bertemu di kelas.

"Udah kok aku udah memutuskan semalam, bahwa aku bakalan buka pintu nya nanti." Jawab Kirana.

"Baiklah aku akan selalu mendukung setiap keputusan kamu, jangan takut ya semua bakalan baik - baik saja" kata Lula meyakinkan Kirana

"Terima kasih ya Lula" balas Kirana dan mendapat anggukan dari Lula.

Setelah hari penuh dengan belajar dan bermain, anak-anak sekolah desa berjalan pulang dengan langkah riang.

Kirana telah sampai rumah lalu ia membersihkan diri dan makan bersama nenek.

"Bagaimana hari ini sekolahnya Kirana?tanya sang Nenek.

"Sekolah hari ini sangat menyenangkan. Kami belajar tentang tumbuhan dan peternakan" seru Kirana riang dan bersemangat.

"Itu terdengar sangat menyenangkan! Apa yang kamu pelajari tentang tumbuhan nak?" Tanya Nenek.

"Kami belajar tentang proses fotosintesis dan bagaimana tumbuhan menghasilkan makanan" jawab Kirana.

"Belajarlah yang rajin ya Kirana agar kamu sukses kedepannya dan mencapai cita-cita yang kamu inginkan untuk bisa ke kota, nenek akan selalu mendukungmu" ucap nenek kepada cucunya.

"Terima kasih Nek" balas Kirana sambil memeluk neneknya.

Selesai makan dan mengobrol bersama nenek Kirana memutuskan untuk beristirahat di dalam kamarnya.

Sekitar pukul 16:00 Kirana memutuskan untuk naik ke loteng dan akan membuka pintu kuno tersebut.

Kirana merasakan getaran aneh di dalam dirinya. Dia merasa bahwa pintu itu menyimpan sebuah rahasia yang besar. Dengan tatapan penuh tekad, Kirana bertekad untuk mengetahui apa yang ada di balik pintu kuno itu.

Dengan penuh kehati-hatian, Kirana membersihkan debu yang menempel pada pintu dan mulai membuka pintu kuno tersebut dengan hati - hati.

Dengan suara berderak, pintu itu terbuka perlahan dan didalamnya sungguh gelap.

Portal DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang