Happy reading!
Mereka bertiga saling bertatapan setelah mendengar apa yang Jeongwoo barusan katakan. Haruto membisikkan pada Jeongwoo sebelum akhirnya pergi dari sana.
"Apakah kau bersedia menjadi pelayanku jika kau kalah?"
Jeongwoo hanya diam tidak menanggapi, kemudian Haruto melanjutkan kalimatnya yang tentu di dengar oleh kedua temannya.
"Temui aku besok jam istirahat pertama, di tempat ini" mereka semua meninggalkan Jeongwoo disana dengan senyum meremehkan.
.
Haruto mengambil tasnya. Seorang supir sudah menunggu di depan, tapi dia tidak peduli dan memilih menghampiri Jeongwoo yang terlihat sedang berjalan menuju ke halte bus.
Dia membalikkan badan Jeongwoo ke arahnya sedikit kasar. Sementara Jeongwoo berusaha tenang menghadapi anak dari bos nya itu. Setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak orang, dengan penuh amarah Haruto mencengkeram kerah baju Jeongwoo dan menatapnya tajam.
"Jujur saja kau siapa hah!"
"Apakah ayahku mengirim mu?, Katakan apa yang kau mau, akan kuberikan asal kau pergi dan berhenti bekerja untuk ayahku"
Jeongwoo yang hanya diam membuat emosi Haruto menjadi lebih tidak terkendali. Haruto mendorong Jeongwoo hingga jatuh ke aspal, sekali lagi dia mendekatkan wajahnya pada Jeongwoo dan mengancamnya untuk segera pergi.
Saat Haruto hendak melayangkan pukulan pada orang suruhan ayahnya itu, Jeongwoo tanpa ragu menahan tangannya.
"Aku bukan tipe orang yang mudah dihasut olehmu tuan"
Dengan kesal Haruto melepaskan cengkraman Jeongwoo pada tangannya. Sebelum ia sempat menendang Jeongwoo segerombolan siswa melihat mereka dari jauh dan menimbulkan keributan. Haruto memilih pergi sebelum mereka melaporkan kejadian ini.
.
Jeongwoo sampai di mansion, di sana sudah ada Haruto dan beberapa pelayan lainnya. Mereka tanpa sengaja saling bertatapan. Haruto kembali ke kamarnya.
Setelah itu dia memutuskan masuk ke kamarnya yang telah di sediakan di bagian belakang rumah. Meskipun sederhana, kamar ini cukup nyaman dan luas untuk satu orang. Jeongwoo merebahkan badannya di kasur dan beristirahat sejenak.
Menutup mata, mengingat kembali perkataan Haruto untuk menemuinya besok. Dia tidak menyangka akan mengatakan hal seperti tadi siang. Jeongwoo mengusap wajahnya lelah, dia merasa ini adalah awal yang buruk.
Pemuda itu memilih menghubungi sang kakak yang sedang berada di Korea. Panggilan telepon tersambung, Jeongwoo menyapa kakaknya yang berada di sana.
"Bagaimana kabarmu Park Jeongwoo?"
"Tidak terlalu baik, aku hanya sedikit lelah"
"Hahaha ... Semoga kamu menikmati hari-hari mu disana. Apakah itu menyenangkan"
"Menyenangkan wajahmu, ini sangat menguji kesabaran"
"Bagaimana Haruto?"
"Apanya yang bagaimana. Harusnya kau menanyakan keadaanku, Tadi dia saja dia membantingku ke jalan"
KAMU SEDANG MEMBACA
my own bodyguard
FanfictionKeluarga Watanabe menyewa seorang bodyguard guna melindungi putra sulung mereka sebagai pewaris utama 🎥Hajeongwoo *Bukan bl *Bromance