Bab 16

463 40 2
                                    


Seungmin kira Minho hanya menyuruhnya untuk merapihkan kertas saja namun lihat apa yang Seungmin lakukan sekarang.

"Da da daa~! " Seungmin mengambil mainan yang baru saja dilempar seorang balita yang masih merangkak itu. Minho tidak tau kemana, saaat selesai dari ruangan kerja Minho tadi dosen tampan itu menyuruh Seungmin untuk mengurus anak dari sepupunya yang kembali dititipkan pada Minho jangan lupa juga ada 3 kucing yang sepertinya peliharaan Minho tengah bermain disekitar Seungmin juga bayi yang sekarang tengah duduk anteng dipangkuan Seungmin.

"Kemana dia dan kenapa harus aku yang mengurus bayi ini? Padahal masih banyak tugas yang belum ku kerjakan, Lee Minho itu... " Seungmin menggerutu pelan, jari-jari tangannya dimainkan bayi itu yang terkikik lucu.

"Da~" Seungmin yang terlampau gemas mencubit pelan pipi gembil itu, saat pertama kali bertemu tadi entah kenapa bayi bernama Jihoon ini langsung akrab dan menempel pada Seungmin.

"Ohh! Tidak! " Seungmin mengangkat Jihoon karena merasa celananya perlahan basah dan benar saja, Jihoon kencing dicelananya juga Jihoon tidak memakai pampers.

"Hoonnie, lihat celanaku jadi basah karena mu" ujar Seungmin menurunkan Jihoon yang menatapnya polos kemudian sibuk dengan mainannya, Seungmin menghela nafas, celananya mulai bau dan Seungmin tidak membawa celana ganti.

"Ayo, aku akan mengganti celanamu" Seungmin mengangkat Jihoon sembari membawa satu celana Jihoon dan berjalan ke lift untuk menuju ke kamar Minho, dia belum tau letak kamar mandi lain di mansion kecuali di kamar Minho.

Tok

Tok

Tidak ada jawaban, Seungmin membuka pintu perlahan dan tidak ada Minho didalamnya.

"Lagipula aku pinjam kamar mandinya tidak apa kan? " Jihoon menatap Seungmin kemudian menarik-narik rambut Seungmin dan tertawa.

"Tidak~, Honnie lepaskan nanti rambutku tercabut dan menempel ditanganmu" Seungmin mencoba melepaskan tangan kecil itu dari rambutnya sembari berjalan untuk ke kamar mandi.

Selesai dengan Jihoon Seungmin bingung, bagaimana dengan celananya? Tidak mungkin Seungmin menemani Jihoon dengan celana yang bau.

"Kau sedang apa? Aku mencarimu " tanya Minho yang baru saja tiba dikamarnya melihat ke kamar mandi, sempat panik karena tidak menemukan dua sosok manis di ruang keluarganya.

"Apa tidak ada pempers untuk Jihoon? Dia baru saja kencing di celana ku" ujar Seungmin, Minho melihat kebawah tepatnya diantara paha celana Seungmin yang basah.

"Pfftt"

"Kenapa kau tertawa? " ujar Seungmin sedikit kesal, Minho menahan tawa dengan mata yang terfokus pada celananya.

"Ambil saja celana milikku di lemari, ah tidak. Ganti saja semua pakaianmu, Jihoon nie ayo bermain dengan paman dulu" Seungmin menyerahkan Jihoon namun Jihoon memeluknya erat seolah tidak mau berpisah dengan Seungmin bahkan Jihoon kembali memegang rambutnya membuat Seungmin meringis.

"Sepertinya dia menempel sekali denganmu, apa perlu ku ganti celanamu? " ujar Minho, Seungmin melotot horor, Minho mengganti celananya? No! Dipastikan Minho akan Seungmin tendang saat ini juga.

"Pria mesum" Minho terkekeh

"Ayo Jihoon" kali ini Jihoon bisa terlepas dari Seungmin setelah beberapa menit dibujuk.

Selesai berganti celana, Seungmin menggunakan celana pendek selutut milik Minho karena celana panjang Minho terlalu panjang di kakinya bahkan telapak kaki Seungmin tertutupi.

"Bisakah aku pulang? Aku ada banyak tugas untuk dikerjakan" tanya Seungmin setelah kembali, Minho sibuk memperhatikan Jihoon yang bermain dengan kucing-kucingnya.

"Kenapa tidak mengerjakannya disini? Lihat, Jihoon sepertinya tidak ingin berpisah denganmu, tadi saja dia hampir menangis saat kubawa " ujar Minho.

"Ini sudah larut pak"  ujar Seungmin.

"Kau bisa menginap" balas Minho santai.

"Tapi-"

"Diam, semua keperluan mu sudah kusiapkan, kau tinggal menemani Jihoon saja" Minho menunjuk salah satu bawahannya yang membawa beberapa paperbag.

"Cih" Seungmin berdecih pelan kemudian mengeluarkan laptop yang selalu ia bawa tentu tugasnya juga ada disana.

Minho memilih melihat-lihat daftar absenan kelas yang di wali nya siapa tau jika ada yang sering tidak masuk Minho akan melakukan tindakan saat itu juga. Sesekali mata Minho mengawasi Jihoon yang asik bermain didekat Seungmin.

"Seperti simulasi menjadi keluarga kecil" gumam Minho membayangkan hal-hal aneh dikepalanya tentu Seungmin juga termasuk.


"Tidak boleh Jihoonnie" ujar Seungmin lembut setelah beberapa menit fokus mengerjakan tugasnya Jihoon tiba-tiba merangkak dan menekan-nekan keyboard laptopnya asal.

Seungmin menghela nafas, Jihoon seperti ingin bermain dengannya tetapi tugasnya belum selesai. Mau bagaimana lagi, Seungmin menutup laptopnya kemudian memangku Jihoon dan bermain bersamanya.

"Sepertinya kau lapar ya" Seungmin menatap Minho saat Jihoon merengek bahkan sempat mengemut jari Seungmin.

"Aku akan membuatnya, tunggu sebentar" Minho langsung beranjak ke dapur.

"Ututu~ tunggu sebentar yah Honnie~ " ujar Seungmin mencoba menghibur selagi menunggu Minho datang.

Beberapa menit kemudian Minho datang dan Seungmin menyuapi Jihoon dengan sabar meski kemeja putih yang dipakainya mulai kotor karena Jihoon tidak bisa diam.

Selesai memberi makan Jihoon, bayi itu mulai mengantuk. Seungmin berdiri mulai menepuk-nepuk bokong kecil itu juga mengelus-ngelus punggungnya agar Jihoon tertidur lebih lelap.

"Kak-oh Seungmin? " Felix yang mampir ke mansion kakaknya terkejut melihat kehadiran Seungmin. Seungmin tersenyum kikuk pada Felix, telinganya memerah merasa malu didepan Felix.

"Kau sedang apa disini? " tanya Felix pelan karena melihat Jihoon tertidur.

"Itu... Dia menyuruhku datang dan malah membuatku menjadi pengasuh bayi" ujar Seungmin berbisik agar tidak terdengar Minho.

"Apa? " Seungmin berdesis karena Jihoon terganggu dengan suara keras Felix. Felix menatap kakaknya yang tengah santai disofa memeriksa isi kertas tanpa peduli keberadaannya.

"Kak, aku ingin bicara" ujar Felix, Minho menyimpan kertas-kertasnya kemudian menatap Seungmin.

"Tidurkan Jihoon dikamarku" Seungmin langsung berjalan tanpa berbicara apapun juga memberi ruang untuk kakak adik itu berbicara.

"Kenapa Kakak menyuruh Seungmin mengasuh Jihoon? Bukankah kakak bisa menyewa seorang pengasuh? Atau jika bisa kakak bisa menolak kak Jungkook untuk mengurus anaknya itu" omel Felix pada Minho karena Seungmin adalah teman sekelasnya dan Minho seenaknya saja menyuruh Seungmin mengurus bayi.

"Sepertinya dia berbohong padamu huh" ujar Minho santai. Felix menaikkan sebelah alisnya.

"Ck, dia kalah bertaruh denganku. Dia kalah dan menjadi asistenku sampai liburan semester tiba bukan untuk mengasuh bayi" jelas Minho malas.

"Kakak tidak berbohong? " tanya Felix Selidik.

"Untuk apa? "Oke, Felix mengira Seungmin berbohong padanya.

"Ada apa? "Tanya Minho menanyakan tujuan Felix ke mansion nya.

"Ayah dan Ibu menyuruhku untuk menanyakan bagaimana tentang perjodohanmu itu, ayolah Kak sudah saatnya kau memiliki pasangan ayah dan ibu ingin punya cucu darimu" jelas Felix akan tujuannya berkunjung ke mansion Minho.

Sedikit info jika Minho tinggal dimansion itu sendirian alasannya karena ia butuh kedamaian dan ketenangan sementara Felix bersama ayah dan ibunya. Jika mereka berdua bepergian maka Felix akan menginap di mansion kakaknya itu.
















Tbc

IGNORANCE {2MIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang