Apart Jwoo

469 35 1
                                    

Jeongwoo membuka pintu menampilkan seorang pria muda yang tidak asing baginya. Siapa lagi kalau bukan sang kakak. Mereka sudah lumayan lama tidak bertemu, untuk itu, dia langsung saja menghamburkan pelukan pada kakaknya.

"Hey setidaknya biarkan aku masuk dulu" Jaehyuk terkekeh melihat tingkah adiknya itu. Ketika berjalan masuk kedalam apartemen sudah tercium bau makanan yang sangat menggiurkan,. rupanya Jeongwoo sedang menyiapkan sarapan.

"Kak, mau sarapan atau istirahat dulu?"

"Kamu makanlah aku akan..." Sebuah langkah seseorang terdengar mendekat. Haruto berjalan dengan rambut yang masih acak-acakan dan mata setengah terbuka.

Jaehyuk yang melihat Haruto sedikit terkejut, Karen Jeongwoo memang belum menceritakan apapun padanya. Jaehyuk membungkuk sopan dan di balas hal yang sama oleh Haruto.

"Selamat pagi tuan, silahkan sarapan terlebih dahulu" Jaehyuk tersenyum, ini pertama kalinya dia bertemu secara langsung dengan Haruto.

"Ah iya, selamat pagi juga"

"Kalau begitu aku akan masuk ke kamar dulu untuk membereskan barang barang-barangku"

Setelah itu hanya tersisa Jeongwoo dan Haruto di ruang makan.

.

Sepertinya Jeongwoo masih sibuk menyiapkan makanan, jadi Haruto berinisiatif untuk melihat lebih dekat saat Jeongwoo memasak, siapa tahu dia bisa ikut  membantu. Namun sepertinya hal itu tidak diperlukan sebab sebuah nasi goreng telah terhidang di piring.

"Kamu pintar masak rupanya"

"Tidak juga, ini cuma menu dasar saja"

"Tapi kelihatannya enak"

"Cuma ada ini, kalau mau pesan makanan  lain bisa juga" Jeongwoo menyajikan beberapa buah piring dan juga 3 potong sosis panggang dan telur mata sapi.

Tanpa mendengar lebih lanjut perkataan Jeongwoo, Haruto langsung saja menyendokkan beberapa kali nasi goreng ke atas piringnya. Mereka mulai makan dengan tenang.

"Kakakmu datang? Kapan?"

"Baru saja, saat kau bangun" Haruto mengangguk sebagai balasan.

"Setelah ini aku mau ke bengkel memperbaiki mobil dulu, sepertinya mesinnya rusak"

"Bukankah kemarin baik baik saja. Lagipula setelah kejadian itu kita pulang dengan mobil, bukan?"

"Aku juga tidak tahu, mungkin itu sebuah keberuntungan kita bisa kabur dari mereka"

Setelah sarapan Jeongwoo bersiap siap untuk pergi. Haruto tentu saja tidak mau tinggal diam dirumah pasti akan sangat membosankan. Dia mandi lalu mengambil jaket menunggu Jeongwoo mengeluarkan motornya dari garasi.

"Kau sedang apa disini?"

"Ikut"

"Aku akan mengantarmu pulang dulu, masih terlalu berbahaya untukmu berkeliaran di luar rumah" larangan adalah perintah, pemuda bertubuh tinggi itu sudah berada di atas jok motor Jeongwoo. Biar saja sekali sekali dia membuat bodyguard-nya emosi.

.

Hanya helaan nafas yang dapat terdengar dari mulut Jeongwoo. Tidak ada lagi yang dapat dia lakukan pada tuan muda satu ini. Pantas saja tuan Watanabe hampir menyerah pada anaknya.

Mau tidak mau dia pergi membawa mahluk tampan spek bocil ini ke bengkel. Keadaan Haruto sepertinya sudah lumayan membaik dan demamnya pun sudah mereda. Mobil yang akan di bawa ke bengkel diangkut oleh mobil derek yang dipesan Jeongwoo.

my own bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang