Tahun 1525, Kekaisaran Carlos
"Sak ilierp no tirap tsesiet tsigiirgninuk?"
"Aku tidak mengerti...."
"Lum no kooj, sim benap dnis amikaar Carlose imurieepmi tleek."
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!" Aku frustrasi! Bagaimana mungkin aku bisa belajar bahasa mereka dalam waktu singkat? Aku ingin tahu bagaimana dan apa yang mereka katakan, tetapi bahasa apa itu? Aku sedang berbicara dengan seorang bocah laki-laki berambut pirang yang mungkin berumur dua belas tahun dan tidak bisa memahami satu pun dari kosa katanya. "Hei, apakah kau bisa menggunakan bahasa isyarat?"
Dia terlihat bingung setelah aku menggerakkan tanganku. Sepertinya, di dunia aneh ini tak ada bahasa isyarat. Apa mungkin aku berada di alam baka? Mungkin saja aku tak sadar telah dibunuh. Akan tetapi, aku masih merasakan sakit ketika tak sengaja menginjak kayu saat berlari ke sini yang mengartikan bahwa aku hanya terdampar di antah berantah.
Anak laki-laki itu mengulurkan sebuah botol berisi cairan berwarna kuning, mengingatkanku pada ramuan ajaib yang membuat luka-luka pada tubuh Tuan Heafen sembuh total. Hanya saja botol itu terlihat biasa dibanding botol ramuan di mansion yang memiliki penutup mewah. Anak laki-laki itu mendongak, menganga, kemudian dia mengangkat botol yang masih tertutup itu ke atas mulutnya seolah-olah sedang meminum ramuan tersebut. Anak itu kembali menyodorkan botol tersebut padaku.
"Lum no kooj, sim benap dnis amikaar Carlose imurieepmi tleek."
Sepertinya, dia menyuruhku meminum ramuan itu. Apa mungkin ada kaitannya dengan bahasa? Jangan-jangan, jika aku meminum ramuan itu, maka aku bisa mengerti bahasa daerah ini? Bukan sebuah hal yang mustahil. Aku harus mencobanya dulu daripada tak mencobanya sama sekali. Lagipula, intuisiku merasakan bahwa ramuan dari anak laki-laki ini tidak berbahaya.
Kuambil botol tersebut dan segera kubuka. Aku meminumnya hingga habis. Rasanya seperti perpaduan besi dan kain.
"Apakah sekarang Anda mengerti apa yang saya katakan?"
Perkataan bocah laki-laki itu membuatku membelalak. "Menakjubkan!" Aku berseru heboh. Kami berada di sebuah gang sepi. Awalnya, aku berusaha berbicara dengan warga sekitar, tetapi tak ada yang mengerti bahasaku dan menyerah. Kemudian seseorang memanggil bocah ini, lalu bocah ini datang dan menarikku ke sebuah gang.
"Ini adalah ramuan abadi untuk orang-orang yang berasal dari luar kekaisaran yang tak mengerti bahasa Kekaisaran Carlos." Dia mengangkat kelima jari di tangan kanannya. "Harganya lima koin emas."
"Lima ... koin emas?" Apakah mata uang di daerah ini menggunakan emas? Apa barusan yang dia katakan? Kekaisaran Carlos? Kekai ... saran? Apakah aku tersesat di masa kerajaan?
"Ya, ramuan ini mahal. Nona harus membayarnya sebanyak lima koin emas."
Aku meraba seragam pelayan yang kugunakan. Seragam ini tak memiliki kantong. Aku tak memiliki uang sama sekali. "Hei, bukankah kau harus meminta uang lebih dulu baru boleh memberikanku ramuan ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lord is a Tyrant
FantasyAnastasia Hyacinth terjebak di dimensi lain dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadi penulis fiksi pertama di dunia itu, terutama di Kekaisaran Carlos. Dia bersembunyi di balik nama weivterces, kebalikan dari nama penanya di dunia aslinya...