Bab 1

1.3K 60 1
                                    

"Kumohon Seungminnn! Bantu aku! " mohon Jisung pada sahabatnya itu.

"Itu urusanmu, aku tidak ada sangkut pautnya dengan perjodohanmu" ujar Seungmin menolak kesekian kalinya.

"Kau sahabatku, sudah wajar bukan kalo mau membantuku untuk membatalkan perjodohan ini? Ayolahhh" rengek Jisung, dirinya tidak mau dijodohkan dengan orang asing yang dipilih oleh orang tuanya.

Jisung dijodohkan oleh Orang tuanya dan Seungmin yang tidak ikut campur ikut terseret karena Jisung merengek ingin menolak karena masalahnya orang dijodohkan dengan Jisung adalah seorang lelaki sekaligus dosen dari suatu kampus,Seungmin tentu saja menolak karena dirinya juga tidak ada sangkut pautnya soal perjodohan ini dan dia bukan gay.

"Terima saja, dia Dosen kampus kan? " ujar Seungmin

"Pria itu pasti tua! Aku tidak mau dengan orang yang sudah tua! Yah..meski dia kaya dan menjadi dosen terkenal tapi aku tidak mau! " seru Jisung membayangkan pria yang dijodohkan nya adalah seorang lelaki berumur dan mungkin sudah mempunyai anak.

Seungmin kemudian menghela nafasnya menatap Jisung yang menampilkan wajah memelas.

"Aku tidak mau, kau tinggal bilang ke orang tuamu untuk membatalkannya atau gunakan caramu sendiri karena aku tidak akan ikut campur" setelah mengucapkan itu Seungmin kemudian pergi ke Kelasnya.

Seungmin adalah mahasiswa dari universitas Korea Advanced Institute of Science and Technology atau bisa disingkat KAIST. Seungmin mengambil Jurusan Biologi sementara Jisung mengambil Jurusan teknik, mereka berbeda fakultas di Universitas ini dan selalu bertemu disaat jam istirahat.

Sampai dikelasnya, Seungmin mendapati semua teman sekelasnya berkumpul dan tertunduk sedih? Seungmin mendekati mereka.

"Ada apa? " tanya Seungmin pada salah satu teman sekelasnya yang bernama Jihoon.

"Wali dosen kita... Meninggal" jawab Jihoon dengan pelan, Seungmin terkejut sekaligus sedih atas kepergian wali dosennya.

"Pemakamannya akan dilakukan besok, kita semua harus hadir disana. Dosen yang lain memberitahuku soal ini sebelum jam istirahat" ucap ketua kelas mereka, dengan suasana yang hening mereka kembali ke bangku masing-masing saat Dosen lain masuk ke kelas mereka dan mulai mengajar.

Selesai dengan mata kuliahnya sampai siang hari, Seungmin lagi-lagi harus mendengar rengekan dari Jisung.

"Ayolah Min...! Kubelikan banyak stroberi untukmu" mendengar makanan favoritnya disebut Seungmin memelankan lamgkah berjalannya.

"Tidak mau" tolak Seungmin sedikit ragu. Melihat itu Jisung diam-diam memekik jika bujukannya yang kali ini akan berhasil.

"Cake stroberi, jus, dessert kubelikan apa saja untukmu kalo mau bahkan tiket konser Day6" oke pertahanan Seungmin langsung runtuh saat ini juga.

"Apa yang harus kulakukan? " tanya Seungmin pasrah. Jisung tersenyum senang.

"Nanti malam aku akan kencan dengannya, karena dia belum tau wajahku jadi bisakah kau yang datang? " ujar Jisung antusias.

"Tidak mungkin lelaki itu tidak tau wajahmu" ujar Seungmin merasa tak percaya.

"Pokoknya kau harus datang! Berdandanlah yang sempurna oke? Bye Seungmin! Janjiku akan kulakukan saat kau selesai membuat pria itu membatalkan perjodohan nya! " ujar Jisung sebelum meninggalkan area kampus menggunakan mobilnya.

"Hah.... " Seungmin menjalankan mobilnya juga meninggalkan area kampus untuk pulang ke apartemennya, kedua orang tua nya selalu bepergian ke luar negeri karena Seungmin merasa rumah mereka terlalu besar untuk ia tinggali sendiri sekaligus Seungmin itu penakut dirinya membeli sebuah apartemen yang tidak terlalu besar dan kecil untuknya, tentu kedua orang tuanya menyetujui saja karena Seungmin adalah anak sulung mereka. Apa yang membuat anaknya bahagia maka mereka juga ikut bahagia.

IGNORANCE {2MIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang