Bab 10

609 51 2
                                    

"Kau benar-benar pria mesum" Seungmin melirik Minho dengan sinis sementara yang ditatap hanya terkekeh.

"Mesum untukmu"Seungmin dalam fikiran menambahkan jika Minho juga sepertinya calon buaya darat.

"Makan dan Minum obat agar anjing kecilku ini cepat sembuh" Minho mengambil bubur dan mengaduk nya sebentar.

"Aku bukan anjing! " seru Seungmin tidak terima.

"Sttt! Jangan berteriak, kau tidak ingin kubawa kerumah sakit kan? " Minho merubah nada bicaranya lagi dan itu sukses membuat Seungmin mendengus kemudian merebut mangkuk ditangan Minho. Seungmin meringis kala Jari-jarinya yang beberapa terluka akibat terlalu lama dan sering menekan keyboard di laptop itu terasa perih saat menyentuh bagian bawah mangkuk bubur yang hangat.

Minho memicingkan matanya kemudian merebut kembali mangkuknya dan menarik salah satu tangan Seungmin, bisa dilihat bekas sedikit darah juga ruam merah di 3 jari kanan Seungmin.

"Sampai seperti ini? " Minho menatap mata Seungmin meminta jawaban.

"Ini semua karenamu" cibir Seungmin, Minho lagi-lagi menghela nafasnya kemudian Menyendok buburnya.

"Buka mulutmu jika tidak ingin kucium" ujar Minho menyodorkan sendok berisi buburnya didepan Seungmin.

"Aku bisa sendiri" Seungmin ingin mengambilnya tetapi Minho kembali menarik sendoknya.

"Sepertinya aku pernah mendengar cerita, orang sakit jika terus mengeyel jika ingin diam harus disuapi dengan mulut" ujar Minho terlihat berfikir, Seungmin yang polos atau tidak tau hanya diam.

"Kau mau seperti itu? " tanya Minho menahan gemas dengan kepolosan Seungmin.

"Apa? Kenapa menatapku seperti pria mesum hah? " sarkas Seungmin menatap Minho yang berekspresi aneh.

"Kau ingin tau jika orang yang sakit harus disuapi dengan mulut agar diam dan menurut? " tanya Minho lagi. Seungmin berfikir sejenak, tiba-tiba firasatnya menjadi tidak enak.

"Tidak" tolak Seungmin mencari aman saja, bagaimana jika sesuatu terjadi padanya?

"Kalau kau mau pasti kau akan menikmatinya" Minho kemudian terkekeh dengan pemikirannya, padahal dia hanya bercanda tentang hal itu tapi andai saja Seungmin mau pasti situasi akan berbeda.

"Sekarang makanlah" Seungmin kali ini tidak menolak disuapi Minho, perutnya juga lapar tetapi lidahnya terasa mati rasa bahkan bubur yang masuk ke mulutnya terasa sedikit hambar juga Seungmin sedikit mual karena pusing.

"Anak baik, kau menghabiskan semuanya ya? " goda Minho seperti menggoda bayi.

"Diam! " seru Seungmin

"Minum obatnya, bisa kan? Atau perlu dibubuk lalu dicampur pakai air? " tanya Minho menyiapkan obatnya.

"Jangan memperlakukanku seperti anak kecil" ketus Seungmin, kenapa Minho sangat menyebalkan? Kepalanya semakin pusing saja.

"Kau memang kecil, aku lebih tinggi darimu, tubuhku lebih kekar dari tubuh buntalmu-"

"Ya! " Seungmin melotot, dia tidak buntal ya! Lihat tubuhnya itu tipe ideal asal kalian tau!

"Dan mungkin.... " Minho dengan mata menggodanya melirik ke bawah, Seungmin lantas menarik selimut lalu melemparkan bantal pada wajah Minho yang tertawa lepas.

"Fikiranmu sungguh kotor padahal aku berfikir jika perutmu juga berisi dan tidak berotot sepertiku" ujar Minho menjahili Seungmin lagi dan lagi.

Seungmin dengan kesal merampas obat ditangan Minho kemudian meneguknya dan meminum air.

IGNORANCE {2MIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang