15.1

76 3 0
                                    

Dalam pengintaian, Kuntala menatapi para pekerja yang terus menerus menjerit kesakitan ketika bekerja. Namun, tangan dan kaki mereka tidak bisa menolak untuk berhenti. Saat Kuntala mempertajam penglihatan batinnya, terlihat rantai-rantai mencengkeram kaki dan tangan mereka. Semakin mereka memberontak semakin kuat rantai itu menancap dan menyeret mereka untuk mengambil kristal di area paling berbahaya. Tubuh mereka dikendalikan oleh kekuatan dalam belenggu perbudakan itu.


Gua Jurang Neraka itu tak ubahnya gambaran siksaan neraka untuk manusia di alam akhirat. Kuntala meringis, melihat banyak di antara mereka gadis-gadis kecil seusia adiknya yang tampak ringkih dan lemah.


Gadis-gadis kecil? Mata Kuntala membeliak. Ia mencoba memperjelas penglihatannya. Di balik wajah yang tertutup rambut panjang tak beraturan, darah, dan asap hitam yang menempel di wajah mereka, salah satu dari gadis itu memiliki wajah yang Kuntala kenali. Dia adalah Naya teman sebangkunya yang telah menghilang satu tahun semenjak dinikahi oleh Bejo!


Kuntala mengamati lagi, beberapa gadis yang tergeletak di sampingnya sekarat. Mereka adalah wajah-wajah gadis kecil dari desanya! Menurut informasi yang berhasil Ratu kumpulkan, mereka memang budak-budak dari tumbal pesugihan juragan Bejo dan tumbal kesaktian Ki Pati. Selain itu ada juga bangsa siluman taklukan, para pembangkang, dan siluman yang dihukum karena melakukan kesalahan.


Kuntala menggeretakkan rahangnya. Bejo jahanam itu! Benar-benar iblis berwujud manusia! Tega-teganya gadis kecil dijadikan tumbal pesugihan. Mereka, bahkan tidak punya dosa. Hidup pun belum lama melihat keindahan dunia. Harus menanggung siksaan ribuan tahun menjadi budak setan. Tangan Kuntala mengepal. Ia berjanji akan menyelamatkan mereka apapun yang akan terjadi.


"Mengapa mereka begitu tega?" batinnya meneteskan air mata.


"Itulah perwujudan hawa nafsu manusia. Menginginkan kekayaan dan kesaktian tanpa akhir, meskipun harus mengorbankan nyawa manusia." Leluhur berkata, seolah-olah mendengar ucapan Kuntala.


"Tuan Guru, apa saya bisa menyelamatkan mereka?"

"Para budak itu? Kamu harus menghancurkan pengikat rantai budak dan mengirim mereka kembali ke tempat asal masing-masing menggunakan ilmu pelacak jejak. Namun masalahnya, jika rantai mereka terlepas, otomatis akan terhubung pada para tuan mereka. Itu sama saja dengan mengundang bahaya besar. Para penguasa budak itu adalah siluman-siluman sakti yang berkedudukan tinggi. Bisa jadi pula mereka masuk ke dalam golongan bangsa iblis."

"Ratu, apakah kamu bisa mengukur berapa kekuatan yang digunakan untuk melepas segel mereka dan kekuatan para penguasa mereka?"

"Tuan, untuk mengukur belenggu para budak, dengan kekuatan Anda sekarang lebih dari cukup. Tentu saja akan menghabiskan banyak kekuatan hingga tingkat terendah yang bisa saja membahayakan nyawa Tuan. Saat Tuan kelelahan, para penguasa itu akan datang secepat kilat. Mereka bisa membunuh Tuan dalam sekali gerakan. Untuk tingkatan mereka, saya menduga dari jejak belenggu ranntai, mereka sudah ada ditingkatan iblis dasar dan menengah."

"Adakah cara untuk meningkatkan kekuatan saya saat lemah dengan metode tercepat?"

"Tentu. Tuan harus meminum ramuan peningkat kekuatan dewa sementara. Ramuan ini akan meningkatkan kekuatan tuan pada tingkat dewa setara untuk melawan iblis. Namun, hanya bisa dipakai sementara. Ada dua kemungkinan dan bahaya saat meminumnya. Tuan menjadi kuat dan tak terkendali. Artinya tuan bisa menjadi iblis jika tidak bisa mengendalikan. Kemungkinan kedua, kekuatan itu bisa menembus batasan Tuan dan meningkatkan kekuatan asli tubuh Tuan. Semua hal itu akan melewati proses yang menyakitkan. Tuan harus kuat dan teguh pendirian. Kalau tidak, nyawa Tuan, para budak, dan keluarga Tuan akan terkena imbas langsung karena benang merah kehidupan Tuan terhubung dengan mereka."

Kuntala terkejut mendengarnya.


Catatan :


Gome : Istilah Gome saya gunakan sebagai pengganti istilah "Warkha", namun, atas diskusi dengan penasihat tidak menggunakan istilah ini karena kuatir rancu dan salah pengertian. Maka Gome adalah nama dan istilah yang penasihat ciptakan yang memiliki pengertian: buah kebaikan atau konsekwensi ketika menyelesaikan tugas yang bisa digunakan untuk kebaikan diri kita. Dalam kisah ini, gome diumpakan sebuah koin yang bisa ditukar dengan berbagai kebutuhan yang berguna untuk pemiliknya.

SUAMI SILUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang