Page 17🌼

112 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--

Sebuah kesialan memang tak memandang waktu untuk menghampiri seseorang. Sama halnya Rina, wanita itu baru saja menabrak seseorang, sehingga semua barang untuk di tokonya berserakan di lantai.

"Aduh, maaf, Pak. Saya enggak lihat," ucap Rina melihat ke arah pria yang sedang sibuk membantunya membersihkan barang yang berserakan.

Pria itu menoleh. "Tidak pap—Rina?!"

"Mas Reno?!"

Tak pernah Rina sangka, bahwa hari ini, ia akan dipertemukan oleh mantan suaminya, Alreno Solehudin, pria yang menurut Rina, tak sesoleh namanya.

Tak berbeda jauh dengan Rina, Reno pun sama tak percayanya akan bertemu kembali dengan mantan istrinya, Marserina Nindiya. Enggan berlama-lama dengan Rina, Reno berniat segera pergi. Namun langkahnya terhenti, ketika Rina menarik tangannya.

"Mas di mana anak-anak? Kamu enggak bawa mereka? Tolong sekali saja, izinkan aku bertemu mereka. Bagaimana pun aku Ibunya, aku yang lahirkan mereka," pinta Rina.

Reno yang mendengarnya terkekeh lalu menatap sinis Rina. "ngapain pedulikan anak-anak saya? Pergi saja bareng selingkuhanmu itu, kalian bisa membuatnya sendirikan setelah menikah? Jadi, sana ke selingkuhanmu."

Rina menghela napas. "tolong jangan membahas masa lalu, aku hanya ingin bertemu anak-anak, Mas. Tidak lebih, tolong jangan egois."

"Egois? Egois mana saya sama kamu yang lebih memilih pergi dengan selingkuhanmu itu?" cibir Reno.

"Mas Reno dengerin aku, aku sama Mas Bagas sudah mengakhiri hubungan kita setelah persidangan kita waktu itu, jadi kami sudah tidak memiliki hubungan apapun," jelas Rina.

"Oh sudah berakhir? Kenapa tidak dari sebelum kita bercerai saja kalian akhiri? Kenapa saat kita sudah bercerai kalian baru mengakhirinya? Kamu tahu? Itu semua tidak ada gunanya," tekan Reno.

"Sudahlah, Mas. Tidak usah membahas yang sudah berlalu, seperti katamu, tidak ada gunanya. Aku hanya ingin anak-anakku, katakan saja mereka di mana, dan bawa aku sama mereka, jangan terlalu berbelit-belit." Rina terlihat mulai kesal.

"Cih, saya tidak akan pernah mengantarkan kamu pada anak-anak saya."

"Mas, aku mohon. Sudah lama aku ingin melihat mereka, sekali ini saja. Aku janji tidak akan menemui kalian lagi," mohon Rina.

Bukannya menjawab, Reno memilih tak menghiraukannya, dan berniat untuk kembali melangkah. Namun, lagi-lagi Rina menahannya.

"Mas! Di mana Abi dan Pra?!" merasa sudah habis kesabaran, Rina pun menaikan nada bicaranya.

"Saya tidak tahu," ucap Reno pada akhirnya.

"Apa maksudmu, Mas?" tanya Rina.

Reno kembali tak menjawab, hal itu membuat Rina terus mendesaknya. "jawab, Mas. Apa maksudmu tidak tahu?"

KrisanPhilia [Selesai] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang